Jam pelajaran selesai, bel pulang pun sudah terdengar 10 menut yang lalu. Renal dkk memasukan buku kedalam tas masing masing. Mereka bergegas menuju parkiran, disana sudah ada Bella dkk yang sudah menunggu.
Mereka langsung menuju rumah Azell. Sesampai dirumah Azell, hening dan sepi yang menyambut mereka. Mereka tidak yakin jika Azell ada dirumah namun mereka harus mencoba.
"Ini bener rumahnya Azell? Sepi banget, yakin ada orang didalem?" tanya Revan
"Mana gue tau. Lagian di sini cuma ada satpam, pembantu dan Azell doang. Mungkin Mama papa masih ada di luar negeri" jawab Alice
"Udah ah jangan pada berantem, mending kita masuk aja"
Renal menekan bel beberapa kali. Seorang wanita paruh baya keluar. Mereka menyakini bahwa dia adalah pembantu di rumah Azell.
"Eh ada temennya non Azell"
"Azellnya ada bi?"
"Non Azell ada di kamar. Dari kemarin nona tidak keluar kamar. Makanan juga gak pernah dimakan"
"ayo masuk dulu"
"Makasih bi"
Mereka memasukin Rumah dengan desain Eropa klasik namun sederhana. Dari arah dapur mereka melihat seorang wanita berjalan kearah mereka"
"Eh ada temen temen Azell. Ayo duduk dulu"
"Siang tante" sapa mereka
"kalian kaya sama siapa aja, panggil bunda aja oke"
"Aduh kayanya gue udah dianggep calon mantu deh" gurai Revan
"hehe bunda baru tau loh kalo Azell punya temen cowo, padahal dia udah lama ga punya temen cowo"
"iya bun. Bunda Vani apa kabar?"tanya Bella
"Seperti yang kalian lihat"
"Bunda kedatangan kita kesini mau nanyain keadaan Azell. Soalnya dia ga ada kabar"
"oh iya,mungkin hpnya dimatiin"
"Azell dari kemarin ga mau turun katanya lagi ga enak badan jadi bunda suruh istirahat"
"kalian langsung kekamar Azell aja yah"
Mereka menuju kamar Azell. Bella mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Pintu kamar sedikit terbuka. Mereka berinisiatif untuk masuk. Mereka melihat seorang sedang tidur memeluk bantal guling. Bella memegang dahi Azell, panas itu yang dirasakan oleh tangan Bella.
"Dahinya panas kayanya Azell demam deh"
"Rossa Alice ambilin obat sama kompres dong"
Rossa dan Alice keluar kamar. Renal yang dari tadi diam kini mendekat, dia mengecek dahi Azell dan benar suhu tubuhnya meningkat. Renal sangat khawatir dia tidak Bisa melihat Azell seperti ini.
Rossa dan Alice datang membawa nampan obat dan baskom yang berisikan air panas. Renal mengambil nampan itu, dengan telaten Renal mengompres Azell. Galih dan Bella dkk hanya diam melihat Renal yang begitu care kepada Azell. Mereka berharap hubungan mereka dan Azell tidak hancur dan tetap berjalan dengan baik.
Azell merasakan ada sesuatu di dahinya. Dia terkejut melihat Renal dkk ada di kamarnya. Azell mencoba untuk duduk namun kepalanya terasa berat dan pusing. Renal membantu Azell untuk merebahkan tubuhnya kembali.
Bibi datang membawa minuman dan cemilan dia menaruhnya di meja naskah, lalu pergi setelah berpamitan.
"Azell kalo ada masalah cerita sama kita, siapa tau kita bisa bantu" kini Bella yang menghampiri Azell
"Gue gak papa kok" jawabnya dengan suara serak
"Gue udah kenal lo dari lama. Gue tau lo Zell"
"Iya Zell cerita sama kita" Rossa mengangguk membenarkan ucapan Alice
"Gue tau Zell dia pergi tanpa pamit dan datang tanpa izin. lo harus tegar, gue tau lo pasti kuat, gue yakin lo bisa ngadepin perasaan lo itu"
"Makasih udah care sama gue"
Mereka berpelukan, lain hal nya,dengan Revan dia hampir menangis dan berniat memeluk kembaran nya. Namun Revin menolak.
"Apaan sih lo main peluk peluk aja. Gue normal kali"
"Gue kebacut baper tau sama mereka"
"Untung gue cuma temen lo. Vin yang sabar ya ngadepin kembaran lo yang absurd kaya gitu" sini Alice
"Udah sabar gue, baget malahan"
"sejak kapan lo jadi temen gue Lice"
"kurang ajar lo Van"
" Pulang aja lo Van, lo juga bukan temen gue sana sana!!" gurau Galih
"Dasar temen laknat lo semua tega banget sama gue"
Mereka hanya menertawai ulah Revan. Revan memang tipekal cowo yang suka melawak berbeda dengan Revin dia acuh tak acuh tak jauh berbeda dengan Azell.
***
Hoa hoe up kan
Autornya lagi rajin nih
Penasaran sama kelanjutannya?
Ikutin terus part part berikutnyaBudayakan vote dan komen ya
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi√
Teen FictionBenci yang datang melanda Dingin yang menusuk hati Cinta yang datang mengganti rasa hangat yang disebabkan oleh rasa dingin yang menusuk hati Ketika Azella Naya Valerine dan Renaldi Andreas Tama bertemu