"Kadang cinta itu emang susah. Selalu ada pilihan, antara stay or leave. Sayangnya, semakin banyak rintangan malah bikin gue semakin teguh sama kata stay." -Tae
🌹🌹🌹
Better play mulmed~
p.s. kalau mulmednya ga bisa di play kalian bisa puter lagu dari playlist musik kalian.Judul lagu : magic shop (accoustic ver)
"Taehyung.. Eodie isseoyo? Kumohon datanglah kesini.. Aku takut. Dua orang penjaga itu seolah menganggapku sebagai napi. Mereka mengurungku ke dalam gudang sempit, yang hanya berisikan sebuah bangku kosong. Disitu terdapat tali, untuk mengikat seorang gadis yang diperlakukan bagai kuda. Aku kesepian. Aku sangat takut. Belum pernah kurasakan gelapnya ruangan bagai buta cahaya. Belum pernah kurasakan sepi mendalam bagai tersesat dalam hutan. Aku sendiri disini, tak berdaya, terlarut dalam tangis emosional. Taehyung, save me. Bebaskan aku dari tempat kelam ini. Kumohon."
Ji ara melipat kertas yang baru saja ia tulis keluh kesah dan permohonannya disana. Ia berharap surat itu diterima oleh Taehyung, walau ia tak tahu bagaimana cara memberikannya. Karena dirinya saat ini dikurung dalam sebuah gudang sempit. Ia tak bisa bebas, sebab dua orang berbadan kekar telah siap untuk menyabut nyawanya jika ia mencoba untuk melarikan diri dari tempat tersebut. Ia juga tak bisa menghubungi siapapun, sebab ponselnya telah dihancurkan oleh orang yang tak punya hati a.k.a penjaga tersebut.
Ia duduk memeluk lututnya, berada dalam sudut ruangan itu. Lampu yabg telah usang membuat cahaya dalam ruangan itu sangatlah redup. Ji ara tak suka itu. Ia tak suka kegelapan. Ia berharap Taehyung segera menyelamatkannya dari kurungan tersebut.
•••
Rupanya tak hanya Ji ara, Taehyung pun merasakan hal yang sama. Dikurung dalam kamarnya, oleh ayahnya sendiri. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk keluar dari tempat itu. Termasuk mendobrak pintu, memecahkan jendela walau ternyata di balik kaca telah dipasang kayu yang tentunya akan sukar jika dihancurkan oleh tangan kosong. Tak hanya itu saja, Taehyung bahkan mencoba mencari kawat, ataupun benda lain yang sekiranya bisa digunakan untuk pengganti kunci. Sayangnya semua cara yang ia lakukan gagal. Jerih payahnya malah membuat tangan manisnya terluka hingga berlumur darah. Wajahnya juga lebam disebabkan penjaga yang bahkan tak segan untuk membunuhnya jika Taehyung benar-benar nekat untuk melarikan diri dari tempat tersebut.
Taehyung mengacak aduk rambutnya dengan kasar. Ia kesal. Amarahnya membara. Ia tak tahu harus bagaimana lagi. Ia khawatir akan keadaan Ji ara. Taehyung yakin pasti ayahnya juga mengurung Ji ara. Taehyung sangat benci punya ayah yang gila. Gila dalam segalanya, gila harta, kekayaan, derajat. Taehyung sangat menyesal dilahirkan dari keluarga kaya. Ia tidak perlu kekayaan melimpah. Yang ia butuhkan hanyalah rasa nyaman, harmonis, kebahagiaan, kesederhanaan. Namun tak penting lagi saat ini untuk memikirkan hal tersebut, karena dirinya harus memikirkan bagaimana cara agar ia bisa keluar dari tempat yang bisa disebut neraka itu.
"Ji ara, I will save you. Trust me. I'll never leave you. Walaupun saat ini aku belum bisa bebas, tapi nanti aku akan segera keluar dari sini dan menemuimu segera. Aku janji."
•••
"Ck, bagaimana sih? Katanya meeting hari ini! Kenapa malah diundur?!!"
Jungkook terus membungkukkan badannya untuk meminta maaf pada salah satu klien perusahaan.
"Maaf, sekali lagi saya ucapkan maaf sebesar-besarnya. Tapi Taehyung-nim sedang berduka di Daegu. Neneknya meninggal, jadi ia harus mengurus pemakamannya disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife (Marriage Life) -Kth ✔ [SUDAH TAMAT]
FanficJi Ara harus dihadapkan pada kenyataan pahit, dia harus terpaksa menikah dengan orang kaya bernama Kim Taehyung. Tak hanya menikah dengannya saja, Ji Ara bahkan harus menerima nasibnya menjadi istri kedua Kim Taehyung. Awalnya Ji Ara sangat membenci...