#6 Mulai Nyaman?

2.8K 104 4
                                    

3 April

08:00

Sanskar : Aku akan pulang larut hari ini
Swara : Kenapa? Ada meeting?
Sanskar : Tidak usah banyak tanya
Swara : Aku hanya bertanya!
Sanskar : Pertanyaanmu tidak penting
Swara : Perkataanmu juga tidak penting
Sanskar : Sudahlah aku harus pergi sekarang, Kau ada kuliah?
Swara : Tidak
Sanskar : Baiklah aku pergi
Swara : Sanskar, ponselku mana? Ayolah aku hampir gila tanpa ponsel
Sanskar : Aku akan memberikan ponselmu saat kau berhenti membantahku
Swara : Aku akan terus membantahmu!
Sanskar : Yasudah tidak usah berharap ponselmu akan kembali

Sanskar pergi

Swara : DASAR SANSKAR TUA MENYEBALKAN!

10:00

Bel rumah berbunyi

Swara : Iya sebentar

Swara berjalan kedepan pintu lalu membuka pintu

Swara : Anda siapa?
??????? : Aku ibunya sanskar
Swara : Ah masuklah nyonya, maafkan aku
Ibu sanskar : Panggil aku ibu hm? Kau putriku sekarang
Swara : Ah iya ibu, ibu ingin minum sesuatu?
Ibu sanskar : Ah tidak usah, duduklah disampingku

Swara duduk disebelahnya ibunya sanskar

Ibu sanskar : Maafkan aku hm?
Swara : Maaf untuk apa?
Ibu sanskar : Aku dan ayah sanskar merasa bersalah karena tidak bisa hadir dipernikahanmu dengan sanskar
Swara : Tidak apa ibu, aku mengerti
Ibu sanskar : Ternyata kau sangat cantik ya, pantas saja sanskar menyukaimu
Swara : Sanskar menyukaiku?
Ibu sanskar : Kenapa kau terkejut?
Swara : Ah tidak
Ibu sanskar : Katakan saja, aku tidak akan marah. Apa pernikahan kalian baik² saja?
Swara : Sebenarnya aku dan sanskar bertengkar setiap hari
Ibu sanskar : Bertengkar?
Swara : Ya, sanskar sangat menyebalkan lalu kami berdebat tanpa ada yg mengalah
Ibu swara :  Kau mendebat sanskar?
Swara : Maafkan aku, aku sangat tidak sopan ya?
Ibu sanskar : Bukan begitu swara, aku hanya sedikit terkejut karna sebelumnya tidak pernah ada yg mendebat sanskar
Swara : Benarkah?
Ibu sanskar : Ya, kebanyakan orang selalu takut untuk mendebat sanskar
Swara : Ibu bolehkah aku menanyakan sesuatu?
Ibu sanskar : Tanyakanlah swara
Swara : Apa sanskar mempunyai trauma atau luka di masa lalunya?

Ibu sanskar terdiam saat mendengar pertanyaan swara

Ibu sanskar : Swara, bukannya aku tidak ingin menjawab pertanyaan mu hanya saja aku rasa sanskarlah yg berhak memberitahu mu tentang masa lalunya
Swara : Tapi kenapa bu?
Ibu sanskar : Sanskar memiliki luka yg aku rasa hanya dialah yg berhak menceritakan lukanya padamu, tapi maukah kau berjanji?
Swara : Berjanji untuk apa?
Ibu sanskar : Swara, putraku memang menyebalkan dan keras kepala tapi percayalah dia juga manusia lemah, dia butuh dukungan darimu. Swara berjanjilah untuk selalu bersama sanskar, dia mau menikah saja rasanya seperti keajaiban terindah untukku dan ayahnya.

Swara terdiam lalu teringat tentang kontrak pernikahannya dengan sanskar yg hanya 1 tahun

Ibu sanskar : Swara kau mendengar ku kan?
Swara : Iya bu, aku berjanji
Ibu sanskar : Terima kasih swara, aku menyayangimu
Swara : Aku juga
Ibu sanskar : Baiklah swara, sepertinya aku harus pergi, jika kau butuh bantuan atau apapun kau bisa menghubungiku ya?
Swara : Iya bu pasti

Setelah ibu sanskar pergi swara penasaran dengan luka di masa lalu sanskar dan ntahlah mengapa dia merasa sakit saat teringat bahwa dia hanya memiliki waktu 1 tahun bersama sanskar.

#Bersambung#

Next or stop

Nikah KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang