Hai.
Selamat siang untukmu
Yang mungkin masih belum pulih dari pikiran-pikiran jam 2 malam tadi
Belum sembuh dari belenggu kenyataan sekarangKetika bumi
Jadi bak negeri dongeng
Sepi hening menyeruak sepenjuru jalan-jalan
Bolehkah aku mengajukan pertanyaan?Ann :
Segala sesuatu lihat sisi baiknya
Walau jadi gelap tak apa
Yang penting tetap bertahanAzure :
Bolehkah aku mengajukan pertanyaan?Ann :
Dunia dunia ini
Berjajar mengampar menunggu waktu
Seakan ditampar realitaAzure :
Bolehkah aku mengajukan pertanyaan?Ann :
Bagaimana ya nanti. Aku cukup muakAzure :
Kamu dengar aku tidak?
Bolehkah aku mengajukan pertanyaan?
Akan kusajikan tanpa perlu izinmu dulu
Apa itu isi kepalamu? Dalam otak dan otak yang mengumpul dalam tengkorak?
Apa aku boleh tau?Ann :
Bagaimana ya nanti. Aku cukup muakAzure :
Ya bodoh! Aku juga muak terus menerus berbicara sendiri
Dengan kehadiranmu yang entah datang pergi seterserahmu
Seberapa pantas memang?
Sebegitu pantas?Ann :
Bagaimana ya nanti. Aku cukup muakAzure :
Ya. Kamu pantas.
Tapi tidak denganku
Percakapan itu berakhir dengan pertanyaan yang muara jawabnya tetap ada dari akalku.
Yang sekarang sedang kurang sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Daku.
PoetryJika kesepian mulai merambah sekujur tubuhmu. Apakah lantas kau diam saja? Sepi adalah bisa. Membunuhmu dengan tepat,mengoyakmu sampai sekarat lalu menyogokmu tuk mati cepat. Apakah daku yang sepi bisa bertahan?