Happy reading
Ada yang melesat setiap kali pagi menghilang, bukan butir embun yang menggumpal di lengkung dedaunan. Melainkan wajahmu yang selalu hadir di dalam mimpiku.
Itulah ungkapan kata yang cocok untuk menggambarkan suasana hati seorang Son Wendy saat ini.
Bahagia? tentu saja. Bagaimana tidak jika dipagi hari yang cerah. Ia telah disuguhkan pemandangan indah di dalam maniknya.
Park Chanyeol, benar. Laki-laki tampan dengan rambut hitam pekat itu masih tertidur pulas disampingnya, membelitkan tangannya di pinggang rampingnya serta menopangkan dagu kokohnya di ceruk lehernya.
Sekilas Wendy tersenyum bahagia merasakan semua kenyataan yang terasa bagaikan mimpi itu. Perlahan, Wendy membalikan posisi tidurnya lalu menggerakan jemari lentiknya untuk mengusap lembut setiap lengkung wajah Chanyeol.
Wendy kembali tersenyum lalu beralih mendekatkan wajahnya ke bibir Chanyeol dan mengecupnya sekilas.
Chanyeol terusik. Perlahan, laki-laki itu membuka kedua matanya yang masih terasa berat lalu tersenyum hangat membalas senyuman Wendy padanya.
"Tidurmu nyenyak?" tanya Chanyeol serak seraya memainkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik wanitanya.
Wendy mengangguk malu hingga ia menelusupkan wajahnya pada dada bidang Chanyeol dan menghirup dalam-dalam aroma maskulin laki-laki itu.
"Aku harus ke rumah sakit" sambung Chanyeol.
Wendy mengangkat wajahnya. Chanyeol tau bahwa Wendy kecewa tapi disisi lain ia juga tak bisa mengabaikan Eunji begitu saja karena jauh dilubuk hatinya yang paling dalam. Nama Eunji masih terukir indah dalam dirinya meski kini telah ada Wendy.
"Apa... Aku... boleh ikut?" tanya Wendy ragu.
Chanyeol menghela nafas berat lalu berkata pelan untuk memberi sedikit pengertian kepada wanitanya, "Ahra tak menyukaimu".
Wendy sempat mendesah pelan namun ia tetap menganggukan kepalanya, menyetujui perkataan Chanyeol.
Di sisi lain, tepatnya dirumah sakit. Eunji masih terbaring lemah diranjangnya dengan si kecil Ahra yang selalu setia menemaninya bahkan gadis kecil itu selalu menitikan air matanya setiap kali melihat wajah ibunya.
Pagi ini, Ahra masih tertidur pulas disamping ranjang hingga ia tak bergeming ketika Eunji tersadar. Beberapa detik berlalu. Eunji dengan senyum tipisnya mengusap lembut puncak kepala Ahra hingga tanpa sadar berhasil membuat putri kecilnya itu terbangun.
"Eomma" lirih Ahra setengah sadar seraya mengucek kedua matanya.
Eunji mengedipkan matanya pelan masih dengan senyuman tipisnya hingga pelukan ahra secara tiba-tiba berhasil membuatnya tergelak karena isakan putrinya.
"Ada apa?" tanya Eunji cemas.
Ahra hanya menggeleng lemah.
"Sayang, ada apa denganmu dan dimana ayahmu?" sambungnya namun hal itu semakin membuat Ahra terisak dalam pelukannya hingga suara decitan pintu terbuka.
Ahra dan Eunji langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara dan sosok dokter Ahn berjalan lengkap dengan alat pemeriksaannya berjalan menghampiri keduanya.
"Putrimu terlalu banyak menangis" ucap dokter Ahn lalu mengusap puncak kepala Ahra lembut sedang Eunji manatap khawatir kepada putrinya yang kini menunduk dengan uraian air matanya.
"Jangan menangis lagi. Ibumu pasti akan segera pulih" bisik dokter Ahn lembut. Ahra mengangkat wajahnya yang penuh dengan air mata berharap perkataan dokter tersebut adalah sebuah kebenaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Chanyeol & Jeong Eunji [OSN Season 2]
FanfictionStatus : Complete OSN SEASON 2 - Cerita lanjutan dari Park Chanyeol & Jeong Eunji Baca season 1 agar nyambung di work @Jej_NoviWilianti Chapter-chapter ganjil sengaja aku private jadi jangan heran kalo bagian-bagiannya ada yang hilang. Caranya : Kal...