Jimin menatap ke arah kedua temannya bergantian dengan pandangan bingung.
Siapa lagi kalau bukan Jeon Jeongguk dan Kim Taehyung.
Kedua temannya ini memang sering bertingkah aneh-aneh, tak jarang sampai membuat pusing orang lain.
Tapi kelakuan mereka siang ini jauh lebih aneh lagi.
Semua keanehan ini (menurut Jimin) bermula ketika ia dan Taehyung berjalan bersama ke kantin dan menghampiri meja yang sudah dihuni oleh teman-temannya yang lain. Oke, ini masih normal.
Keanehan pertama. Taehyung tidak duduk di samping Jeongguk.
Malah, ia duduk di samping Seokjin dan setelahnya asyik mengobrol berdua tentang film anime yang sedang sama-sama mereka tonton.
Keanehan kedua. Jeongguk tidak menawarkan makanan apa yang mau dipesan Taehyung.
Jimin pikir, karena Jeongguk sudah hafal keinginan kekasihnya. Tapi keningnya semakin mengkerut saat melihat Jeongguk hanya membawa semangkuk mie ayam untuknya sendiri, kemudian Taehyung baru beranjak meninggalkan meja untuk memesan makanan setelahnya.
Keanehan ketiga. Kedua bocah ini tidak berinteraksi sama sekali.
Jangankan mengobrol. Tatap-tatapan mata saja Jimin rasa tidak ada. Firasat buruknya semakin menjadi-jadi.
Keanehan keempat. Taehyung meninggalkan kantin duluan. Seorang diri. Tanpa Jeongguk.
Sementara Jeongguk sendiri masih asyik meminum jus jeruknya sambil memainkan ponselnya. Oh, bahkan Jimin yang bukan kekasihnya Jeongguk saja rasa-rasanya sangat kesal sampai ingin menendang bocah satu itu. Bisa-bisanya dia mendiamkan temannya?
(Oke, Taehyung juga mendiamkan Jeongguk. Tapi, tetap saja bagi Jimin Jeongguk yang salah.)
Dan Jimin tidak ingat kapan terakhir kali ia merasa secemas ini.
***
Jimin membulatkan matanya saat ia menemukan kedua orang yang sedari tadi menjadi objek kepusingannya tengah berjalan beriringan keluar pagar kampus. Berbeda sekali dengan tadi siang, keduanya tampak begitu akrab. Berjalan bersama sambil bergandengan, dengan Jeongguk yang sesekali mencuri kecupan di pipi Taehyung, membuat sang pemilik wajah protes tidak terima tapi tetap merona juga.
Penasaran, Jimin berlari kecil menghampiri mereka berdua.
"Hei, chimchim! Belum pulang?"
"Kalian sudah baikan?"
Total mengabaikan pertanyaan Taehyung, Jimin justru melemparkan pertanyaan baru.
Jeongguk dan Taehyung saling bertatapan sebelum akhirnya menatap ke arah Jimin yang ada di depan mereka.
"Kapan kami bertengkarnya?"
"Tadi siang?"
Kemudian mereka berdua kembali bertatapan sebelum akhirnya tertawa lepas, meninggalkan Jimin seorang diri yang menatap mereka tidak mengerti.
"Kami tidak bertengkar, Jim. Semua ini berkat ide aneh Gukkie."
"Hei, kamu juga ambil bagian, dear."
Taehyung menyikut Jeongguk pelan, seolah menyuruhnya untuk diam.
"Pokoknya, kami tidak bertengkar. Tadi pagi, Jeongguk membuat taruhan iseng-isengan, siapa yang tahan mendiamkan satu sama lain paling lama akan ditraktir es krim. Asyik sekali, kan?"
"...hah?"
"Iya. Dan Jeonggukie yang kalah! Dia payah sekali kan, Chim? Dia yang membuat taruhan, dia yang kalah."
Jimin masih tampak terdiam, gantian membuat Taehyung yang tampak bingung.
"Kau ini kenapa, Chim—aduh, maaf ya, kami harus duluan. Nanti kedai es krimnya keburu tutup, akan aku chat nanti. Bye Chimchim!"
Dan kemudian kedua orang itu berlalu begitu saja.
Jimin menghela nafasnya sekali, lalu memijat batang hidungnya pelan.
"Bodo amat, lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Together Forever🐰🐯
FanfictionSepenggal kisah mengenai keseharian Jeon Jeongguk dan Kim Taehyung.