Harrieta dan Draco duduk di meja asrama mereka masing - masing. Gadis itu tidak dapat menemukan tanda - tanda keberadaan Hagrid. Sebaliknya ada seorang wanita berpakaian pink mirip seperti katak duduk di meja para professor. "Wanita seperti kodok itu, sepertinya guru DADA yang baru"bisik Ron. Harrieta mengangguk. Harrieta mempertanyakan kewarasan wanita kodok yang ternyata memiliki nama Umberige saat ia memotong pidato Dumbledore.
Menurut Hermione, kementerian sihir akan mulai mencampuri urusan Hogwarts. Ia dengan sangat memohon pada Harrieta untuk mengendalikan emosinya,bahkan Ron dan Hermione memintanya untuk tidak memasuki asrama Gryffindor dulu, karena tampaknya ada yang mempercayai Daily Prophet. "Jangan Khawatir, Aku dan nenekku ada dibelakangmu"kata Longbottom. Harrieta mengucapkan terima kasih. Ia pun meninggalkan aula besar tanpa mengisi apa pun di perutnya. Draco melihat kepergian Harrieta secara diam - diam meminta Dobby untuk membawakan makan malam ke common room mereka. Ia masih harus mengawal anak - anak tahun ajaran baru.
Dikamarnya, Harrieta membiarkan sayap hijau keluar bermandikan cahay bulan. Dobby menyiapkan makan malam atas perintah Draco. Tidak, Ia tidak menangis. ia sudah lelah dengan segala air mata. Ia sudah lelah dengan orang - orang yang tidak mempercayainya bahkan menutup mata saat dihadapkan oleh kebenaran. Ia tidak sekuat itu.
Draco memasuki kamarnya dan Harrieta. Pewaris Malfoy itu,mendapati Harrieta tidak menyentuh makan malamnya. Draco melepas jubahnya , mengendorkan dasinya dan membuka dua kancing kemeja. Sungguh tidak mencerminkan seorang Malfoy, tapi Draco tidak peduli. Yang ia pikirkan saat ini adalah Harrieta. Gadis itu mungkin terlihat tegar dan tidak terpengaruh namun ia tahu, Harrieta tidak sekuat itu.
Draco menemukan Harrieta sedang berdiri di dekat jendela dengan sayap perinya berkilauan. Pemuda berambut pirang platina itu pun , melepaskan kemejanya . Membiarkan dirinya bertelanjang dada dan membiarkan sayap hitamnya keluar . Draco memeluk Harrieta dari belakang dan membiarkan sayapnya menutupi mereka berdua. "Hei" sapa Harrieta dalam pelukan Draco.
"Hei, kau tak apa?"Tanya Draco.
"Aku ingin bilang aku baik - baik saja, tapi kenyataanya aku jauh dari itu"jawab Harrieta.
"Aku disini."Balas Draco.
"Tampaknya anak - anak asramaku, menganggapku gila" keluh Harrieta.
"Kau bebas duduk di meja Slytherin. Kau boleh mengikutiku kapan saja"kata Draco.