Author POV
"Oppa!"
Lirih Jennie melihat adegan yang begitu menyakitkan hati. Melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain.
Sementara Taehyung tak menyadari kehadirannya.
"Lepaskan!"
"Ngga akan."
"Suami macam apa kamu ini? Bagaimana jika istrimu tahu?"
"Aku....."
"Istrimu pasti sangat terluka sekarang!"bisik Yerin pada Taehyung.Yerin langsung menghempaskan tangan Taehyung hingga terlepas dari pelukannya dan pergi.
Taehyung berbalik. Dan terkejut Jennie ada di sana.
Jennie sudah menangis sejak tadi. Taehyung merasa sangat bersalah. Ia mendekati istrinya.
"Ini tidak seperti yang kamu lihat, saya hanya....."
"Hanya apa?"
"Kami tak sengaja bertemu, lalu....."
"Lalu berpelukan gitu?"
"Bukan, bukan begitu....."
"Udahlah oppa."Jennie sudah berbalik dan bersiap untuk pergi, hatinya benar-benar sakit.
Taehyung memeluk Jennie dari belakang sambil membisikkan sesuatu."Maafkan saya, saya ini memang suami yang jahat."
Jennie tak merespon.
"Saya antar kamu pulang ya?"
Jennie menggeleng.
"Oke. Kalo begitu kamu pulangnya hati-hati ya, tolong jaga anak kita dengan baik."
Taehyung lalu mengelus perut istrinya lembut.
Membuat seseorang di balik tembok parkiran merasakan nyeri di hatinya.
"Kenapa hatiku terasa sakit melihat ini semua."gumam Yerin.
Yerin POV
Selama di Seoul, fokusku hanya untuk menyelesaikan segala keperluan yang ada di Komisi Perdagangan. Aku tak ingin hal-hal lain merusak konsentrasiku. Aku berharap tidak lagi bertemu dengannya baik secara sengaja maupun tidak. Pertemuanku 3 hari yang lalu dengannya, ku harap yang terakhir. Dia sudah memiliki kehidupannya sendiri.Hari ini aku kembali mendatangi gedung Komisi Perdagangan untuk merampungkan semuanya. 2 hari lagi aku harus kembali ke Chicago.
"Saya sudah tidak sabar menunggu kehadiran Anda di Komisi ini."ucap Mr. Lee, yang akan menjadi Kepala Staffku nanti.
"Tentu saja Mr. Lee Saya pun sudah tidak sabar untuk segera bergabung bersama yang lain."
"Selamat berjuang, segeralah S2 secepatnya lalu pulang ke Korea dengan kebanggaan di dada."
"Thank you, Mr. Lee Kalau begitu saya mohon pamit."Aku mengemudikan mobil meninggalkan gedung Komisi. Jam menunjukkan pukul 12.00. Sudah saatnya makan siang. Aku mampir ke sebuah restoran di Gangnam sebelum berburu barang-barang yang diminta oleh 3 orang yang pasti bakal protes habis-habisan kalau sampai aku lupa. Lebih tepatnya sih 2 orang aja yang bakal bawel.
Aku mampir ke Tokkijung. Memilih meja yang paling sudut adalah kebiasaaku setiap mampir kesini jika memungkinkan.
Setelah memesan makanan, aku bersantai menikmati view di sekitar. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Ada chat yang masuk.
"Sepertinya Seoul begitu nyaman sampai lupa memberi kabar."
Begitu bunyi chat yang masuk dari Daniel.
Aku hanya membalas dengan emot tersenyum. Sejak pengakuannya hari itu, aku sedikit jaga jarak dari Daniel.
Selesai membalas chat Daniel, pesananku datang. Aku makan dengan tenang sambil sesekali melirik ke arah jendela.
![](https://img.wattpad.com/cover/126221391-288-k161844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry! I Never Knew You
FanfictionAku mencintainya. Tapi dia merusak segalanya. Jung Yerin Saya hanya ingin fokus meraih mimpiku, sampai suatu hari fokusku harus terbagi karena seseorang. seseorang yang hanya bisa kucintai dari jauh. Kim Taehyung Penyesalan memang selalu datang ter...