Hujan.

5.6K 556 5
                                    

Taehyung adalah penyuka drama atau film romantis. Selagi ia menonton, ia suka membayangkan dirinya sendiri sebagai pemeran utamanya, dan tahu-tahu pipinya sudah merah saja. (Tolong jangan adukan ini kepada Jeongguk)

Saat ini, ia dan Jeongguk tengah cuddling di atas kasur empuk miliknya, ditemani dengan selimut hangat yang melingkupi mereka berdua dan dua cangkir coklat panas yang berada di atas meja di samping kasur.

Taehyung memandang sekilas ke jendela kamarnya. Hujan deras disertai angin kencang yang tidak kunjung reda dari tadi membuat semangatnya juga ikut turun. Ia semakin mendekatkan kepalanya ke dada bidang Jeongguk, dan Jeongguk semakin mengeratkan pelukannya yang berada di pinggang Taehyung.

"Kenapa, hm?"

Jeongguk bertanya lembut sambil merapikan rambut kekasihnya menggunakan tangannya yang satu lagi. Taehyung menggeleng pelan, menggenggam tangan Jeongguk yang memainkan rambutnya dan membawanya ke tengah-tengah tubuh mereka.

"Gukie, kamu tahu kan kalau biasanya di drama-drama yang aku suka tonton, biasanya ada adegan romantis di bawah hujannya?"

"Em.. Iya?"

Jeongguk mengerutkan keningnya, tidak paham dengan arah pembicaraan mereka. Tidak mungkin Taehyung mau mengajaknya hujan-hujanan juga kan?

"Biasanya, setiap aku menonton adegan-adegan romantis begitu, aku suka iri. Aku juga mau melakukannya.."

"Tapi kamu tidak kuat air hujan, sayang.."

"Hu um. Tahu kok."

Taehyung memainkan ibu jarinya di atas tangan Jeongguk iseng, sementara Jeongguk masih tetap menampakkan ekspresi bingungnya.

"Tapi setiap sedang sama kamu, irinya hilang."

Jeongguk berusaha menahan senyum yang perlahan mulai terbentuk di wajahnya.

"Iya? Kenapa?"

"Hmm.."

Taehyung mengarahkan bola matanya ke atas, pertanda bahwa ia tengah berpikir. Jeongguk tertawa gemas sambil mengusap rambutnya sayang, lalu mengecup kening kekasihnya lama. Taehyung tertawa kecil sebelum akhirnya menangkupkan seluruh wajahnya ke dada Jeongguk, menutupi wajahnya yang sudah memerah.

"Tae, jangan begini. Nanti sesak."

Setelah agak lama, Taehyung kembali melanjutkan topik mereka.

"Guk, pertanyaanmu tadi belum kujawab, loh."

"Kukira kamu lupa. Sudah ketemu jawabannya?"

Taehyung mengangguk riang.

"Karena apa yang aku lihat di drama itu settingan, tidak betulan. Mereka kan hanya melakukan apa yang ditulis di naskah. Di luar drama, kita tidak tahu aslinya tokohnya bagaimana. Bisa saja mereka saling tidak menyukai satu sama lain? Tapi kalau sama Gukie, tidak ada naskahnya. Tidak ada kamera, dan yang paling penting, bukan settingan kan?"

Taehyung menatap Jeongguk dengan mata bulatnya, seolah meminta konfirmasi yang tentunya langsung dibalas Jeongguk dengan anggukan yakin.

"Karena itu, rasanya lebih hangat. Aku suka."

Taehyung malu-malu melanjutkan ucapannya. Jeongguk kembali tertawa, ingin sekali rasanya meledek kekasihnya yang sudah semakin pintar berbicara manis. Tetapi niatnya ia urungkan, karena akan merusak suasana sekali.

Jadi, yang Jeongguk lakukan adalah semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup kening kekasihnya sekali lagi.

"Sayang kamu, Tae."

"Sayang kamu juga, Guk."
***
Um.. hai? 😳
Duh, sebenernya aku berniat gamau masukin author note di book ini, karena biasanya yang akan terjadi adalah curhatannya yang lebih panjang dibanding ceritanyaXD

Tapi kupikir karena ini kali pertama aku post disini, ada baiknya aku kenalin diri dulu.

Hai(lagi)😳
Kalian boleh panggil aku Cinn, biar akrab dan dekat (?) Dan aku 99L. Salam kenal semuanyaaaa:3

Terimakasih banyak banget buat semua yang sudah pernah singgah dan meluangkan waktu buat baca cerita ini, bahkan juga nge-vote dan comment. I don't really expect that, but it means so much for me. Thank you so much😊

Aku akan update serajin yang kubisa, tapi karena aku juga punya kesibukan kuliahku dan lain-lain, mohon pengertiannya ya kalau ada yang nunggu:" (Iya, kalau ada aja kok..)

Sekian dari aku kali ini. Sekali lagi thank you semuanyaaa! Night💜

Together Forever🐰🐯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang