02:00
Sanskar mengetuk pintu kamar
Swara : Iya tunggu sebentar
Swara berjalan kedepan pintu dan membuka pintu itu.
Swara : ASTAGA SANSKAR KAU KENAPA? KAU MABUK SANSKAR? KAU DIPUKULI ORANG?
Swara terkejut melihat sanskar yg babak belur dan tubuh bau alkohol
Sanskar : Maafkan aku swara, aku salah maafkan aku, maaf, aku bukan suami yg baik, maaf swara, maaf.
Swara : SANSKAR KAU KENAPA?Sanskar memeluk erat swara dan menangis sambil terus menggumamkan kata maaf, sanskar lalu tertidur di bahu swara
23 April
08:30
Swara : Sanskar bangunlah
Sanskar : Eungg sshh kepalaku pusing sekali
Swara : Kau mabuk semalam
Sanskar : Ya, aku memang buruk dalam alkohol
Swara : Jika tau buruk kenapa masih minum hah?Sanskar diam dan mengalihkan pandangannya dari swara
Swara : Lalu kenapa badanmu babak belur?
Sanskar tetap diam dan tidak mengubris pertanyaan swara
Swara : SANSKAR JAWAB AKU ASTAGA!
Sanskar : Jangan ikut campur swara
Swara : Apa maksudmu? Aku khawatir padamu sanskar maheswari
Sanskar : Maaf telah membuatmu khawatir
Swara : Dasar brengsek! Kau itu manusia apa bukan sih? AahhhhSwara menangis dan menutup wajahnya dengan tangannya, swara bukanlah wanita cengeng tapi sanskar benar² membuatnya menjadi wanita lemah.
Sanskar : Sssh jangan menangis, maafkan aku
Sanskar memeluk swara dengan lembut dan terbesit rasa bersalah pada swara setelah apa yg telah ia lakukan 'semalam'
Swara : Apa aku memang benar² hanya istri kontrakmu sanskar? Apa kita tidak bisa menjalani hubungan suami istri dengan normal?
Sanskar : Aku bukan suami yg baik untukmu
Swara : Persetan kau baik atau buruk aku tidak pedulimu, aku mencintaimu bastard
Sanskar : Apa kau tidak akan menyesal mencintaiku swara?
Swara : Kenapa aku harus menyesal?
Sanskar : MaafSanskar merutuki dirinya sendiri atas kesalahan yg dia lakukan, ya kesalahan besar yg akan datang di masa depan.
25 Mei
Sanskar dan swara kembali ke mumbai dan memulai kembali ke kehidupan mereka sebelumnya. Sanskar yg gila kerja dan pulang malam serta swara yg hanya bermalas²an dirumah, swara ingin bekerja seperti temannya yg lain tapi sanskar tidak mengizinkannya sekali pun itu di perusahaannya.
Swara : Aissss aku bisa gila karna bosan
Swara menelpon sanskar
Swara : Angkat bodoh
Sanskar : Hey tidak sopan sekali memanggilku bodoh
Swara : Aku bosan sanskar
Sanskar : Pergilah bersama temanmu
Swara : Temanku kerja semua, bagaimana kalau aku juga bekerja?
Sanskar : Kubilang tidak ya tidak
Swara : Kau menyebalkan!
Sanskar : Kau lebih menyebalkan
Swara : Bagaimana jika aku main bersama abhi saja?
Sanskar : Kuhajar kau ya
Swara : Aisss galak sekali
Sanskar : Jangan berani mengucapkan nama laki² itu lagi swara
Swara : Kenapa? Kau cemburu?
Sanskar : Tidak, kenapa aku harus cemburu?
Swara : Mengaku sajalah
Sanskar : Aku sibuk jangan menggangguku, aku tutup ya?
Swara : Ahh jangan sanskar, aku bosan
Sanskar : Pergilah shopping dengan mamimu
Swara : Aku tidak suka shopping
Sanskar : Lalu kau mau apaa?
Swara : Ntah aku juga tidak tahu
Sanskar : Ck datanglah ke kantorku kalau begitu
Swara : Kenapa aku harus kesana?
Sanskar : Kita bisa membuat bayi disini
Swara : DASAR MESUM!
Sanskar : Hahaha hey aku bercanda, kau bisa melihat mekerjaanku disini
Swara : Apa aku tidak menggangumu?
Sanskar : Tentu saja kau menggangu ku tapi itu lebih baik dari pada menggangu ku lewat telpon
Swara : Aiss baiklah aku kesana sekarang
Sanskar : Hmm hati²Sanskar mematikan telponnya dan swara bersiap² utuk pergi ke kantor sanskar
Kantor sanskar
Swara berlari menuju ruangan sanskar yg sebelumnya sudah ia tanyakan pada sekertaris sanskar, swara menendang pintu ruangan sanskar dan duduk di pangkuan sanskar lalu memeluknya.
Sanskar : Wohoo ada apa ini hmm?
Swara : Tidakk
Sanskar : Kau ini kenapa? Merindukan ku?
Swara : IYA AKU SANGAT MERINDUKANMU!
Sanskar : Hey kau ini kenapa?
Swara : Diamlah aku mengantukSwara memeluk sanskar erat lalu tidur dipelukan sanskar. Sedangkan sanskar melihat tingkah swara yg mendadak manja dan sensitif, wanita itu bahkan menangis kencang saat sanskar memakan coklatnya.
#Bersambung#
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak
Roman d'amourBagi Sanskar pernikahan hanya omong kosong, lalu bagaimana Swara mengubah pandangan Sanskar tentang pernikahan?