Happy reading
"Memandanginya lagi?" seru seseorang yang kemudian duduk tepat disamping Jungkook. Menaruh buku yang dibawanya ke atas pangkuan dan sedikit bergerak menyelipkan rambut ke belakang telinganya.
"Kau tidak bosan?" ucapnya asal namun berhasil menyentil hati pria itu hingga dengan pias Jungkook tersenyum lalu membalik foto Ahra dan menyimpannya kembali ke dalam dompet yang tak sedikitpun terlewatkan oleh pandangan orang yang disampingnya.
"Temui saja langsung dan katakan perasaanmu padanya karena dengan diammu disini hanya akan menyakiti dirimu sendiri bahkan mungkin dirinya. Dengar, kau teman baikku dan kau telah bercerita banyak tentangnya. Sedikit mungkin aku tahu tapi dia juga mencintaimu. Jungkook, kalian berada di negara yang berbeda bahkan dia sedang sakit. Apa kau tidak mencemaskannya jika suatu saat nanti ada seseorang yang berhasil membuatnya nyaman karena selalu ada disetiap kesedihan maupun kesulitannya? Sebagai seorang wanita aku mengerti. Jika sedang terpuruk atau sakit, aku membutuhkan perhatian dan kasih sayang, bukan ditinggalkan sendiri" ucapnya lagi.
Jungkook yang sedaritadi diam mulai berdeham dan bicara. "Arin, tidak bisakah kau tidak cerewet satu hari saja. Kau melebihi ibuku dirumah" ungkapnya dengan nada mencibir.
Sejujurnya, bukan Jungkook tidak menyadari sikapnya ini dan memang benar apa yang dijelaskan Arin bahwa Ahra-nya sekarang tengah membutuhkan dirinya tapi apa? Dia malah berada jauh seolah tak perduli. Apakah sikapnya benar? Jungkook sadar bahwa dirinya bukanlah pria baik untuk Ahra dan ia menyesalinya tapi disisi lain, Jungkook melakukan hal itu juga bukan tanpa alasan, menjauhi Ahra adalah sebuah kesakitan baginya namun karena permintaan itu langsung keluar dari mulut gadisnya, mau tidak mau Jungkook harus menurutinya karena ia pikir bahwa Ahra juga membutuhkan waktu sendiri.
Arin terkekeh geli. "Benarkah? Berarti aku pantas menjadi calon istrimu karena sepertinya aku cocok dengan ibumu" balas gadis itu riang membuat Jungkook mengernyit heran dan Arin jelas menangkap ketidak-mengertiannya. Arin tidak bermaksud apa-apa, hanya saja ingin mencairkan suasana.
"Kata orang, jika seorang pria ingin menikah maka dia akan mencari wanita yang setidaknya mirip atau memiliki sifat seperti ibu kandungnya dan kau mengatakan bahwa aku seperti ibumu dirumah yang artinya bahwa aku memiliki satu kesamaan dengan beliau" jelas Arin.
Ia menoleh dengan senyuman hangatnya, membalas lembut tatapan Jungkook yang tengah diam, mendengarkan penjelasannya. Gemas, merasa tak ada respon. Arin menarik halus hidung mancung Jungkook hingga pria itu tersadar dan langsung memekik kecil ke arah gadis yang kini malah tertawa puas.
"Arin, beraninya kau---"
"Apa? Habis, kau malah melamun. Itu salahmu sendiri jadi aku menyadarkanmu agar pikiranmu kembali ke alam nyata" cela Arin cepat seraya bangkit dan berlari tergesa menjauhi Jungkook, takut-takut jika pria itu akan balas dendam padanya.
Jangan salah paham. Yang dimaksud balas dendam Arin bukanlah balas dendam sesungguhnya yang dalam artian menyakitkan namun lebih kepada balas dendam kecil antara pertemanan mereka yang sudah terjalin sejak beberapa bulan yang lalu saat gadis itu, Choi Arin. Pindah ke kampus Jungkook yang ada di kota Paris. Karena mereka berasal dari negara yang sama yaitu Korea hingga jadilah sekarang mereka berteman baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Chanyeol & Jeong Eunji [OSN Season 2]
Fiksi PenggemarStatus : Complete OSN SEASON 2 - Cerita lanjutan dari Park Chanyeol & Jeong Eunji Baca season 1 agar nyambung di work @Jej_NoviWilianti Chapter-chapter ganjil sengaja aku private jadi jangan heran kalo bagian-bagiannya ada yang hilang. Caranya : Kal...