C. 10

465 64 5
                                    

Taehyung POV
Semoga ini bisa membahagiakan keluargaku.

Author POV
Seminggu lagi pernikahan Taehyung dan Jennie akan digelar. Terburu-buru memang, tapi semua demi kesehatan Naeun.

Taehyung takkan bisa melihat ibunya berbaring sakit dan itu karena dirinya. Dia tak mungkin egois, jika tentang ibunya.

Meski begitu, Taehyung sama sekali tak mau terlibat dalam persiapan pernikahannya. Ia menikah demi ibunya itu saja.

Taehyung menjalani rutinitasnya seperti biasa sebagai lawyer. Banyak kasus yang sedang ia tangani saat ini. Tak ada waktu untuk memikirkan hal lain termasuk pernikahannya, kecuali satu hal. YERIN. Ia bingung harus menjelaskan apa pada Yerin. Sampai saat ini ia belum memberitahu kabar pernikahannya pada Yerin. Taehyung tak mau dan tak mampu membayangkan betapa marah dan kecewanya gadis yang dicintainya itu. Tapi mau tak mau ia harus segera memberitahunya.

Taehyung mengambil ponsel. Mengetik sesuatu lalu dihapus. Mengetik lagi dan dihapus lagi. Berulang kali.

Sampai akhirnya ia memilih menelpon.

Yerin POV
Pekerjaanku hampir selesai. Aku kembali mengingat kejadian minggu lalu. Aku mulai berpikir sepertinya, apa yang kutakutkan akan terulang lagi. Tapi kini aku jauh lebih siap.

Ponselku berdering, tanda ada telpon masuk. Ku lihat, nomor yang sangat aku kenal meski tanpa nama.

"Halo."jawabku.

Tak ada balasan dari ujung sana.

"Halo."
"......."
"Hei. Halo!"
"......."
"Ngomong sekarang, atau aku matikan!"
"Tunggu."
"Nah."
"Ada waktu."
"Banyak."
"Bisa ketemu?"
"Bisa."
"Aku jemput."
"Ketemu di kantor aja."
"Oke."

Taehyung sepertinya ingin bicara sesuatu yang penting. Entahlah dia ingin berbicara tentang apa.

Author POV
Mobil Taehyung tiba di gedung JFL Corp. Ia langsung berangkat dari PLF. Ia turun dari mobil. Tampak gelisah dan bingung.

Ponsel Taehyung bunyi.

"Rooftop."

Chat dari Yerin.

Taehyung bergegas menuju lift. Sesampainya di lantai paling atas gedung, Ia keluar dari lift. Berdiri diam sejenak. Seperti sedang menyusun kalimat yang pas untuk diutarakan. Taehyung berjalan selangkah demi selangkah.

Yerin menyadari kehadiran Taehyung meskipun ia tetap fokus memandang ke depan menikmati langit senja.

"Apa yang membuatmu datang kesini, setelah seminggu tak ada kabar?"tanya Yerin santai tanpa menoleh.

Pertanyaan yang sulit dijawab oleh Taehyung.

Setelah berjalan beberapa langkah, Taehyung akhirnya berdiri sejajar dengan Yerin.

Mereka diam sejenak. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Lama.

Sampai akhirnya Taehyung bersuara.

"Aku akan menikah minggu depan."ucap Taehyung nyaris tak terdengar.

Yerin tak menjawab

"Aku mencintai dan menyayangi ibuku. Aku mencintai....."
"Selamat."potong Yerin.
"Ini sangat berat bagiku. Tapi kamu tahu, aku tak mungkin memilih....."
"Saya tahu. Sangat."lagi-lagi sela Yerin.

Suasana hening. Mereka memilih diam. Yerin tampak biasa di depan Taehyung. Tak ada raut kesedihan dan kekecewaan apalagi amarah yang membara.

"Seharusnya kamu tak perlu repot-repot kesini untuk memberi tahu kabar ini. Lewat chat kan bisa? Toh nanti ada undangannya. Saya diundang kan?"

Sorry! I Never Knew You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang