First Task

2.2K 269 1
                                    

Harrieta resah di tenda para juara. Memang ia telah belajar banyak mantra, tapi tetap saja ia gugup. Harrieta berjalan - jalan di sekitar tenda. "Rieta"panggil seseorang. Harrieta cepat membuka tenda dan mendapati Draco disana. "Kau baik - baik saja?"Tanya Draco. 

"Gugup"jawab Harrieta. 

"Kau akan baik - baik saja. Kau menguasai banyak mantra. dan meskipun aku tak setuju, kau juga memberitahu Cedric soal naga'kan. Tenanglah. "kata Draco memeluk Harrieta. Sialnya , saat dua sejoli itu berpelukan, Rita Stekeer dan seorang fotografer memotret mereka. "Ah Cinta remaja, Gadis yang bertahan hidup dan putra seorang pelahap maut. Cinta terlarang?"kata Rita. 

"Tutup mulutmu atau kau lupa bahwa Malfoy memiliki lima puluh persen saham di Daily Prophet. "ancam Draco. 

"Baiklah, aku akan keluar"jawab Rita meninggalkan tenda. Sepeninggalan Rita, Menteri Sihir, bersama tiga kepala sekolah dan Ludo Bagman memasuki tenda. "Tuan Malfoy apa yang kau lakukan disini?" Tanya Dumbledore.

"Aku baru akan pergi, Professor"kata Draco. Pewaris Malfoy itu melihat Harrieta sekilas dan meninggalkan tenda. Draco berjalan menuju tribun penonton, bergabung dengan kedua orang tuanya dan kedua wali Harrieta. "Bagaimana keadaan Harrieta?"Tanya Narcissa. 

"Gugup"jawab Draco. 

"Jangan Khawatir bocah, Dia akan baik - baik saja"kata Sirius.

"Ayah, Rita tadi memotret kami"kata Draco. Lucius mengangguk. "Biar ayah yang urus"balas Ayahnya. 

Dari sudut matanya, Draco bisa melihat kembar Weasley membuka taruhan, Hermione yang khawatir disebelahnya ada Ron juga Seamus dan Dean Thomas. Draco menarik nafasnya  dan menunggu. Tugas pertama ini di mulai dari Cedric Diggory. Draco menunggu giliran Harrieta. 

Tiba giliran Harrieta, tanpa sadar Draco menggengam tangan ibunya. Dengan perlahan, Harrieta melihat sekitar. Tongkat sihirnya telah bersiap di tangannya. Ketika Harrieta berjalan ke arah naga hungaria ekor duri, ia menarik nafas panjang. Harrieta mulai berbicara dengan Bahasa Parselmouth. 

'Maaf, aku hanya ingin telur emas itu'kata Harrieta. Naga itu melihatnya sekilas dan mendekatkan wajahnya ke manusia yang baru saja berbicara dengannya. Tentu saja ia mengerti apa yang dikatakan Harrieta. Naga itu pun menjilat wajah Harrieta. "Eeep"respon Harrieta yang kini basah karena ludah naga. 

"Rekor dunia pertama. Manusia yang dijilat oleh naga"seru Sirius. Naga itu pun mendorong telur emas yang diinginkan Harrieta. 'Terima kasih'kata Harrieta. Sekali lagi Naga itu menjilat wajah Harrieta. 'Stop' kata Harrieta. Naga itu pun kembali melakukan hal yang sama membuat Harrieta menggelembungkan kedua pipinya. Harrieta menarik nafas lega dan kembali ke tenda. 

Harrieta memandang bajunya yang basah. "Aku butuh mandi"kata Harrieta. Harrieta pun membersihkan dirinya dengan sihir. "Harrieta,"panggil Sirius.

"Sirius, tuan dan Nyonya Malfoy,Moony "sapa Harrieta. 

"Tuan dan Nyonya apa, panggil mama"kata Narcissa membuat Harrieta malu. 

" Kau benar - benar menjinakkan naga itu cub"puji Lupin. 

"Itu karena warisan Fairynya. Fairy terkenal bersahabat dengan mahluk apa pun"kata Hermione yang hendak memeluk Harrieta namun di cegah oleh gadis itu. "Ludah naga"gumam Harrieta. 

"Beruntung kau tidak terluka"kata Draco. Albus dan Ludo memasuki tenda. "Para Juara, mengenai tugas kedua. petunjuknya ada di telur emas yang kalian dapatkan"kata Ludo. 

"Beristirahatlah, kalian besok boleh mengunjungi Hogsmede"kata Professor Dumbledore. 

"Draco, kenapa kita tidak mengundang mereka ke quarter kita? aku juga butuh mandi"saran Harrieta. Draco mengangguk. 

The red thread of soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang