Second

1.1K 148 51
                                    

Even when I first met I was in love .. can you also feel the same like me?

 can you also feel the same like me?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Angin malam mulai berhembus memancarkan suhu dingin, langit menggelap tanda hari sudah semakin larut. Dimana biasanya orang akan menghabiskan waktunya untuk beristirahat, sembari menunggu datangnya pagi.

Tetapi, itu tidak berlaku bagi pemuda mungil satu ini. Wajahnya berkeringat berguling kesana kemari di kasurnya yang empuk, tanda pemiliknya sedang gelisah. Makan malam cukup mendebarkan telah terlewat berjam-jam yang lalu, masih saja meninggalkan presensi tak tenang dari dirinya.

Bagaimana jika dia tidak menyukai dirinya?Bagaimana jika sebenarnya dia terpaksa menerima perjodohan ini?Bagaimana jika dia hanya beban baginya? Bagaimana jika.. arghhh!

Bahkan pikirannya sendiri sudah pusing memikirkan beribu pertanyaan membludak tanpa jawaban. Entah, Jihoon juga tidak tahu mengapa dirinya menjadi sepusing ini memikirkan perjodohan yang sudah diatur sejak kecil. Dirinya kelabakan akibat melihat wajah tampan Jinyoung.

Sudah mulai terpesona oleh calon suaminya rupanya

Perlahan tapi pasti, matanya mulai menutup. Sepertinya, sudah kelelahan memikirkan semuanya. Jihoon harap besok pagi rasa gelisahnya sudah hilang, yah.. semoga saja.

Pagi menjelang, cahaya matahari sudah mengintip sejak tadi lewat celah gorden berwarna gold. Aktifitas demi aktifitas mulai berjalan, namun tidak sepadat biasanya mengingat ini adalah akhir pekan. Sepertinya, itu juga berlaku bagi pemuda manis bermata rusa ini. Tubuhnya masih bergelung nyaman diantara selimut, tidak ada pergerakan sedikitpun walaupun waktu telah berjalan menunjukkan pukul delapan tepat. Tetapi, semua itu tidak bertahan lama saat terdengar ketukan pelan dari pintu kamarnya.

"Jihoonie,bangun sayang! Jinyoung sudah menunggumu dari tadi." suara sang mommy yang lembut namun penuh akan penekanan seolah itu sebuah perintah sukses membuat Jihoon terbangun. Mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang berlapis seprai berwarna neon kesukaannya.


Ayolah, ini adalah hari minggu. Hari dimana dia bisa bermalasan seharian sebelum mengerjakan pekerjaan esok paginya.

Dengan langkah gontai, Jihoon menuju kamar mandinya. Ibunya bilang tadi, Jinyoung sudah menunggunya. Jadi, dia harus bergegas agar calon suaminya itu tidak menunggunya terlalu lama lagi.

Hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang