16

3.3K 98 0
                                    

Vinno berjalan memasuki halaman rumah Paramartha dan ia melihat pria itu sudah siap.

"Udah siap aja lo," ucap Vinno menggoda Pram.

"Lo bawa mobil sendiri ya, biar gue bisa berduan sama Laura. Lo biar semobil sama Vienna," ucap Vinno lagi.

"HAH! Jadi lo manfaatin gue supaya bisa berduan sama pacar lo. Tapi sorry Vin gue gak bisa," ucap Paramartha.

"Kok gak bisa, kan lo sama Vienna apa masalahnya kalian kan dekat?" tanya Vinno.

Sekarang udah gak lagi, gue udah nyakitin dia. Batin Paramartha.

"Kok lo malah diam, gak bisa kenapa?" tanya Vinno lagi.

"Vienna pasti kesal lo suruh di mobil gue supaya lo bisa berduaan," jelas Pram sedikit berbohong, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika berdua saja bersama Vienna.

"Udah paling kesalnya sebentar doang, nanti baik lagi," ucap vinno.

"Tapi, Vin."

"Udah ayo mereka udah nungguin kita," ucap Vinno sambil berlalu.

"Na, lo di mobilnya Pram ya," ucap Vinno.

"Apa! Lo keterlaluan banget si kak, cuma biar bisa berduan sama Laura lo nyuruh gue di mobil Pram," sahut Vienna kesal.

"Iya, Vin, biar Vienna semobil sama kita aja," ucap Laura.

"Kalau gitu gue gak jadi ikut deh," ucap Vienna.

"Kok lo gitu sih, apa salahnya coba semobil sama Pram, sebenarnya apa sih yang lo sembunyiin dari gue," ucap Vinno menatap Vienna tajam.

Vienna yang merasa Vinno mulai mencurigainya langsung memasuki mobil Paramartha.

"Kamu jangan curigaan gitu dong mungkin dia cuma pengen semobil aja sama kita aja," ucap Laura menenangkan Vinno.

"Semoga apa yang kamu omongin itu emang benar," balas Vinno langsung memasuki mobil.

Di dalam mobil Paramartha hanya fokus ke depan, sedangkan Vienna yang masih merasa kesal hanya diam.

Sesampainya mereka di Villa, mereka melihat Bayu dan yang lainnya sudah menunggu di luar. Semua sahabat Vienna yang melihat Paramartha memberikan tatapan bertanya. Vinno yang melihat itu langsung bersuara "Gue yang ngajak dia biar tambah ramai aja."

Mereka semua hanya menganggukan kepalanya.

"Karena kita akan menginap disini, jadi kita pilih kamar dulu. Disini ada 5 kamar, gak mungkin kita dapet satu-satu," jelas Bayu.

"Pram, lo sama gue," ucap Vinno langsung menuju kamar. Paramartha yang mendengar itu menganggukan kepalanya.

"Berarti ada yang sendiri dong tidurnya," ucap Vika.

"Biar gue aja yang tidur sendiri," sahut Alex.

"Oke kalau gitu," balas Bayu.

Saat sudah memasuki kamar, Vienna dan Laura langsung berbaring bersama "Na, gue takut kalau Vinno sampai tau tentang lo sama Pram," ucap Laura.

"Gue juga, gue gak mau ngerusak pertemanan mereka," balas Vienna.

***

"Gue udah beli bahan-bahan buat kita makan nanti malam disini," ucap Bayu.

"Terus siapa yang masak dong," sahut Rena.

"Gak ada yang bisa masak disini?" tanya Adit.

"Biar gue yang masak, ya walaupun gue gak begitu jago sih," ucap Paramartha. Semua yang mendengar langsung menatapnya.

"Gak salah gue ngajak lo kesini, Bro," ucap Vinno.

"Ya udah kalau gitu sekarang kalian boleh ngelakuin kegiatan yang kalian suka," ucap Bayu.

Paramartha yang memang suka berenang langsung menuju kolam renang yang ada di Villa itu.

Vienna yang pikirannya sedang kacau memilih menuju kolam renang juga, tetapi hanya untuk merendam kakinya di sana. Saat sedang asyik merendam kaki dan sibuk dengan pikirannya Vienna tidak menyadari jika di kolam itu juga ada Paramartha yang sedang menenggelamkan seluruh tubuhnya di dalam air. Lantas saat Paramartha keluar dari dalam air ia membulatkan matanya.

Paramartha yang tidak mengetahui keberadaan Vienna disana juga merasa terkejut. Mereka hanya menatap satu sama lain sampai akhirnya Vienna mulai bersuara "Kenapa lo mau ikut ke Villa ini?" tanya Vienna.

"Kenapa gak, lagian kamu juga udah ngizinin aku ikut kan," balas Paramartha.

"Siapa yang bilang? Gue gak pernah ngizinin lo ikut liburan bareng gue sama yang lain," ucap Vienna.

Paramartha yang mendengar itu terkejut pasalnya saat Vinno mengajaknya. Vinno mengatakan kalau Vienna sudah tahu jika dirinya akan ikut berlibur. Tapi apa ini, Vienna bahkan tidak tahu.

"Pasti kakak gue yang ngasi tau," ucap Vienna lagi.

"Jadi maksud kamu Vinno bohongin aku," balas Paramartha.

"Ya gitu deh" ucap Vienna datar.

Paramartha yang mendengar itu hanya terkekeh pelan "Aku terlalu percaya diri, aku pikir kamu udah mencoba membuka hati buat aku lagi tapi ternyata enggak. Kalau memang kehadiran aku di sini buat kamu jadi gak nyaman aku bakal pergi."

Vienna yang mendengar itu hanya diam sambil terus menatap Paramartha yang mulai beranjak dari kolam renang.

"Tapi sebelum aku pergi aku mau masak buat kamu sama yang lain dulu," ucap Paramartha sebelum berlalu.

Setelah Paramartha sudah pergi, air mata Vienna langsung membasahi pipinya.

Maafin aku Pram, tapi aku belum bisa maafin kamu.





Fall In Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang