18

3.1K 86 0
                                    

Vienna yang baru bangun tidur mengernyit saat sinar matahari menembus jendela kamarnya. Ia segera turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.

Saat keluar kamar Vienna melihat Vinno dan Alex sedang bermain PS.

"Eh, lo udah bangun, Na. Sarapan dulu udah gue siapin buat lo" ucap Vinno tanpa melihat Vienna karena masih fokus bermain PS.

"Yang lain mana, Kak?" tanya Vienna.

"Lagi pada keluar, katanya mau beli oleh-oleh," balas Vinno yang masih fokus dengan PS'nya.

"Kok lo gak ikut?" tanya Vienna lagi.

Vinno langsung menoleh pada Vienna. "Gue nungguin lo bangun dulu, kalau gue sama mereka ntar lo sama siapa di villa ini."

"Vin, awas ada musuh tu," ucap Alex yang masih fokus bermain.

"Lo main sendiri aja, gue mau sama adik gue," ucap Vinno.

"Gak asyik lo mah, padahal udah hampir menang," balas Alex sedikit kesal.

Vinno bangkit dari tempat duduknya. Ia menarik tangan Vienna ke meja makan. "Sekarang lo sarapan dulu, habis itu kita beli oleh-oleh buat Mama Papa."

Vienna hanya menganggukan kepalanya.

"Lo udah gak kenapa kan, Na?" Tanya Vinno.

"Emang gue kenapa?"

"Pura-pura amesia lo sekarang, lo gak inget kemarin nangis di pelukan gue," balas Vinno.

"Oh, itu. Gue enggak kenapa kok"

"Syukur deh kalau gitu," ucap Vinno.

Selesai sarapan dan mengganti pakaiannya Vienna dan Vinno keluar untuk membeli oleh-oleh. Meninggalkan Alex yang masih asyik bermain.

Ketika Vienna masih sibuk memilih baju untuk oleh-oleh. Ia dipanggil oleh sahabat-sahabatnya.

"Na, ternyata lo di sini juga," ucap Rena.

"Iya, sorry gue bangunnya agak telat tadi," balas Vienna.

"Oh, itu. Enggak kenapa kok lagian gue juga dibangunin Alex tadi, kalau gak mungkin gue bisa bangun lebih telat dari lo."

"Vin liat deh di sana ada orang jualan es krim." Laura menunjuk penjual es krim di seberang jalam sembari menggandeng tangan Vinno.

"Kamu mau?" tanya Vinno.

"Gue juga mau, ayo beli." Vienna langsung berlari ke arah penjual es krim itu.

"Mbak, saya rasa vanilla sama coklat ya," ucap Vienna.

"Iya Mbak, tunggu sebentar," ucap penjual itu ramah.

"Saya juga sama, Mbak," ucap Laura semangat.

"Sayang, kamu pengen banget ya sama es krim, sampai girang gitu"

Laura hanya membalas ucapan Vinno dengan tersenyum manis.

"Kak bayarin punya gue," ucap Vienna saat es krim sudah ada di tangannya.

"Dasar lo." Vinno berdecak.

"Ehmmm enak banget," ucap Vienna.

Adit yang melihat itu tersenyum karena tingkah Vienna yang seperti anal kecil.

"Na, ada sisa es krim di bibir lo,"

"Sebelah mana?"tanya Vienna sambil meraba bibirnya.

"Sini biar gue bersihin, makanya lo kalau makan es krim tu jangan kayak anak kecil." Adit mengambil tisu dan membersihkan sisa es krim di bibir Vienna.

"Thanks, Dit," jawab Vienna.

"Semua yang di sini pada pacaran gue jadi kangen Alex," ucap Rena.

"Siapa juga yang pacaran." Vienna menyahut.

"Gue udah selesai beli oleh-olehnya kita balik ke villa yuk" ucap Laura.

"Ayo, lagian kasian Alex sendirian di villa."

***

Sesampainya di villa, Rena langsung menghampiri Alex yang masih bermain PS.

"Kamu kok gak ikut tadi?" tanya Rena.

"Kamu udah pulang, iya aku tadi masih main," ucap Alex tanpa melihat Rena.

"Udahan dulu mainnya, kamu gak siap-siap bentar lagi kita mau pulang."

Alex langsung berhenti bermain dan melihat Rena yang duduk di sampingnya.

"Ya udah kalau gitu aku siap-siap dulu ya." Alex mengelus kepala Rena. Rena hanya membalasnya dengan tersenyum.







Fall In Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang