Azell datang tanpa semangat menuju kelasnya. Dia sengaja datang lebih pagi agar bisa menghindar dari Azka. Dia benar benar tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan Azka lagi. Azell duduk dan mengambil handset putih yang berada di tasnya. Sebuah lagu mengayun indah di telinganya, hingga air matanya menetes dengan sendirinya. Pemilik air mata tersebut langsung menghapusnya, dia tidak ingin ada yang tau jika dia menangis karna sebuah lagu.
Perut yang tiba tiba berbunyi membuat kaki Azell harus melangkah menuju kantin sekolah. Tanpa sadar dia menabrak punggung seorang lelaki karna melamun. Azell berniat minta maaf kepada orang tersebut, namun wangi parfum itu mengingatkannya kepada seseorang yang selalu membuatnya menunggu. Tatapan mereka bertemu lalu air mata Azell turun tanpa disadari. Azell mencoba pergi tetapi tangan pemilik punggung tersebut mencegahnya pergi.
"Gue cuma mau jelasin semua Zell"
"Gue tau gue salah karna pernah ninggalin lo, gue juga salah karna sering buat lo nangis karna nunggu gue. gue bener bener minta maaf sama lo karna semua itu. Mungkin lo gak bakalan maafin gue tapi gue mau lo tetep anggep hubungan itu masih ada"
"Gue mau ke kantin, lepasin tangan gue" Azel tetap acuh dan menjawab tanpa menatap orang di depannya.
Koridor sangat sepi membuat Azka leluasa berbicara dengan Azel. Percuma Azel datang pagi pagi jika dia masih bertemu dengan Azka?. Apakah dia harus berbicara dan membuka kesempatan untuk Azka?. Bimbang, satu kata yang mengambarkan hati Azel. Dia benar benar bingung harus bersikap apa kepada Azka.
"Gue berharap lo bisa datang ke kafe tempat biasa kita dulu.gue tunggu lo jam 7 malam" Azel hanya menanggapi perkataan Azka dengan wajah datar
"Apa gue boleh minta nomer lo?"
Tanpa menunggu jawaban Azel, Azka mengambil hp yang berada di tangan kanan Azel. Azel hanya memperhatikan Azka yang sedang memainkan hpnya. Entah apa yang sedang dia lakukan.
"Oh iya lo mau ke kantin? Lo belum sarapan? Kebetulan juga gue belum sarapan, mau sarapan bareng gue? Gue traktir deh anggep aja sebagai permintaan maaf gue. Gimana?"
Azell tidak menghiraukan ucapan Azka, namun Azka paham betul isi pikiran Azel. Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Tanpa mereka tahu, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh. Seseorang yang tidak menyangka bisa melihat seseorang yang di cintai akan kembali ke masa lalunya, masa lalu yang mungkin lebih baik atau bisa dikatakan masa lalu yang indah namun tertunda.
***
Renal berjalan menuju kelas tanpa semangat sedikitpun. Wajah dengan ekspresi datar membuat semua sahabat Renal kebingungan. Renal duduk tanpa minat di sebelah Galih dan menaruh kepala nya di atas tangan yang dilipat di meja."Kenapa lagi lo?" tanya Galih yang hanya dibalas gelengan kecil oleh Renal.
"HEY YANG ADA DI SANA!! YANG ADA DISINI SEMUA IKUT BERNYANYI" suara Revan di depan kelas mengundang banyak perhatian dan tawa para penghuni kelas.
"HEY YANG ADA DI SANA YANG ADA DI SINI SEMUA IKUT BERGOYANG"
"YANG DIGOYANG DIGOYANG YANG!!"
Semua orang terdiam mendengar lagu yang tiba berganti, namun seketika semua tertawa membuat Revan melancarkan aksinya lagi
"Woy kunyuk bisa diem gak lo!!" Teriak kembarannya
"Bacot ah padahal gue lagi pengen ngibur sahabat gue. Keliatan banget lagi galau berat" ucap Revan diselingi tawanya dan berjalan menghampiri orang yang dia sindir.
"Kenapa lo bro?! Galau mulu. Eh apa kabar si Azell?"
Mendengar nama itu membuat Renal menundukan kepalanya dan menghela nafas berat. Dia terikat ucapan Putra dan Azell tadi. Sebenarnya dia harus bagaimana? Terus berjuang dan bertahan atau melepaskan Azell kepada Azka. Dimana tempat yang biasa mereka kunjungi? Apakah dia juga harus pergi? Atau berusaha tidak peduli? Hanya satu yang dapat membantunya. Bella.
***
Yeahh update juga akhirnya
Hampir sebulan lebih ya? Kangen Renal, Azell atau kangen sama autornya:v
Gimana" harus berjuang atau pergi merelakan?
Ikutin terus kelanjutannyaMohon dukungannya kawan
Bantu share sama temen temen
Jangan lupa vote dan komen setelah membaca
Satu vote sangat berharga bagi autorSee you next time👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi√
Novela JuvenilBenci yang datang melanda Dingin yang menusuk hati Cinta yang datang mengganti rasa hangat yang disebabkan oleh rasa dingin yang menusuk hati Ketika Azella Naya Valerine dan Renaldi Andreas Tama bertemu