Goblet Of Fire

2.5K 282 0
                                    

Goblet Of Fire

Sebulan adalah waktu yang diberikan untuk para siswa maupun siswi, untuk memasukkan nama mereka ke dalam piala api. Harrieta terkadang bersama anak - anak Gryffindor atau bersama anak - anak Slytherin, lebih tepatnya Draco,Blaise dan Daphne sering berkumpul di aula besar. Sekedar hanya untuk melihat teman - teman mereka yang belum cukup umur nekat memasukkan nama mereka.

Kembar Weasley, Fred dan George memasuki aula sambil membawa dua vial ramuan di tangan mereka. "Biar aku tebak ageing potion?"kata Harrieta yang sedang berkumpul bersama Parvati,Hermione dan Ron. "Tepat sekali, Little sister"kata Fred.

"Kalian akan gagal"kata Hermione sambil menyanyikan ucapannya. Kembar Weasley itu pun berdiri mengapit Hermione. "Kenapa?"tanya George.

"Kalian lihat lingkaran ini"kata Hermione sambil menunjukkan lingkaran batas usia pada Fred dan George. "Ya, ada masalah dengan itu?"tanya Fred.

"Tepat sekali Mione"sambung George. Hermione menghela nafas. "Lingkaran ini disebut lingkaran batas usia yang di pasang oleh kepala sekolah Dumbledore untuk mencegah anak - anak dibawah tahun ketujuh memasuki tournament. "jelas Hermione.

"Mau bertaruh? Mereka gagal atau tidak"Bisik Harrieta pada Parvati dan Ron. "Mereka anggota penerus Marauder Harrieta, Belikan aku butterbeer jika mereka berhasil."kata Ron.

"Cokelat Honeydukes, Aku bertaruh mereka gagal."kata Parvarti.

"Aku sama dengan Parvati"balas Harrieta.

"Deal?"kata Ron memastikan. Parvati dan Harrieta pun menganggukkan kepala mereka.

Tentu saja, kembar Weasley gagal malah mereka menjadi kakek - kakek. Pertengkaran mereka mengundang gelak tawa. Hermione tersenyum dalam arti aku-sudah-memberitahu-kalian, sementara Parvarti dan Harrieta menyeringai pada Ron. "Percobaan yang gagal lagi. Kalian pergilah ke madam Promfrey"kata Kepala sekolah mereka.

Suasana aula besar menjadi hening kala siswa - siswa dari Drumstrang memasuki aula. Viktor Krum yang ditemani oleh siswa Durmstrang memasukkan namanya ke dalam piala api. Viktor memandang Hermione yang sedang membaca. Hermione yang menyadari hal tersebut melemparkan senyuman pada Viktor.

"Sepertinya, ada yang menyukaimu"kata Harrieta. Hermione hanya tersenyum."Dan bukan hanya aku saja"balas Hermione. Ketika Harrieta melihat ke arah piala api dan mendapati Cedric sedang melihat ke arahnya sebelum mengalihkan pandangannya.

"Sudahlah, Hermione. Kita masih ada kelas ramuan" kata Harrieta mengajak Hermione ke kelas ramuan.

Time skip,

Harrieta kembali ke quarter, ia segera mengerjakan essay - essaynya sebelum menuju aula besar untuk makan malam. Sialnya sampai sebelum waktunya makan malam Harrieta belum menyelesaikan essaynya. "Potter"panggil Draco.

"Ada apa Malfoy?"balas Harrieta yang masih terus melihat perkamen essaynya.

"Berhenti mengerjakan essaymu. Aku sudah meminta winky mengantar makan malamu"kata Draco.

"Tunggu, tinggal dua centi lagi"jawab Harrieta.

"Potter" Protest Draco yang langsung mengambil quill Harrieta.

"Hey!"kini ganti Harrieta yang komplain.

"Perlu ku ingatkan, kau butuh tenagamu, mengingat kau fairy sekarang"kata Draco.

"Baiklah,baiklah"jawab Harrieta mengalah.

Di sisi lain, Professor Moody memasuki aula besar yang tidak ada satu orang pun. Ia melewati lingkar batas usia sambil menyeringai.

The red thread of soulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang