Aku pernah bercerita bahwa kami memiliki beberapa guru yang sudah sepuh. Kami memiliki dua orang guru sepuh, beliau adalah pak Kadijo yang sangat melegenda seantero SMK Analis yang di ajari olehnya. Kenapa? Karena selalu memberikan nilai yang jauh dari perkiraan kita, yang tidak pernah bisa di tebak. Beliau adalah seorang analis kesehatan juga, sepertinya beliau juga seorang pensiunan tentara. Tapi aku juga kurang mengeti akan kehidupan beliau. Maaf jika aku salah dalam menceritakan hidup beliau. Yang aku dan kami ketahui adalah beliau seorang guru yang sangat sabar. Seorang guru yang sekaligus kakek bagi kami. Beliau ini selalu tersenyum setiap kali mengajar kami.
"tulisan nama saya itu pakenya J. Jadi namanya 'Kadijo'. Bukan pake huruf 'Y'. Kalo pake huruf 'Y' di bacanya jadi 'Kadiye' dong hehe" ucap pak Kadijo saat melihat buku tanda tangan hadir guru di meja beliau yang di tulis oleh Iby sebagai sekertaris kelas kami.
"hahaha" kami semuapun tertawa mendengar guyonan beliau. Ah.. beliau ini memang tidak pernah marah.
Buktinya saat kami sedang belajar dan tidak banyak dari kami memperhatikan pelajaran beliau, beliau tidak marah sedikitpun. Beliau masih tetap tersenyum. Bukan karena kami tidak sopan, tapi maaf sekali pak Kadijo itu suaranya pelan sehingga meski pakai mikrofon pun kami tidak begitu jelas mendengarnya. Alhasil kami hanya sampai pertengahan saja memperhatikan pelajaran beliau. Namun kami tetap tenang, tidak berisik. Karena kami menghormati beliau sebagai guru kami sekaligus orang tua, sekaligus sebagai kakek bagi kami. Dan tahukah kalian apa yang istimewa dari beliau ini? beliau ini sangat hafal materinya setiap baris dan halaman dari buku pelajaran hematologi. Pernah suatu ketika...
"kelainan sela darah merah merah ada banyak macamnya, yaitu anemia, anemia aplastik, anemia autoimun hemolitik, anemia sel sabit, polistemia vera dan ada juga karena malaria" pak Kadijo menjelaskan beberapa materi yang tercantum di dalam buku pelajaran tersebut tanpa melihat ke buku! Hebat gak tuh? Emang tuh buku di buka tapi sepanjang menerangkan materi beliau tidak melihat kebuku. Tapi memang itu materi yang sedang kita bahas yang berada di dalam buku itu.
Dan aku yang duduk di bangku paling depan tepat di depan meja guru, beliau tentu memperhatikanku dan beberapa temanku yang duduk disampingku. Aku sibuk memperhatikan apa yang di terangkan oleh beliau. Tapi kamu tahu? Aku tidak tahu yang mana yang di terangkan oleh beliau. Pasalnya aku juga tidak terlalu fokus belajarnya hehe. Mataku sibuk melihat ke buku dan kepalaku mengangguk-angguk mencoba untuk mengerti materinya, tetapi...
"salah mba, bukan yang di situ" ucap pak Kadijo
"eh, i..iya pak?" aku benar-benar terkejut dan melihat ke arah beliau yang duduk di kursi guru.
"bukan yang disitu, tapi yang di sebalah kanan, paragraf ke 5 baris ke 3"
"whaaatt!!" aku berteiak dalam hati dan aku segera mencari materi yang di maksud oleh pak Kadijo. Dan ternyata setelah aku mengikutinya, benar. Yang disebut itu benar materinya nyempil disitu. Oooohhh ttidaaakk!! Hebat banget!!
"hihihi makanya perhatiin" ucap mak Anik yang duduk disampingku
"hehe, maaf pak" ucapku.
"gila!!! Pak Kadijo tau aja gua gak merhatiin, padahal kan gua daritadi pura-pura liat kebuku terus. Cuma karena gua salah liat kesebelah kiri, pak Kadijo tau gua salah materi. Pak Kadijo bahas apa, eh guanya liatnya kemana. Aamppuunn... gua maluu....!!" aku menggerutu sendiri dalam batinku. Ya ampun Allah Maha Kuasa menciptakan seorang guru seperti pak Kadijo yang hafal setiap materi yang ada di dalam buku itu, bahkan sampai halaman dan barisnya. Mungkin huruf dan titik komanya hafal juga ya.
Itulah keistimewaan beliau yang sangat melegenda bagi kami. Keistimewaannya tidak pernah kami lupakan begitu saja. beliau benar-benar master of hematologi teori. Ya ampun, itu di otak pak Kadijo mungkin penuh dengan huruf-huruf materi yang ada di dalam buku hematologi kali ya. Hebat banget!
KAMU SEDANG MEMBACA
Analis Gokil
General Fiction(Tepat hari Sabtu, 30 Juni 2018 SMK ini, SMK Ankes Cagar Budaya telah di tutup) cerita ini yang semulanya di buat untuk bernostalgia dengan kenangan bersama teman dan guru-guru, kini cerita ini sungguh-sungguh di persembahkan untuk para guru-guru da...