"Harrieta, kau siap ?"Tanya Draco
"Aku keluar"kata Harrieta. Harrieta kembali menarik nafasnya dan mengeluarkan dengan perlahan. Ia pun membuka pintu kamarnya. Draco tengah memasang dasinya. "Butuh bantuan?"tawar Harrieta.
"Kau yakin bisa? "Tanya Draco sambil membalikkan badannya. Draco hampir tidak dapat menutup mulutnya. Gadis yang ada di hadapannya ini benar - benar cantik, sangat berbeda dengan Harrieta biasanya. Harrieta tidak lagi memakai kacamata. Ia meminta ramuan dari madam Pomfrey agar malam ini tak perlu memakai kacamata.
"ehem , Kau sangat cantik"puji Draco. Harrieta tersenyum. "Kau juga tampan"balas Harrieta. Ia pun membantu Draco memperbaiki dasinya.
Draco dan Harrieta bertemu dengan juara lain di ruang dekat Aula besar. Harrieta bersorak ketika Hermione terlihat cantik malam itu. Rambutnya tak lagi melawan gravitasi, namun tertata apik. Yang membuat Harrieta terkejut adalah fakta bahwa Viktor Krum adalah pasangan Hermione .
Professor McGonagall mengatur para juara sebelum memasuki aula besar yang telah disulap menjadi lantai dansa. Draco dan Harrieta saling bergandengan tangan. "Gugup?"kata Draco.
"Jangan bilang kalau seorang Malfoy tidak boleh gugup?"kata Harrieta.
"Memang, tapi kau masih Potter belum Malfoy. Aku bisa menoleransi itu"kata Draco. Harrieta hanya tersenyum. Professor McGonagall membuka pintu aula besar mempersilahkan para juara masuk. Mulai dari Fleur - Roger Davies, Viktor-Hermione, Cedric-Cho dan yang terakhir, Draco-Harrieta.
Keempat juara itu mulai berdansa sebagai pembuka acara. Harrieta bersyukur Sirius dan Narcissa langsung turun tangan untuk mengajari Harrieta. Meski Harrieta tidak terlalu mahir setidaknya ia tidak memalukan. Harrieta dapat melihat Ron yang berdansa dengan salah satu kembar Patil.
"Kau lumayan"kata Draco.
"Terima kasih pada ibumu dan Sirius"jawab Harrieta. Malam itu. Draco dan Harrieta berdansa sekitar empat lagu sebelum. Draco mengajak Harrieta beristirahat. "Ronald Bilius Weasley!"suara Hermione terdengar. "Apa lagi yang dilakukan Weasley?"Tanya Draco.
Draco dan Harrieta memutuskan untuk melihat keributan tersebut. Tampaknya, Ron tidak suka Hermione dengan Draco. Ron juga menunduh Hermione sebagai mata - mata yang menjual informasi untuk Viktor.Harrieta menghela nafas. "Hentikan ,"Jawab Harrieta. Ia menarik tangan Hermione, tidak ingin kedua sahabatnya itu bertengkar.
"Kembali ke asramamu atau bersama pasanganmu Ron. Dinginkan kepalamu"kata Harrieta mencoba menjadi yang dewasa. "Aku akan kembali ke Krum. apa Make Upku?"kata Hermione.
"masih cantik Hermione"jawab Harrieta. Harrieta memandang punggung kedua sahabatnya itu dengan perasaan miris. "Kau mengatasi itu dengan baik love"kata Draco.
"Hubungan kami selalu begini, Jika dua diantara kami bertengkar, satu dari kami harus mampu bersikap dewasa"jawab Harrieta sambil memijat keningnya.
"Bulan malam ini sangat indah . Bagaimana kalau kita membiarkan sayap kita bebas ?"ajak Draco sambil berbisik.
"Okay Take me"jawab Harrieta.
Draco dan Harrieta membiarkan kedua sayapnya bebas. Mereka berdua terbang beriringan. Fairy dan Vampire merupakan pasangan yang janggal namun mereka berdua telah saling jatuh cinta satu sama lain.