C. 8

448 76 9
                                    

Taehyung POV
Aku ga nyangka Sojung bisa sekasar itu. Selama kami bersahabat tak pernah sekalipun ia bertingkah bak preman seperti tadi. Aku berusaha mengerti perasaan dan memahami sikapnya. Tapi menampar Yerin adalah sesuatu yang tak bisa diterima.

Sejak tadi aku menghubungi Yerin tapi tak ada respon. Aku tahu dia kecewa. Mungkin dia butuh waktu. Aku takkan memaksanya.

Yerin POV
Aku kecewa bahkan sangat marah. Bukan karena dia tak membelaku. Aku hanya ga bisa menerima Taehyung memilih melindungi sahabatnya itu setelah Sojung menamparku di depannya.

Author POV
Park Law Firm
Taehyung bergegas pulang setelah semua pekerjaannya selesai. Ia terlihat sangat buru-buru. Begitu tiba di parkiran, ia masuk ke dalam mobilnya dan langsung tancap gas.

JFL Corp.
Yerin bersiap-siap untuk pulang. Hari ini semuanya berantakan. Ia sama sekali tak bisa bekerja sejak kembali dari makan siang. Kejadian di restoran membuatnya begitu marah dan kesal. Merusak konsentrasinya.

Saat akan membuka pintu, ternyata pintu itu sudah lebih dulu terbuka.

"Udah mau pulang?"tanya Taehyung.

Yerin tak menggubris, ia berusaha melewati Taehyung. Gagal. Taehyung menarik tangannya.

"Lepas."dingin Yerin.
"Kenapa aku harus lepasin?"
"Aku bilang lepasin, denger kan?"
"Kenapa?"
"Aku mau pulang."
"Aku antar."
"Aku bisa sendiri."
"Aku mau nganterin kamu."
"Aku ga mau."
"Maaf soal tadi siang."

Yerin diam.

"Tadi siang? Emang tadi siang kenapa?"sarkas Yerin
"Maafin Sojung. Mungkin dia sedang banyak masalah."
"Oh gitu. Bantuin dong. Kan sahabat?"
"Aku ga nyangka dia bisa sekasar itu."
"Terus aku peduli?"
"Setahuku dia orangnya tidak seperti itu."
"Ya. Terus?"
"Aku berharap kamu mau maafin dia."
"Silahkan berharap."
"Aku tahu kamu orang yang sangat lembut, mudah memberi maaf."

Yerin terlihat malas mendengar setiap kalimat yang keluar dari mulut Taehyung.

"Kamu tahu? Kenapa aku menahanmu saat ingin membalas Sojung?"

Yerin tak bergeming.

"Karena Yerin bukan orang yang kasar. Dia adalah gadis yang lembut pada semua orang. Aku hanya tak ingin yerin tiba-tiba menjadi orang lain hanya karena emosi yang lagi memuncak."

Taehyung diam sejenak.

"Kalau kamu menamparnya, lantas apa bedanya kamu dengan Sojung? Sejauh yang ku tahu. Semarah apapun kamu, kamu tak pernah kasar."
"Sok tahu kamu."balas Yerin.
"Bukan sok tahu, emang faktanya gitu kan?"
"Udah ah, aku mau pulang."
"Besok malam ada acara?"
"Ga ada."
"Ikut ya?"
"???"
"Ibu ulang tahun."
"Ga ah. Ga enak sama ayah kamu."
"Ibuku yang ultah bukan ayahku."
"Tapi kan...."

Taehyung menutup mulut Yerin dengan jari telunjuknya.

"Ssstttttt. Kamu hanya harus jawab mau atau ga?"

Yerin akhirnya mengangguk. Taehyung tersenyum.
Mereka akhirnya memilih untuk pulang sendiri-sendiri. Yerin tak mau diantar. Taehyung tak ingin memaksa.

Yerin POV
Kenapa aku selalu lemah di depannya. Sangat sulit mengatakan tidak pada Taehyung. Semarah apapun aku pasti ada sedikit ruang maaf di hatiku untuknya. Entah apa yang terjadi. Tapi ini tak boleh dibiarkan.

Author POV
Pyeonchang-dong
Sebagai salah satu kawasan perumahan terbaik yang ada di Seoul, wajar jika rumah-rumah mahal berderetan dengan indah. Bahkan dijuluki sebagai Beverly Hills nya Korea.

Sebuah rumah tampak sedang bersiap untuk mengadakan pesta. Tamannya dihiasi dengan berbagai bunga, terdapat kursi-kursi berselimutkan kain putih bercorak emas serta lampu-lampu yang terpasang di berbagai sudut. Garden party.

Sorry! I Never Knew You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang