Precaution

3.8K 365 5
                                    

Precaution

Sirius Black, Kepala keluarga Black,Ayah baptis dari Harrieta Dorea Potter, hampir menendang keluar keluarga Malfoy bila Dumbledore tidak berbicara langsung mengenai kepindahan Keluarga Malfoy ke Grimmauld Place untuk keamanan.

"Sirius, Harrieta dan Malfoy adalah soulmate"kata Dumbledore sabar sementara Sirius menampilkan ekspresi ngeri. Sirius langsung memeluk putri baptis kesayangannya. "Harrieta tidak boleh menikah sebelum berumur tiga puluh tahun"protest Sirius membuat mulut Harrieta terbuka lebar dan Draco hampir ingin mencabik - cabik Sirius karena memeluk Harrieta. Pletak! satu pukulan mendarat di kepala Sirius dari Harrieta. "Aku tidak mau menjadi perawan tua Sirius"Kata Harrieta kesal membuat Sirius cemberut. Pletak! satu pukulan kembali mendarat di kepala Sirius kali ini dari Narcissa. "Sepupu,berhentilah bersikap seperti anak kecil. Harrieta dan putraku saling membutuhkan. Draco tidak akan melukai Harrieta."kata Narcissa. Dumbledore hanya tertawa. "Sudah, Sudah Harrieta lebih baik kau beritahu dimana kamar Draco. Kita akan memulai rapat sebelum makan malam."kata Dumbledore. Sirius pun hanya bisa menerima kenyataan hidup.

Harrieta mengangguk dan mengajak Draco ke kamar tamu. "Sedikit berantakan, kalau mau aku bisa membantu membersihkannya. "tawar Harrieta. Draco meletakkan kopernya didekat tempat tidur dan berjalan menuju Harrieta. "Maaf soal Sirius, Draco."kata Harrieta pada pemuda berambut pirang platina yang kini ada dihadapannya. "Aku mengerti. Ia memposisikan diri sebagai seorang ayah yang memiliki anak perempuan."kata Draco terdiam sesaat,"Aku hanya tidak suka ia memelukmu"

"Kau cemburu"kata Harrieta.

"Memang"aku Draco. Harrieta tersenyum. "Draco, aku tidak akan kemana - kemana. Aku disini"balas Harrieta. Draco mengangguk dan memberikan satu kecupan didahi gadis itu. "Beristirahatlah. Aku akan mandi dan berganti pakaian. Kamarku diseberang kamarmu, jadi jangan khawatir."kata Harrieta kembali ke kamarnya.

Timeskip

Draco duduk bersebelahan dengan Harrieta yang membaca buku Ancient sendiri juga mempelajari Ancient Rune. "Harrieta, aku lihat kau memiliki koleksi pakaian yang menarik."kata Draco membuka pembicaraan.

Harrieta menutup bukunya, "Itu karena selama di keluarga Dursley, aku hanya mendapat pakaian bekas dan tidak bisa memiliki kesempatan untuk memiliki baju yang aku mau"jelas Harrieta.

"Bukankah para muggle itu keluargamu?"tanya Draco tak mengerti. Pahlawan dunia sihir setidaknya tinggal dan diperlakukan selayaknya putri kerajaan'kan. Harrieta menarik salah satu alisnya. "Draco, kau sama seperti orang lain kebanyakan. Mengira aku diperlakukan layaknya putri"kata Harrieta yang membaca ekspresi wajah Draco. "Bukankah itu benar"kata Draco. Harrieta menghembuskan nafasnya. Ia membuka kancing kemejanya. "Apa yang kau lakukan?"tanya Draco menahan nafasnya. "Memperlihatkan sesuatu"kata Harrieta membalikkan badannya memperlihatkan punggungnya. Banyak bekas luka cambuk yang menghiasi punggung gadis berbola mata hijau tersebut. Draco menyentuh punggung Harrietta, ia bisa merasakan sisi vampire dalam dirinya meminta pembalasan. "Mereka melakukan ini?"tanya Draco memastikan, Harrieta memakai kembali kemejanya dan mengangguk. "Setiap kali aku tidak sengaja melakukan sihir, paman Vernon akan memberikan hukuman agar aku bisa menjadi 'normal'."kata Harrieta.

"Aku tidak mengerti"kata Draco

"Keluarga pamanku membenci sihir"balas Harrieta. Ptarr! "Nona Harrieta dan Tuan Draco di panggil untuk makan malam"kata Dobby sebelum ia membungkuk dan menghilang.

"Draco,Rahasiakan ini. Cuma kau yang ku beritahu"Pinta Harrieta. Draco mengangguk.

Nymphdora Tonks dan Kingsley, beserta Narcissa dan Lucius menemani Draco dan Harrieta berangkat ke Hogwarts. Seperti biasa, Draco memakai pakaian formal. Khusus pagi ini, Draco meminta Harrieta mengatur rambutnya. Harrieta pun setuju melakukannya, ia hanya tidak menggunakan gel rambut dan hanya menyisir rambutnya.

Sementara itu, Harrieta tampil manis dengan dress biru bertema sailor. Ia juga mengikat rambutnya. Dora mengangkat trunk Harrieta dan Draco dengan sihir ke dalam kopartemen kosong.

 Dora mengangkat trunk Harrieta dan Draco dengan sihir ke dalam kopartemen kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Narcissa memeluk Draco sementara Lucius menyentuh pundak Harrieta. "Berhati - hatilah, jangan sendirian berkumpul bersama teman - temanmu atau tetap disamping Draco."kata Lucius. Harrieta mengangguk. Narcissa ganti memeluk Harrieta. "Jaga dirimu dan titip Draco"kata Narcissa. "Ya au-Mama"kata Harrieta.

Lucius pun memberi pesan agar Draco menjaga matenya. "Ya Father"kata Draco patuh. Harrieta dan Draco berjalan menuju kopartemen mereka dimana Dora telah menunggu. "Aunt Dora, semoga beruntung mendekati moony"kata Harrieta membuat Auror di hadapannya tersipu malu.

Begitu kereta berangkat, Draco dan Harrieta membuat diri mereka nyaman. "Harrieta,"kata Hermione yang sudah membuka kopartemen dimana Harrieta dan Draco berada. "Hi Mione"sapa Harrieta.

"Granger"kata Draco datar.

"Malfoy"balas Hermione mengangguk.

"Little sister aku mencarimu kemana - mana"kata Ron tiba - tiba,"Dan kenapa kau disini". Harrieta melihat Draco. Draco yang menangkap maksud Harrieta pun memberikan persetujuan. Dengan persetujuan Draco, Harrieta pun menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya.

"Wow"komentar Hermione,"That romantic". Draco hany mengelengkan kepalanya. "Well, panggil aku Ron, jika kau akan menghabiskan hidupmu dengan sahabatku"kata Ron. Harrieta memandang Ron tak percaya. "Sejak kapan kau bisa bersikap dewasa"kata Harrieta. Ron hanya cemberut mendengar perkataan Harrieta. "Kalau begitu, panggil aku Draco"kata Draco.

"Draco, boleh aku bertanya, ?"tanya Hermione.

"Tanyakan"jawab Draco

"Mengingat kau adalah vampire. Bagaimana kau akan.. err kau tahu apa maksudku "kata Hermione gugup.

"Aku tidak akan berburu dilingkungan sekolah atau pun Hogsmaede. Prof Snape sudah menyiapkan kantong darah untukku"jawab Draco.

Draco pun berdiri. "Aku akan bertemu dengan teman - temanku di juga butuh penjelasan "kata Draco. Harrieta mengangguk. Begitu Draco meninggalkan kopartemen. Trio emas itu saling berbicara dengan leluasa dan pada akhirnya, meninggalkan Harrieta sendiri dan kembali ke kopartemen mereka sendiri.

Harrieta menguap. Ia pun merebahkan badannya dan membiarkan dirinya tertidur dengan lengannya menjadi bantal. Ditempat lain, Draco, Blaise Zabini, Daphne Greengrass dan Theodore Nott berkumpul. Draco menceritakan semuanya pada mereka. Blaise dan Daphne hanya tertawa dan mengucapkan selamat karena warisan darah Draco mengakhiri sesi stalker mode Draco pada Potter. Theo hanya mengelengkan kepalanya. Ia sudah menebak akhirnya akan seperti ini. Wajah Draco pun sudah memerah akibat di goda teman satu asramanya.

Ketika Draco kembali, Ia melihat Harrieta sudah tertidur. Setelah menyelimuti Harrieta dengan jas miliknya. Draco pun mengangkat tubuh Harrieta sedikit hingga Harrieta tidur dipangkuannya.

The red thread of soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang