-NADI 14-

54 10 0
                                    

Alice dan Rossa mengejar Azell. Mereka melihat Azell sedang menangis di taman belakang dengan posisi kedua tangan memeluk kedua kakinya.

"Zell udah ya jangan nangis" Rossa mencoba menenangkan Azell

kini Alice mengusap punggung Azell. Azell memeluk tubuh Rossa, seketika tangisan nya pecah.

"Gue mau pulang" kata Azell saat tangisan nya mulai mereda

"Kita ke kelas dulu oke" Azell mengangguk

"Lo gak papa Zell?" sekali lagi Azell mengangguk

Mereka menuntun Azell menuju kelas. Diperjalanan mereka berpapasan dengan Renal dkk. Renal berdiri dan berniat ingin bertanya kepada Azell Namum di cegah oleh Galih

"Belum saatnya. Biarin dia sendiri dulu" katanya.

Renal hanya menuruti perkataan Galih. Dia tidak ingin Azell lebih terpuruk dengan kondisi lebih parah.

Saat memasuki kelas, Azell dkk disambut oleh guru yang sudah ada di kelas padahal jam istirahat masih ada.

"Are you okey Azell?" tanya guru itu yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris dan konon katanya sangat baik.

"Yes mom" Azell kembali ke tempat duduk

"Mom maaf saya mau izin, kondisi Azell tidak memungkinkan untuk mengikuti pelajaran. Apakah mom bisa mengizinkan?"

"no problem" Bella menghampiri Azell

"Zell lo mau pulang? Gue udah izinin lo" Azell mengangguk

Bella mengantarkan Azell sampai gerbang. Sebelumnya Bella sudah memesan taksi. Mereka menunggu Taksi beberapa menit.

"Lo mau gue anterin sampe rumah?"

"Gak usah gue bisa sendiri. Sebelumnya makasih udah care sama gue"

"Gue sahabat lo, udah kewajiban gue buat care sama lo"

Taksi datang Azell masuk kedalam taksi. Di dalam taksi dia menangis dalam diam.

"Mba ada yang bisa saya bantu?" tanya sang supir

"Gak papa pak" jawab Azell tanpa memalingkan pandangannya dari jendela.

"Mba lagi ada masalah sama temen? Atau pacar?"

"maaf maaf aja ya mba, kalo mba ada masalah lebih baik diselesaikan baik baik. Jangan malah menjauh karna menjauh gak bakalan menyelesaikan masalah"

"mba minta penjelasan aja dulu, siapa tau cuma salah paham doang. Ga baik mba punya masalah nanyi hubungan mba sama pacar mba jadi ga jelas"

Azell tersenyum dan menghapus air matanya. Dia mencerna baik baik apa yang dikatakan sang supir. Menurutnya memang benar jika menjauh tidak akan menyelesaikan masalah.

"Mba?" azell tersadar dari lamunannya

"Eh- iya makasih pak nasehatnya"

" pak mampir mini market dulu ya"

"iya mba" jawabnya sambil mencari mini market terdekat

"Berapa pak?" tanya Azell saat taksi sudah berhenti di depan rumahnya

"40.000 mba" Azell menyerahkan uang berwarna biru

" Ambil aja kembaliannya pak"

"Eh makasih loh mba"

Azell membuka pintu dan berlari menuju kamar. Mencuci muka dan mengganti pakaian. Saat ingin mencari pakaian tanpa sengaja beberapa foto berjatuhan. Azell mengambil foto tersebut. Dia merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya, Melihat foto satu persatu dengan seksama. Air matanya mengalir, Bayangan masa lalunya menghantuinya.

Dia mengambil salah satu foto tersebut, foto dimana dirinya sedang di taman dan menikmati ice cream vanila kesukaannya. Kemudian dia mengambil foto yang lain. Ada dirinya bersama seorang lelaki di kawasan taman bermain, hanya ada kebahagian yang tergambar difoto itu.

Air matanya terus mengalir dengan sendiri. Kejadian Dua tahun lalu menghantuinya. Kejadian dimana dirinya harus mengalami rasa sakit yang begitu dalam.

Seseorang yang dia sayangi pergi dan hanya meninggalkan luka dan melekat. kini dia  datang disaat lembaran baru akan dimulai. Sangat tidak tepat. Haruskah bagaimana Azell sekarang pergi dan menjauh? Dia bukan dia yang pergi tanpa alasan, yang menghilang tanpa kabar, yang pergi dengan sesuka hati. Tapi dia Azell yang harus menerima kenyataan bahwa dia harus mengikhlaskan kenyataan walaupun kenyataan itu pahit.

***
Yeahh up dong
Siapa lelaki dimasa lalu Azell? Ada yang penasaran?
Renal ternyata emosional yah sampe" gitu:v

Ikuti terus part selanjutnya
Vote dan komen yah

See you next time

Nadi√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang