6

4.5K 134 0
                                    

Vienna memakan sarapan paginya, ia terkejut melihat kehadiran Paramartha yang berjalan menuju ruang tamu.

"Lo minta di jemput Pram ke sekolah?" tanya Vinno.

"Gak, gue juga gak tau dia mau jemput gue," jawab Vienna sambil terus melihat ke ruang tamu tempat Paramartha duduk.

"Awas lo kalau keseringan bareng bisa suka," ucap Vinno mengingatkan adiknya.

"Apaan sih lo kak, kita cuma partner belajar doang," balas Vienna.

"Yaudah kalau emang gitu," jawab kakaknya cuek.

"Gue berangkat duluan ya, Pram," Vinno melewati Paramartha di ruang tamu. "Satu lagi jaga baik-baik adik gue," ucap Vinno sebelum keluar rumah.

"Lo tenang aja gue bakal jagain dia kok," ucap Paramartha sedikit berteriak agar di dengar oleh Vinno.

Paramartha yang melihat Vienna masih dengan sarapannya menghampiri gadis itu dan mencubit hidungnya.

"Ih, Pram apaan sih main cubit hidung gue," kesal Vienna.

"Udah siang ni buruan nanti terlambat lagi," ucap Paramartha yang mulai kesal karena Vienna masih bisa santai.

"Siapa suruh jemput gue, salah sendiri," ledek Vienna

"Lo kalau masih santai gitu gue tinggal beneran ni," ancam Paramartha.

"Iya sekarang, gue ambil tas dulu," kesal Vienna sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gue tunggu di mobil," balas Paramartha.

                         ***

"Lo tadi pagi dianterin Pram, Na?" tanya Adit sambil menyandarkan kepalanya di bahu Vienna. Suasana kelas saat ini sedikit gaduh karena guru yang mengajar tidak bisa hadir di kelas.

"Kok lo tau, Dit?" tanya Vienna balik.

"Gue ngeliat lo turun dari mobilnya tadi pagi, lo dekat sama Pram sekarang?" balas Adit yang masih menyandarkan kepalanya.

"Iya dekat, sebagai teman belajar doang," jelas Vienna.

Saat sedang asyik mengobrol dengan Adit, handphone Vienna tiba-tiba bergetar menandakan ada pesan masuk.

PRAM
Nanti pulang bareng gue yuk, Na.

VIENNA
Kok gitu?

PRAM
Ya nanti juga lo tau sendiri, pokoknya pulang sekolah lo sama gue.

VIENNA
Malah maksa

Merasa tidak ada balasan lagi dari Pram, Vienna segera menaruh handphone ke dalam tas.

"Nanti pulang sama gue yuk," ucap Adit dan menunggu jawaban Vienna penuh harap.

"Sorry banget, Dit. Gue udah janji pulang bareng Pram," sahut Vienna merasa tidak enak.

"Ya udah gue pulang bareng Laura aja," ucap Adit terlihat kekecewaan di wajahnya.

"Emang Bayu kemana?" tanya Vienna.

"Biasa lagi PDKT-an sama kakak kelas," balas Adit sambil tersenyum masam.

***

Bel pulang sekolah pun akhirnya berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas.

"Pram lo sendiri? Anterin gue pulang ya," pinta Surya.

"Sorry bro, gue lagi ada urusan,"  ucapnya sambil menepuk bahu Surya.

"Urusan apa sih, penting banget?" tanya Surya.

"Udah biarin aja Sur, lo pulang bareng gue aja. Si Pram lagi dekat sama adik kelas IPS itu. Paling urusan pentingnya itu, ya gak, Bro?" tanya Indra yang ikut menimpali.

"Bukannya lo udah punya pacar Pram, kan lo balikan lagi sama Dira?" tanya Surya lagi.

"Enggak tuh, siapa yang bilang?" tanya Paramartha.

"Dira, dia udah balik dari Amerika," balas Surya.

"Lo salah dengar kali, gue buru-buru ni. Duluan ya, Bro," jawab Paramartha sambil berlari menuju parkiran.

Saat sampai di parkiran Paramartha melihat Vienna sedang menekuk wajahnya, mungkin karena terlalu lama menunggu dan itu terlihat sangat menggemaskan.

"Maaf ya lama," ucap Paramartha ketika sudah berada di dekat Vienna.

Paramartha yang sudah masuk ke dalam mobil bingung melihat Vienna yang masih belum beranjak dari tempatnya.

"Kok gak masuk?" tanya Paramartha

"Bukain pintu mobilnya, gue udah nunggu lama. Gak ada perlakuan istimewa gitu," ucap Vienna agak kesal.

Paramartha yang mendengar itu hanya terkekeh melihat kelakuan Vienna yang merajuk. Akhirnya ia keluar mobil dan membukakan pintu mobilnya "Silakan." Vienna membalasnya dengan tersenyum senang.










                                                           

Fall In Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang