Tenth

634 108 18
                                    

This comfort ... makes me unconscious, that I love you. unfortunately all this must end
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

 unfortunately all this must end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀Hate You🍀

Sudah memasuki bulan ke empat dimana kandungan Jihoon sudah semakin terlihat. Rencananya, hari ini  Jihoon akan memeriksakan kandungannya hari ini. Dia berniat memberi tahu sang suami tentang kehadiran calon buah hati mereka. Jihoon juga sudah menyiapkan surprise untuk Jinyoung nanti, bertepatan dengan acara ulang tahun ibunda Jinyoung —Luhan— pasti ini akan menjadi kado yang menarik baginya. Apalagi, Jihoon merupakan menantu kesayangan nyonya Bae tersebut.

Beruntungnya, hari ini adalah hari sabtu. Jihoon libur dan sudah menyiapkan segala persiapan surprise untuk Jinyoung. Tinggal menuju rumah sakit. Hanya saja, suaminya telah pamit undur diri sejak pagi tadi. Katanya, ada sedikit perkerjaan yang harus dikerjakan. Jihoon cukup memaklumi, malah kepergian Jinyoung semakin mempermudah persiapan surprise untuknya. Jihoon mengelus perutnya lembut saat perjalanan menuju rumah sakit menaiki taksi, senyum tak henti merekah dibibirnya.

"Sebentar lagi, papa bakalan tau kehadiran kamu sayang." bisik Jihoon.

Ah, dia jadi tidak sabar melihat reaksi Jinyoung nantinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jinyoung sudah selesai dengan semua urusan kantornya, bersiap bergegas pulang untuk menjemput Jihoon. Tiba-tiba saja, pandangan matanya terpaku pada sebuah gantungan kunci pada heardboard mobilnya. Gantungan kunci dengan hiasan berkarakter berang-berang. Cukup mengingatkan Jinyoung akan sati nama ; Lee Daehwi. Jinyoung mengaku, dirinya sudah sedikit demi sedikit berpaling dari pemuda mungil berstatus kekasihnya itu. Dia sudah mulai mengukir nama baru dihati nya walaupun terganjal sebuah kepalsuan. Tetapi, Jinyoung sedikit demi sedikit mulai melupakan kepalsuan itu. Semua yang dia lakukan untuk Jihoon murni dari hatinya. Terhitung sudah empat bulan mereka tidak saling berkomunikasi, baik Jinyoung maupun Daehwi. Semua terlihat sibuk dengan dunianya masing-masing.

Jinyoung tentu saja, sibuk memandu kasih dengan Jihoon. Sementara Daehwi? Entahlah, Jinyoung sendiri bahkan tidak tahu.

Sebulan yang lalu, Jinyoung sempat bertemu dengan Daehwi saat membeli makanan pesanan Jihoon. Jangankan bertegur sapa, Daehwi saja kelihatannya tidak menyadari keberadaannya dari jauh. Lagipula, kekasihnya itu terlihat sedang bersama pria blasteran yang kelihatannya Jinyoung pernah mengenalnya.

Hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang