23 - Stalking

7.5K 610 6
                                    

"Cinta pertama adalah cinta yang bisa membuatmu melakukan apapun untuk pertama kalinya, tapi cinta sejati adalah cinta yang membuatmu melakukan segalanya yang kau bahkan tidak tau dapat kau lakukan."





🌹🌹🌹

Akhirnya aku terbebas darinya setelah kejadian kemarin yang membuatku terus diinterogasi dengannya. Aku sendiri heran kenapa dia terlalu overprotektif seperti itu. Padahal jelas-jelas aku dan Jimin tak ada hubungan apapun, hanya sekedar teman tak lebih. Pikirannya terlalu negatif, aku bahkan tak memikirkannya sampai kesitu. Semuanya salah paham, terlebih pesan yang dikirim Jimin kemarin malam. Yang dimaksud nikmat olehnya adalah masakanku kemarin. Kemarin siang aku pergi ke rumah Jimin untuk membahas tugas kelompok kami. Jimin itu tinggal sendiri di apartemennya, ayah ibunya sibuk bekerja di luar negeri. Pembantunya sedang sakit, makanya dia bilang akhir-akhir ini dia sering beli makanan diluar. Tapi ia sangat merindukan masakan pembantunya, maka dari itu aku memasakkan makanan kesukaannya. Dan syukurlah dia menyukainya.

Dan hari ini aku akan bekerja kelompok dengannya lagi, namun tidak di apartemennya melainkan di kampus. Selain untuk menghindari omelan Taehyung, di kampus ada lab untuk melakukan tes uji coba kami. Kami akan membahas tugas kami pada saat jam pelajaran berakhir nanti.

Dan sekarang kami tengah menunggu kelas berikutnya. Aku dan Yeon Ji tengah makan di kantin saat ini.

"Yeon Ji, apakah tugas kelompokmu sudah selesai?" Tanyaku membuka topik.


"Sudah. Bagaimana denganmu?"

Aku langsung membelalakkan mataku setelah dia berkata seperti itu.

"Astaga kau cepat sekali!" Desisku.


"Aku saja belum selesai, hari ini aku akan menyelesaikannya." Tambahku.


"Iya, kau harus segera menyelesaikannya karena besok adalah hari terakhir tugas itu dikumpul."

Aku membalas perkataan Yeon Ji dengan anggukan kepala.

Tiba-tiba saja Jimin datang dengan membawa satu dus pizza. Dia mendaratkan bokongnya di sebelahku. Aku yang menyadarinya langsung melontarkan senyuman kepadanya, begitupun sebaliknya.

"Hai Jimin." Sapaku hangat.


"Hai.. Boleh aku makan disini?"

"Tentu saja boleh." Jawab Yeon Ji dan aku serempak.


Jimin membuka dus yang berisi satu loyang pizza daging sapi dengan toping mozzarela itu. Sudahlah, kalian tak perlu meneteskan air liur kalian, karena aku pun juga seperti itu.

Selagi menuang saus pada pizzanya, dia menawarkannya pada kami.

"Kalian mau pizza?"

Sebelumnya kami sedikit malu-malu untuk mengiyakannya, namun akhirnya kami mengambilnya juga.

Kami makan pizza bersama di meja itu.

Second Wife (Marriage Life) -Kth ✔ [SUDAH TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang