Sixteenth

782 116 20
                                    

7 years later..

Semerbak aroma kue dan kopi mulai menguar, mengundang semua orang berduyun-duyun untuk sekedar berkunjung atau menghabiskan waktu dengan mencoba minuman atau makanan di cafe bernuansa modern tersebut. Apalagi, sekarang adalah musim semi. Musim yang cocok untuk berkencan dan menghabiskan liburan. Tak jarang, cafe itu ramai pengunjung seperti hari ini.

Jepang, negara terkenal dengan bunga sakuranya. Sesuai kesukaan Jihoon. Negara tempat dirinya memulai hidup barunya. Dengan bangkit dari keterpurukan memulai hidup bahagia disini, bersama seluruh orang yang disayangi. Jika diingat, ia sangat malu begitu bodohnya dia saat itu. Kalau saja, pemuda bernama Seonho tidak menyelamatkannya mungkin dia akan mati dengan perasaan sakit amat mendalam. Ya, Seonho lah sebagai pendorong untuk Jihoon agar melupakan semuanya. Melupakan apa itu rasa sakit, menggantinya dengan sorot akan kebahagiaan.

~Flashback~

Jihoon memejamkan matanya, bersiap melompat kearah jembatan.

Bruk

Bukannya jatuh kebawah, seseorang menarik Jihoon kebelakang hingga Jihoon jatuh terduduk menimpa orang tersebut.

"Kakak udah gila ya?! Kalo punya masalah itu gausah bunuh diri! Tapi diselesaikan!" seru pemuda itu, sangat jelas dia lebih muda dari Jihoon dilihat dari pakaiannya masih terbalut seragam. Bukannya menjawab, Jihoon malah menangis.

"Aduh, maaf ya aku bentak kakak tadi. Habisnya kakak ngapain sih bunuh diri disini. Rumah kakak dimana? Biar aku anter." Jihoon menggeleng disela isak tangis. Dia tidak punya tujuan sekarang.

"Aku gak tahu mau kemana, aku udah gak punya tujuan apapun lagi." pemuda itu memandang iba kearah Jihoon. "Kalo gitu, kakak mau gak tinggal sama aku?Kebetulan, aku tinggal sendirian. Tapi, kita gak menetap disini aku mau pergi ke jepang. Kakak mau gak ikut aku?" tawar si pemuda. Jihoon mengangguk, dia memang tak punya pilihan lagi.

"Oh iya, nama kakak siapa? Nama aku Yoo Seonho."

Hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang