Diagon Alley

4.8K 393 15
                                    

Diagon Alley

Harrieta dan Luna sedang berada di Flourish and Bolts membeli buku - buku pelajaran mereka. "Harriet, Kau benar - benar beruntung"kata Luna tiba - tiba membuat Harrieta mengernyitkan dahi dan memutuskan mengabaikan kata - kata Luna barusan. Seusai membeli buku, dua gadis itu tak sengaja bertemu dengan Ron yang baru saja membeli burung hantu sebagai ganti Scarbbers yang ternyata adalah animagus pengkhianat orang tuanya. "Harriet kau semakin cantik little sister"kata Ron.

"Well terima kasih Brother"kata Harriet. Terima kasih pada masa puber yang menjadikan tubuhnya lebih berbentuk dan berisi.

Harriet berjalan jauh ke dalam Diagon Alley hanya untuk mendapati seseorang menariknya. Punggungnya menempel pada dinginya tembok. Bola mata hijau miliknya beradu dengan bola abu - abu. Dirinya kini berada di dalam kurungan lengan pemilik rambut platina tersebut. "Draco?"kata Harrieta lirih.

Draco mencium bau vanilla yang memabukkan bagi dirinya dari gadis yang berada didalam lengannya. Suara Harriet merdu memanggil namanya. "Mate"kata Draco lirih.

"Draco kau menjanjikanku untuk memulai awal baru dan ini bukan cara yang tepat untuk memulainya"kata Harriet membiarkan kepala Draco bersandar di pundaknya.

"Maaf. Aku akan memenuhi keinginanmu. Aku akan menjadi apapun yang kau mau. Teman,Saudara, kekasih. Jadi biarkan aku selalu didekatmu. Jangan tinggalkan aku atau menyuruhmu pergi. Jangan menolak ku" Pinta Drcao.

"Draco, aku tidak menolakmu. Aku memberimu kesempatan. Hanya saja banyak yang aku tidak mengerti tentang vampire"jawab Harriet.

"Tanyakan apa yang kau tidak mengerti"kata Draco.

"Disini? Sama sekali tidak romatis"balas Harriet berusaha mencairkan suasana. "Potter, Aku ingin membawamu ke madam Pudifoot sungguh tapi itu terlalu lama"kata Draco.

"Flourstcen dekat sini"tawar Harriet.

"Lead the way"balas Draco sambil menggandeng tangan Harriet.

Draco harus mengakui saat pertama kali menyadari Harriet Potter adalah matenya. Ia merasa takut ditolak oleh gadis yang telah menjadi rivalnya selama tiga tahun. Draco tidak ingin menjadi Vampire tanpa mate. Begitu Harriet mengatakan ia memberikan kesempatan pada dirinya. Tentu saja ia bahagia.

Harriet memesan es krim coklet favoritenya. "Jadi Draco, Kau imun bawang putih?"tanya Harriet.

"Vampire tidak takut pada bawang putih, perak atau pun cahaya matahari"jawab Draco.

"Ceritakan Soal mate?"tanya Harriet serius.

"Setiap mahluk Mistis entah itu Veela,Dracula,Vampire, Fairy pasti memiliki pasangan. Saat belahan jiwa mereka mati, biasanya yang lain akan mengikuti namun, ketika mereka belum fully bonding atau seks belahan jiwa yang lain akan bertahan hidup. "jelas Draco.

"Aku mengerti"jawab Harriet. Draco pun mengeluarkan kalung emas dengan bandul hijau berbentuk hati

 Draco pun mengeluarkan kalung emas dengan bandul hijau berbentuk hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The red thread of soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang