Durmstrang,Hogwarts and Beauxbatons
Sejak kejadian itu, Draco tidak pernah melepaskan pengawasan pada Harrieta. Ia selalu ada didekat Harrieta. Hermione dan Ron pun pada awalnya tidak mengerti dengan sikap protektif Draco, namun semenjak mereka menyadari pandangan tak menyenangkan dari para fanboy Harrieta. Mereka pun memahami. Hermione bahkan memaksa Harrieta untuk belajar mengendalikan hormon Fairy dengan bermeditasi. Harrieta sendiri pun kesulitan mengendalikan kelebihannya yang satu itu.
Kali ini Harrieta menemani Draco belajar bersama di Slytherin Common room. Harrieta duduk disebelah Draco sambil membuka buku ancient rune. "Nyonya Malfoy, kau disini?"tanya Blaise. Harrieta mengangguk. "Tuan Malfoy tidak memperbolehkan pergi sendirian"tanya Blaise lagi.
"Diamlah Blaise"kata Draco.
"Aku perihatin, Potter, sebentar lagi dua sekolah sihir akan datang ke Hogwarts. Draco akan lebih ketat lagi"kata Theo yang diikuti gelak tawa Blaise dan Daphne. Harrieta hanya menggelengkan kepalanya.
Timeskip,
Malam ini, kepala sekolah akan memperkenalkan dua sekolah yang akan menjadi tamu di Hogwarts. Draco memaksa Harrieta untuk duduk disebelahnya. "Bergabung dengan ular, Lion?"kata Pansy.
"Yep,"jawab Harrieta.
Kepala sekolah meminta perhatian mereka. "Selamat malam. Seperti yang kalian ketahui. Hogwarts akan menjadi tuan rumah bagi tournament Triwizard. Aku harap sopan santun bagi tamu - tamu kita dari kalian. Tak perlu panjang lebar mari kita menyambut tamu pertama kita. Dari sekolah sihir perancis, Beauxbatons"kata Professor Dumbledore.
Para penyihir wanita memasuki aula besar dan menggunakan sihir mereka untuk menghasilkan kupu - kupu. Diikuti oleh kepala sekolah mereka yang sebesar Hagrid. Professor Dumbledore mencium tangan Madam Maxine, "Oh Albus, aku harap kau sehat"kata Madam Maxine. Professor Dumbledore mengangguk. "Muridku"kata Madam Maxine. Gadis berambut pirang disamping Madam Maxine membungkuk sedikit.
"Yang kedua, teman kita dari utara, Durmstrang"kata proffesor Dumbledore.
Para penyihir pria dari Drumstrang muncul dengan tongkat mereka. Disusul oleh kepala sekolah mereka, dan seorang siswa yang Harrieta kenali sebagai Viktor Krum. "Ron terlihat idiot"bisik Harrieta yang hanya bisa didengar oleh Draco. Draco tertawa sedikit. "Dia penggemar Krum. Biarkan saja"kata Draco.
Seusai makan malam, tuan Filch mengeluarkan sebuah piala dari peti. Proffesor Dumbledore memberi batas usia bagi siswa maupun siswi yang ingin mengikuti tournament yang terkenal berbahaya ini. Untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan, professor Dumbledore memberikan mantra sihir lingkar batas usia di sekeliling piala api.