Second Wife (Marriage Life) -Kth ✔ [SUDAH TAMAT]

Special Part🌹 (1)

Special part (1/5) : JiKook Edition❤ (Ji Eun & Jungkook)

Polaroid

🌹🌹🌹🌹

"Kau pergi tanpa sepatah kata. Memberi bekas luka mendalam. Lalu datang dan mengajakku untuk mengulang kembali semuanya. Sepicik itukah dirimu?"

-17 June 2014-

Biar kuberi tahu terlebih dahulu, jadi sebenarnya Ji Eun itu adalah wanita yang manis. Dia orang yang sangat baik. Dan kita.. kita sudah berpacaran selama hampir 3 tahun. Waktu yang cukup lama. Tapi sama sekali tak terasa lama ketika aku menghabiskan waktuku bersamanya. Kau harus tau, cinta itu tidak mengenal kata "bosan". Jadi apapun itu, jika tentangnya aku tidak akan pernah bosan.

Dan hari ini, tepat hari Selasa, kami merayakan hari kelulusan kami setelah 3 tahun berada di bangku sma. Kami membeli kue, meniup lilin bersama, berjalan-jalan sembari menikmati indahnya musim panas. Waktu cepat berlalu, jadi kami mengabadikan kenangan ini melalui foto.

"Sini, mana biar kulihat fotonya."

"Tidak mau!! Wlee!!"

Ji Eun berlari kencang berusaha menghindariku. Dan aku tentu mengejar dirinya hingga akhirnya dapat kuraih tangan lembutnya. Aku mengambil foto yang ada di genggamannya, melihat betapa bahagianya kedua insan yang berada dalam foto tersebut. Senyumku terurai begitu saja ketika melihat foto itu.

"Kookie, sebahagia itukah kau melihat foto ini? Kalau begitu ayo kita perbanyak fotonya agar aku selalu dapat melihat senyummu itu."

Aku lupa, aku belum cerita pada kalian kalau kookie itu panggilan kesayanganku. Dia selalu memanggilku kookie, sedangkan aku tetap memanggilnya Ji Eun. Atau kadang sweety karena senyumnya sangatlah manis.

"Of course my sweety, kita harus memperbanyak fotonya. Kita harus mengabadikan seluruh kenangan kita."

Ujarku mengukir senyum hangat.

Sesuai perkataanku, aku dan dia telah mengabadikan banyak momen dalam foto. Kini sudah ada sekitar 10 lembar foto yang terus ku amati tanpa henti-hentinya.

Ji Eun sangat senang melihatku tersenyum ceria.

"Aku berharap senyum itu tidak akan pernah memudar dari wajahmu."

Ujarnya dipenuhi dengan harapan.

Aku melihat dirinya, mengamati sejenak lalu menghela napas panjang. Kunaikkan sudut bibirku. Tanganku tergerak untuk mengusap lembut surai halusnya.

"Jungkook, kurasa taman ini akan menjadi tempat nostalgia kita yang paling berkesan."

"Kau benar."