3 April
08:00
Sanskar : Aku akan pulang larut hari ini
Swara : Kenapa? Ada meeting?
Sanskar : Tidak usah banyak tanya
Swara : Aku hanya bertanya!
Sanskar : Pertanyaanmu tidak penting
Swara : Perkataanmu juga tidak penting
Sanskar : Sudahlah aku harus pergi sekarang, Kau ada kuliah?
Swara : Tidak
Sanskar : Baiklah aku pergi
Swara : Sanskar, ponselku mana? Ayolah aku hampir gila tanpa ponsel
Sanskar : Aku akan memberikan ponselmu saat kau berhenti membantahku
Swara : Aku akan terus membantahmu!
Sanskar : Yasudah tidak usah berharap ponselmu akan kembaliSanskar pergi
Swara : DASAR SANSKAR TUA MENYEBALKAN!
10:00
Bel rumah berbunyi
Swara : Iya sebentar
Swara berjalan kedepan pintu lalu membuka pintu
Swara : Anda siapa?
??????? : Aku ibunya sanskar
Swara : Ah masuklah nyonya, maafkan aku
Ibu sanskar : Panggil aku ibu hm? Kau putriku sekarang
Swara : Ah iya ibu, ibu ingin minum sesuatu?
Ibu sanskar : Ah tidak usah, duduklah disampingkuSwara duduk disebelahnya ibunya sanskar
Ibu sanskar : Maafkan aku hm?
Swara : Maaf untuk apa?
Ibu sanskar : Aku dan ayah sanskar merasa bersalah karena tidak bisa hadir dipernikahanmu dengan sanskar
Swara : Tidak apa ibu, aku mengerti
Ibu sanskar : Ternyata kau sangat cantik ya, pantas saja sanskar menyukaimu
Swara : Sanskar menyukaiku?
Ibu sanskar : Kenapa kau terkejut?
Swara : Ah tidak
Ibu sanskar : Katakan saja, aku tidak akan marah. Apa pernikahan kalian baik² saja?
Swara : Sebenarnya aku dan sanskar bertengkar setiap hari
Ibu sanskar : Bertengkar?
Swara : Ya, sanskar sangat menyebalkan lalu kami berdebat tanpa ada yg mengalah
Ibu swara : Kau mendebat sanskar?
Swara : Maafkan aku, aku sangat tidak sopan ya?
Ibu sanskar : Bukan begitu swara, aku hanya sedikit terkejut karna sebelumnya tidak pernah ada yg mendebat sanskar
Swara : Benarkah?
Ibu sanskar : Ya, kebanyakan orang selalu takut untuk mendebat sanskar
Swara : Ibu bolehkah aku menanyakan sesuatu?
Ibu sanskar : Tanyakanlah swara
Swara : Apa sanskar mempunyai trauma atau luka di masa lalunya?Ibu sanskar terdiam saat mendengar pertanyaan swara
Ibu sanskar : Swara, bukannya aku tidak ingin menjawab pertanyaan mu hanya saja aku rasa sanskarlah yg berhak memberitahu mu tentang masa lalunya
Swara : Tapi kenapa bu?
Ibu sanskar : Sanskar memiliki luka yg aku rasa hanya dialah yg berhak menceritakan lukanya padamu, tapi maukah kau berjanji?
Swara : Berjanji untuk apa?
Ibu sanskar : Swara, putraku memang menyebalkan dan keras kepala tapi percayalah dia juga manusia lemah, dia butuh dukungan darimu. Swara berjanjilah untuk selalu bersama sanskar, dia mau menikah saja rasanya seperti keajaiban terindah untukku dan ayahnya.Swara terdiam lalu teringat tentang kontrak pernikahannya dengan sanskar yg hanya 1 tahun
Ibu sanskar : Swara kau mendengar ku kan?
Swara : Iya bu, aku berjanji
Ibu sanskar : Terima kasih swara, aku menyayangimu
Swara : Aku juga
Ibu sanskar : Baiklah swara, sepertinya aku harus pergi, jika kau butuh bantuan atau apapun kau bisa menghubungiku ya?
Swara : Iya bu pastiSetelah ibu sanskar pergi swara penasaran dengan luka di masa lalu sanskar dan ntahlah mengapa dia merasa sakit saat teringat bahwa dia hanya memiliki waktu 1 tahun bersama sanskar.
#Bersambung#
Next or stop
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak
RomansaBagi Sanskar pernikahan hanya omong kosong, lalu bagaimana Swara mengubah pandangan Sanskar tentang pernikahan?