Marah.

2.7K 335 0
                                    

Taehyung menatap datar ke arah Jeongguk yang ada di depannya, sementara yang ditatap terlihat tengah sedikit menundukkan kepalanya, menghindari tatapan kekasihnya.

Tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka semenjak 10 menit yang lalu ketika keduanya sampai di cafe ini, selain untuk bertanya pesanan satu sama lain.

Tidak tahan dengan keheningan yang terasa semakin menusuk, Jeongguk menghela nafasnya kasar lalu memberanikan diri kembali menatap Taehyung.

"Lihat, dear. Aku tahu aku salah, dan aku minta maaf, oke? Tapi kamu harus melihat juga dari sudut pandangku-"

"Mau aku lihat darimana pun, aku tidak suka dengan keputusanmu yang gegabah itu, Jeongguk. Apa perlu sampai bermain fisik seperti itu?"

"Tae, dia melecehkanmu terang-terangan. Menurutmu aku bisa diam saja?"

"Dengan kata-katanya, Jeongguk. Harusnya kita biarkan saja dia bicara, kemudian kita diamkan dan sekarang kita tidak perlu bertengkar seperti ini."

"Tidak mungkin, Tae. Brengsek itu harus diberi pelajaran bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Dan lagi, aku melakukan ini bukan semata-mata karena kamu yang dia lecehkan, Tae. Betul, itu alasan pertamanya. Tapi jika ini dibiarkan, bisa saja dia melakukan hal ini pada yang lain."

"Aku tahu, Guk. Tapi dibicarakan baik-baik kan bisa."

"Kenapa kamu jadi membela orang tadi?"

"Aku bukan membela dia," Taehyung menghela nafas pendek.

Perlahan, ia meraih tangan Jeongguk dan membawanya ke dalam genggamannya.

"Aku tidak mau karena hal itu masalahnya jadi besar, Gukkie. Aku berterima kasih sekali kok, kamu membelaku sebegitu kerasnya. Tapi jadinya aku yang khawatir, sayang."

Jeongguk terdiam, berusaha untuk mengendalikan perasaan kesalnya yang masih bersisa, sebelum akhirnya ikut menggenggam tangan kekasihnya.

"Terima kasih, dear. Tidak perlu khawatir, aku jago kelahi, kok."

"Jeon Jeongguk!"

"Iya, sayang. Iya. Tidak main fisik lagi, oke."

Ini hanya salah satu contoh ketika kedua insan ini bertengkar. Tidak ada Taehyung yang manja, tidak ada Jeongguk dengan gombalannya yang picisan. Tapi yang ada adalah usaha dan keseriusan mereka untuk mengatasi perbedaan pendapat mereka dengan saling mengalah dan berbagi pemahaman.

Together Forever🐰🐯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang