C. 16

368 45 11
                                        

"Jennie?"tanya Daniel
"Kamu kenal?"
"Ah tidak, lupakan saja."

Yerin menyimpan ponselnya, lalu kembali menyuapi Daniel.

Daniel lebih sering diam, tak seantusias tadi. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

2 Bulan Kemudian.

Yerin POV
Akhirnya aku akan meninggalkan Chicago dan kembali ke Seoul dengan gelar magister resmi tersemat di belakang namaku. Kembali ke Seoul dengan jiwa yang baru. Tak ada lagi Jung Yerin yang terpuruk dan nyaris putus asa. Bersyukur banget selama di Chicago, aku dikelilingi orang-orang yang positif. Terima kasih pada Hayoung, Hwan dan tentu saja Daniel yang selalu setia mendukung aku. Meski tak jarang kami ribut, tapi ku anggap itu sebagai bumbu dalam hubungan persahabatan kami. Aku benar-benar tak sabar ingin segera pulang ke Seoul, memulai hidup baru. Tak sabar ingin menyaksikan sahabatku segera bersanding di pelaminan, Lee Taehwan dan Oh Hayoung.
Jangan tanyakan hubunganku dengan Daniel. Sejak kejadian yang menimpa Niel, hubungan kami jauh lebih cair. Tak lagi berjarak. Aku hanya meminta Daniel untuk bersabar sampai aku benar-benar siap. Dan dia bersedia untuk itu. Status kami saat ini, dibilang pacaran ngga, tapi jika disebut sahabat, ya lebih dari sahabat.
Sekarang ini kami sedang bersiap-siap menuju airport. Hwan dan Daniel udah tiba sejak 2 hari yang lalu dari Philadelphia. Tadinya kami bersepakat untuk bertemu di Incheon saja, tapi Daniel dan Hwan menolak. Mereka maunya pulang bersama.

Author POV
Seoul
Setelah 2 minggu mengalami koma, keadaan Jennie berangsur-angsur membaik. Hal itu tak lepas dari dukungan penuh keluarganya, termasuk sang suami Taehyung. Awalnya saat pertama kali Jennie sadar dari koma, kondisinya stabil tapi begitu ia tahu jika ia telah kehilangan calon bayinya, Jennie sempat histeris. Selama seminggu ia menolak bertemu siapapun. Rasa kehilangannya terlalu dalam. Beruntung Taehyung bersabar menghadapinya. Sampai akhirnya Jennie benar-benar melihat Taehyung sudah berubah. Kini ia jauh lebih perhatian pada dirinya, membuatnya luluh dan mau memaafkan Taehyung.
2 bulan berlalu sejak kejadian itu, kini kondisi Jennie sudah jauh lebih baik. Bahkan ia sudah mulai beraktivitas kembali sebagai seorang dokter.

"Oppa, hari ini kamu pulangnya malem lagi?"
"Belum tahu sayang, soalnya kasus lagi banyak sekali. Emang kenapa?"
"Oh gitu ya, ga apa apa sih, cuma mau ngajak dinner di luar kalau emang pulangnya cepet."
"Kita lihat nanti ya, tapi aku usahain."
"Oke. Kamu hati-hati ya!"

Taehyung mengemudikan mobilnya meninggalkan rumah sakit setelah mengantar Jennie. Jennie belum berani menyetir sendiri saat ini.

Chicago, USA
Yerin, Daniel, Hwan dan Hayoung sudah berada dalam mobil bersiap menuju airport.

"Yakin, udah ga ada yang ketinggalan kan?"tanya Daniel.

Yerin dan Hayoung mengangguk.

"Tunggu, tunggu!"sela Hwan.
"Kenapa?"
"Ada yang ketinggalan."
"Coba dicek dulu baik-baik!"
"Bener kok."
"Apaan emangnya yang ketinggalan?"tanya Daniel serius
"Jejak kisah cinta gw bersama Hayoung."
"Isshhhh...jijik Hwan, jijik."cela Yerin.
"Iiihh apaan sih, sirik banget deh kamu."
"Udah ya ga usah ribut."sahut Hayoung mendamaikan.

Begitulah Hwan dan Yerin, mantan yang akhirnya menjadi sahabat dan seringkali ribut. Tapi jangan salah, Hwan salah satu lelaki yang sangat peduli dan sayang sama Yerin.

Mereka tiba di Chicago O'Hare International Airport. Tak banyak barang yang mereka bawa. Barang-barang mereka sudah dikirim kemarin. Jadi sekarang hanya bawa diri saja. Mereka langsung check in. Setelah check in, mereka menuju lounge sebelum boarding.

"Berarti cuma aku aja yang bakal kerja di pemerintahan. Kalian sih udah siap jadi bos. Harus sering-sering minta ditraktir nih."tutur Yerin.
"Kode tuh Niel, biar sering diajak makan."balas Hwan
"Ah iya bener tuh."timpal Hayoung sembari tersenyum meledek Yerin

Sorry! I Never Knew You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang