8

3.7K 118 0
                                    

Tok.. tok .. tok

"Na, bangun lo gak sekolah?" tanya Vinno sambil mengetuk pintu kamar Vienna.

Tidak ada balasan dari Vienna. Vinno memutuskan masuk ke dalam karena pintu kamar itu tidak di kunci.

Ia melihat Vienna yang masih berbalut selimut. Pria itu mendekati adiknya dan duduk di sisi ranjang. "Na, bangun," ucap Vinno sedikit mengguncang tubuh Vienna. Merasa tidak ada respon dari sang adik Vinno pun menyibak selimut Vienna.

"Na, muka lo kok pucet banget, badan lo juga panas" ucap Vinno khawatir.

"Dingin kak," balas Vienna sambil menarik selimutnya kembali.

"Lo sakit Na. Gue panggil Mama ya," ucap Vinno lagi.

"Mama," teriak Vinno dari kamar Vienna.

"Kenapa sayang? Kok kamu teriak-teriak gitu," tanya Mama.

"Vienna lagi deman, Ma. Kemarin dia hujan-hujanan makanya kayak gini," adu Vinno ke Mama-ya.

"Kamu tenang aja ya sayang, biar Mama telepon dokter dulu. Sekarang mending kamu berangkat sekolah nanti kamu bisa telat, jangan lupa absenin adik kamu," pesan Mama-nya.

"Tapi Ma, Vienna lagi sakit biar Vinno jagain dia di rumah aja ya," ucap Vinno memohon.

"Vienna biar Mama yang jagain, lagian kamu sebentar lagi ujian masa gak sekolah," ucap Mama.

"Kalau gitu Vinno berangkat dulu ya, Ma." Vinno akhirnya menyerah dan memilih berangkat ke sekolah lalu mencium tangan Mama-nya.

"Hati-hati ya sayang," balas Mama-nya sambil mencium puncak kepala Vinno.

Saat menuju halaman rumah, Vinno melihat Paramartha di sana.

"Eh, lo Pram. Mau jemput Vienna ya?" tanya Vinno.

"Iya, Viennanya mana?" tanya Paramartha balik.

"Dia lagi sakit, gak bisa sekolah," jawab Vinno

"Sakit? gue mau ngejenguk dia dulu deh kalau gitu," ucap Paramartha khawatir.

"Jangan sekarang Pram dia lagi istirahat, nanti aja kalau mau ngejenguk," ucap Vinno.

"Ya udah kalau gitu," balas Paramartha sambil terus melihat ke dalam rumah.

                          ***

Saat berada di kelas, Paramartha tidak bisa fokus. Ia terus memikirkan tentang keadaan Vienna.

"Pram, lo kenapa?" tanya Surya.

Paramartha hanya menggeleng "Gue gak kenapa kok."

"Baiklah anak-anak sampai di sini bimbingan hari ini, ingat belajar yang rajin karena Ujian Nasional tinggal dua hari lagi," pesan bu Eti pada anak didiknya.

"Iya, Bu," jawab peserta didik serempak

"Pram handphone lo bunyi tuh,"  ucap Surya sambil melihat handphone Paramartha.

"Biarin aja gak penting," balas Paramartha cuek.

"Emang dari siapa?" tanya Surya.

"Dira," sahut Paramartha malas.

"Jawab aja siapa tau penting," kata Surya.

Walaupun sangat tidak bersemangat Paramartha tetap menuruti perkataan Surya.

"Halo," jawabnya malas.

"Sayang, kamu kok gak pernah jawab telepon dari aku sih?" balas Dira semangat karena bisa mendengar suara Paramartha.

"Langsung aja ke intinya, kenapa lo telepon gue? Ganggu tau nggak dan berhenti manggil gue sayang kita udah putus," kesal Paramartha pada Dira.

"Aku pengen ketemu kamu, Aku kangen"

"Gue gak ada waktu," ucap Paramartha yang langsung mematikan panggilan tersebut.

                            ***

"Malem Tante," ucap Paramartha saat baru memasuki rumah kediaman Argantara tersebut.

"Nak Pram mau jenguk Vienna ya," balas Mama Vienna.

"Iya, Tante," ujar Paramartha.

"Ayo Tante anterin ke kamarnya Vienna."

Paramartha mengikuti Mama Vienna dari belakang. Mereka menaiki tangga menuju kamar Vienna.

"Na, teman kamu datang ni. Mama masuk ya."

Saat memasuki kamar Vienna, Paramartha melihat kamar yang didominasi oleh warna pastel itu. Lantas ia melihat ke arah Vienna yang masih tertidur sambil membelakanginya.












                   

Fall In Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang