Second Wife (Marriage Life) -Kth ✔ [SUDAH TAMAT]

Prolog

PERHATIAN!

SECOND WIFE BELUM DIREVISI

MAAF JIKA MASIH BANYAK TYPO, SALAH KATA, KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DLL.

REVISI AKAN DILAKSANAKAN SETELAH CERITA INI TAMAT.

SEKIAN MOHON DIPAHAMI DAN DIMAKLUMI.

TERIMAKASIH ❤

Prolog

Ku membuka sebuah album foto yang kutemukan dalam tas ku. Disitu kulihat lembaran foto satu demi persatu. Seiring ku melihatnya, satu demi persatu juga air mata ini menetes secara perlahan. Ku lihat masa kecilku yang begitu ceria. Foto itu menunjukkan kebahagiaan yang terukir dalam wajahku.

Akankah kita dapat mengulang kembali masa-masa kecil kita? Dimana kita tak dapat merasakan sakitnya hati..
Dimana senyuman dapat terukir dengan indah dalam wajah ceria kita..
Akankah bisa kita kembali ke masa itu?
Jika tidak bisa, mengapa tak bisa? Mengapa kita tak dapat mengulang kembali kebahagiaan dan kesempurnaan itu?
Jika bisa, bantulah aku untuk mengembalikan semua kebahagiaan itu..

.
.
.
.
.
.
.

Tok tok tok...

"Ji ara!! Buka pintunya!!"

Aku mendengar suara yang paling tidak ingin ku dengar saat ini, bahkan sampai akhir hayat pun tak sudi ku mendengar suaranya.

Tentu saja, kalian pasti tahu siapa orang yang paling ku benci itu,
Tak perlu ku sebutkan namanya kalian juga akan mengerti.

"Ji ara!!"

Kenapa dia tidak bisa diam sebentar saja?!! Kenapa aku harus mendengar suara yang membuat telingaku pekak?? Kenapa dia tak mau pergi dari hidupku? Kenapa aku harus hidup bersamanya, apalagi satu atap dengannya. Hal itu sangatlah membunuhku. Lebih baik aku mati saja.

"Ji ara keluarlah! Apa kau tidak ingin makan?"

Astaga dia mencoba perhatian denganku? Dengan apa yang selama ini dia lakukan?
Ouh shit please kill me now🔫

"Ji ara!! Kenapa kau tidak mau keluar bahkan menjawab saja tidak?!! Kenapa kau sangat membenciku??!"

Hey. Lihatlah sekarang. Dia bertanya kenapa aku sangat membencinya. Haha, lucu sekali. Dia tak menyadari apa yang diperbuatnya? Aku sangat membencimu, Kim Taehyung. Kaulah biadabku. Harapanku hancur hanya karna satu orang dan tentu saja itu kau!!!

Aku membencimu. Tidak ada yang bisa mengubah kenyataan itu.

Jujur, lebih baik aku mati daripada menjadi istri keduamu.

To be continued...