08:30
Pragya : Swara kau kuliah?
Swara : Tidak usah banyak tanya!
Pragya : Kau marah?
Swara : Ntah
Pragya : Maafkan aku
Swara : Diamlah!
Pragya : Swara aku tidak bermaksud membuatmu marah sungguh
Swara : Lalu? Kenapa kau menghalangiku berbicara pada sanskar?
Pragya : Swara aku hanya---
Swara : Sudahlah terserah kau! Aku berangkat
Pragya : SWARA TUNGGU!
Sanskar : Selamat pagi swaraSwara terkejut melihat sanskar didepan pintu dengan sebuket bunga ditangannya.
Swara : Mau apa kau kesini?
Sanskar : Aku merindukanmu karna itulah aku datang
Swara : Omong kosong! Menyingkirlah kau menghalangi jalanku
Sanskar : Kau mau kuliah? Ayo aku antar
Swara : Tidak perlu
Sanskar : Kumohon ayolah
Swara : Jangan memaksa!
Sanskar : Baiklah² tapi setidaknya terimalah bungakuSwara tersenyum miring lalu mengambil bunga itu dari tangan sanskar dan membuangnya ketempat sampah
Swara : Ups maaf tapi aku tidak suka bunga murahan! Sekarang menyingkirlah sebelum aku memanggil securtiy untuk menendangmu dari sini!
Swara mendorong tubuh sanskar lalu berjalan tanpa menghiraukan sanskar.
Pragya : Sanskar?
Sanskar : Oh hai pragya
Pragya : Sanskar aku harap kau tidak menyerah begitu saja
Sanskar : Tentu saja tidak, bukankah ini baru awalnya?
Pragya : Sanskar bersabarlah suatu saat nanti dia akan luluh
Sanskar : Hahaha jangan mengatakan itu seolah aku akan menyerah begitu saja pragya, tentu saja aku akan terus berusaha
Pragya : Aku akan membantumu katakan saja jika kau butuh bantuanku atau abhi
Sanskar : Ya pragya terima kasihPragya mengelus bahu sanskar pelan. Dia tau lelaki itu pasti terluka dengan sikap swara pagi ini, tapi pragya juga tidak bisa menyalahkan swara sepihak karna dia tau betul penderitaan swara selama ini.
Kampus swara
Sahil : Swara!
Swara : Oh hai Sahil
Sahil : Swara apa kabar?
Swara : Aku baik, dan kau? Astaga maafkan aku karna aku wajahmu babak belur
Sahil : Hahaha tidak masalah ini hanya luka kecil
Swara : Aku benar² minta maaf sahil
Sahil : Tidak apa swara tidak perlu minta maaf begitu, wajar jika suamimu cemburu melihatmu dekat denganku
Swara : Dia bukan suamiku
Sahil : Ah benarkah? Tapi lelaki itu mengaku suamimu
Swara : Cih suami apaan, dia bukan suamiku
Sahil : Apa kalian bertengkar? Ah maaf sepertinya aku terlalu mencampuri urusanku
Swara : Tidak apa, oh ya kenapa tadi kau memanggilku?
Sahil : Oh ini bukumu ketinggalan saat semalam, aku berniat mengembalikannya
Swara : Ah benarkah, terima kasih Sahil
Sahil : Sama² swaraSanskar mengepalkan tangannya kesal. Rasanya ia sangat ingin menghajar Sahil sekarang juga, ya lelaki itu cemburu lagi, sanskar 31 tahun cemburu hanya karna ada lelaki yg mengembalikan buku milik swaranya.
Sanskar : Sial apa lelaki itu harus kuhajar juga?
Abhi : Hey sabarlah sanskar! Kau akan membuat swara semakin muak saja!
Sanskar : Kau tidak lihat kedekatan mereka?
Abhi : Ck laki² itu hanya mengembalikan buku swara!
Sanskar : Tetap saja dia mendekati swaraku!BUG
Abhi memukul kepala belakang sanskar dengan keras.
Sanskar : Aww sakit bodoh!
Abhi : Kaulah yg bodoh! Pantas saja swara ingin cerai, mana sanggup dia memiliki suami bodoh sepertimu!
Sanskar : Hey walau begini aku tetap berusaha!
Abhi : Kalau begitu jangan merusak semua usahamu bodoh!Abhi menatap tajam sanskar yg menggerutu kesal. Walau begitu abhi respect atas sikap bertanggung jawab sanskar, dan jika sanskar lelaki pengecut dia tidak akan sanggup menghadapi syarat yg diberikan mami swara saat sanskar ingin mendapatkan swara kembali.
#Bersambung#

KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak
RomansaBagi Sanskar pernikahan hanya omong kosong, lalu bagaimana Swara mengubah pandangan Sanskar tentang pernikahan?