Rumah Sakit
30 Maret
16:00
Sanskar : Swara aku ingin pulang! Swara ayolah! Swara aku tidak suka disini! Disini bau! Disini tidak seru! Aku ingin pulang kumohon
Swara : ASTAGA SANSKAR BISA DIAM SEBENTAR?Swara mengacak rambutnya frustasi. Dia sudah sangat pusing menyusun laporan kuliahnya dan sanskar malah menambah kekacauan karna merengek ingin pulang.
Swara : Kau itu baru saja seminggu sadar! Kata dokter kau boleh pulang 3 hari lagi!
Sanskar : Kenapa aku harus menunggu selama itu?
Swara : Sepertinya benturan di kepalamu membuatmu jadi semakin bodoh
Sanskar : Aaaa aku tidak peduli swara aku ingin pulang
Swara : Sanskar jangan memaksa, kau itu masih sakit!
Sanskar : Siapa bilang aku sakit?
Swara : Dokter bilang kau masih lemah!
Sanskar : Yg merasakannya kan aku bukan dokter! Tau apa dia tentang tubuhku?Swara mencubit bibir sanskar kesal, sepertinya mulut sanskar sekarang sangat pintar mencari alibi.
Swara : Diamlah! Kau membuat kepalaku semakin pusing!
Sanskar : Swara ayo pulang
Swara : ASTAGA OTAKMU ITU MEMANG TELAH DIGESER! KAU INI BOD--Belum sempat swara menyelesaikan ucapannya, sanskar mencium bibir swara sekilas
Swara : Dasar mesum apa yg kau lakukan!
Sanskar : Hahaha maaf² jangan memukulku
Swara : Dasar mesum! Sini biar ku remukkan bibirmu itu!
Sanskar : Kau mau menciumnya?
Swara : Aku mau memukulnya bukan menciumnya!
Sanskar : Jahat sekali
Swara : Sudahlah kau istirahat saja dari pada mengganggu ku!
Sanskar : Aku mau pulang
Swara : Kenapa? Mau menemui kekasihmu?
Sanskar : Kekasihku ada dihadapanku sekarang
Swara : Lalu kenapa ingin pulang?
Sanskar : Swara dengarkan aku, pertama aku ini sudah sehat aku tidak butuh perawatan lagi, kedua oh dewa pekerjaanku pasti sangat menumpuk sekarang! Semoga saja sahamku tidak akan turun!
Swara : Ya dewa kau sakit saja masih memikirkan pekerjaanmu! Kau ini memang tua dan gila kerja Sanskar Maheswari!
Sanskar : Itu wajar, aku bekerja untukmu
Swara : Bukan untuk wanitamu yg kutemui 3 tahun lalu?
Sanskar : Sssh swara kenapa masih membahasnya?
Swara : Kenapa tidak menjelaskannya?
Sanskar : Baiklah aku akan menjelaskannya dengan syarat jangan memotong ucapanku, mengerti?
Swara : Baiklah
Sanskar : Hal yg terjadi 3 tahun lalu tidak sama seperti apa yg ada difikiranmu--
Swara : Tapi kau selingkuh!
Sanskar : Aku bilang jangan memotongnya!
Swara : Oke² lanjutkan
Sanskar : Dia adalah Kavita gadis yg hampir kunikahi 8 tahun yg lalu saat usiaku 24 tahun--
Swara : Kau hampir menikahinya?
Sanskar : Astaga swara kau mau kucium?
Swara : Oke maafkan aku
Sanskar : Saat itu seminggu sebelum pernikahan kami. Wanita itu memutuskan untuk membatalkan pernikahan kami karna dia telah hamil dari seorang pria yg lebih kaya dariku. Aku sangat hancur saat itu, kau bisa menanyakan pada ibuku betapa hancurnya aku saat itu--
Swara : Sanskar jika kau tidak kuat tidak perlu dilanjutkanSwara menggenggam tangan sanskar yg terlihat rapuh, dia sadar bahwa dia telah membuka luka lama sanskar.
Sanskar : Sejak saat itu aku menjadi lelaki keji, gila kerja, dan tidak punya hati, aku kehilangan tawaku selama bertahun². Dan jika kau ingin tau aku membenci kehamilanmu itu karna traumaku, maafkan aku tidak seharusnya aku melibatkan masa laluku--
Swara meremas bahu sanskar. Sekarang dia mengerti beban yg ditanggung sanskar, ia sekarang mengerti jika sanskar juga sangat terluka atas meninggalnya bayi mereka.
Sanskar : Aku sangat bodoh. Harusnya aku menyesal dan menjadikan masa laluku sebagai pelajaran, tapi apa yg kulakukan? Aku malah mengulang kebodohanku hanya karna dia datang dan mengatakan jika ia mencintaiku, maafkan aku swara jika aku sedikit pintar saat itu mungkin aku tidak akan jatuh kelubang yg sama
Swara : Sstt tidak apa aku sudah memaafkanmuSwara memeluk sanskar lalu ia merasa bahunya basah, swara mengusap punggung sanskar, swara memang tidak bisa melupakan inseden yg telah membuatnya kehilangan anaknya, ia hanya mencoba bersikap dewasa dengan tidak menyalahkan sanskar.
Sanskar : Maafkan aku swara. Aku tau sulit untukmu memaafkanku, dan egoisnya lagi aku masih ingin kau bersamaku setelah apa yg kulakukan, maafkan aku
Swara : Aku bilang aku sudah memaafkanmu, jangan menangis kau bilang kau ini lelaki kuat?
Sanskar : Aku mungkin kuat, tapi bukan berarti aku selalu kuat kan? Ah sial seharusnya aku tidak menangis seperti wanita
Swara : Maafkan aku juga
Sanskar : Untuk apa? Akulah yg bersalah disini
Swara : Aku juga salah karna tidak pernah mau mendengar penjelasan darimu. Secara tidak langsung aku pun telah menyakiti bayi kita, aku juga hampir membuatmu kehilangan nyawamu, maafkan aku
Sanskar : Sstt jangan katakan itu. Jadi swara, apa kau mau mengulang kehidupan kita kembali? Aku masih sangat mencintaimu kumohon
Swara : Bagaimana jika aku tidak mau?
Sanskar : Aku akan memaksamu, jangan lupa tentang kontrakmu
Swara : Bukankah kontrak itu hanya berlaku 1 tahun?Sanskar tertawa kecil
Sanskar : Haha tidak². Kontrak itu berlaku seumur hidup
Swara : Seumur hidup?!
Sanskar : Ya sayang. Sebelum aku menikahimu ibumu mengatakan padaku jika kau ini bodoh dan gegabah lalu aku mengetesnya. Saat aku menyuruhmu untuk tanda tangan kufikir kau akan membaca ulang kontrak itu, dan ya ternyata ibumu benar kau memang bodoh dan gegabah.
Swara : Dasar sialan! Kau menipuku?
Sanskar : Aku tidak menipumu, kau memang bodoh
Swara : Aku akan memberimu pelajar--Sebelum swara menyelesaikan ucapannya, sanskar sudah mencium swara terlebih dahulu.
Tiba²
CEKLEK
Abhi : OH SIALAN! MEREKA FIKIR RUMAH SAKIT ADALAH TEMPAT BERMESRAAN?
Pragya : Sst bodoh! Kau ini jago sekali merusak suasana!
Abhi : KAU LIHAT SAHABATMU ITU! BERCIUMAN TIDAK TAU TEMPAT!
Pragya : DASAR BODOH JANGAN BERTERIAK DIKUPINGKU!
Abhi : Ayo menikah!
Pragya : Menikah keningmu? Kau saja masih Pengangguran dan hanya mengandalkan uang dari sanskar! Kau mau memberiku makanan apa? Aku tidak kenyang hanya dengan cinta!
Abhi : Cih wanita apa tidak mau diajak susah
Pragya : Apa katamu?!Inilah yg terjadi jika si tolol berpacaran dengan si idiot.
#Bersambung#
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak
RomanceBagi Sanskar pernikahan hanya omong kosong, lalu bagaimana Swara mengubah pandangan Sanskar tentang pernikahan?