C. 24

139 19 3
                                    

"Berhenti mengejar Taehyung, Sojungah! Apa kamu tidak lelah mengejarnya? Kamu harus ingat Taehyung itu sudah menikah."
"Taehyung tidak mencintai istrinya, kamu tahu itu."
"Lalu apa Taehyung mencintaimu?"

Kalimat Seokjin barusan sungguh menusuk hati Sojung.

"Maaf, bukan maksudku menyakiti hatimu. Aku hanya ingin kau sadar dan berhenti mengejarnya. Ini sudah bertahun-tahun lamanya dan kamu masih saja berharap?"

"Aku bisa apa? Hatiku terlalu sulit untuk beranjak darinya."
"Kamu hanya perlu berusaha lebih keras lagi untuk menghapusnya dari hatimu. Ingat segala cara sudah pernah kamu tempuh tapi tidak pernah berhasil. Bahkan sampai merusak hidup Yerin."
"Jangan sebut nama wanita jalang itu, aku sangat membencinya."
"Sojungah, Yerin itu tidak salah apa-apa. Tidak sepantasnya kamu membencinya. Justru kamu yang seharusnya meminta maaf padanya. Karena ulahmu, Yerin harus menerima banyak penderitaan."
"Kamu membelanya?"
"Bukan, aku hanya berbicara fakta. Fakta bahwa Taehyung meniduri Yerin karena obat perangsang yang kau campurkan pada minumnya."
"Aku tidak ingin membahas itu. Lagian itu tidak sepenuhnya salahku. Aku mencampurkan obat perangsang pada minum Taehyung agar ia takluk dan tidur denganku. Tapi sialnya ia malah meniduri Yerin."
"Aku rasa kamu sudah sangat terobsesi pada Taehyung. Karena jika itu benar cinta, kamu tidak akan berubah menjadi wanita yang jahat seperti ini."
"Terserah apa katamu, aku tidak akan berhenti sebelum aku berhasil menaklukkan Taehyung."

"Sebaiknya kamu berhenti sekarang."

Bukan, bukan Seokjin yang menyampaikan kalimat terakhir itu.

"Taehyung?"

Kompak Sojung dan Seokjin terkejut melihat Taehyung datang.

"Saya benar-benar tidak menyangka kamu sejahat itu pada Yerin, Sojung. Saya benar-benar marah dan kecewa saat ini. Jika kamu bukan sahabatku, saya pasti sudah mengirimmu ke penjara saat ini juga."

"Dan Jin, saya sangat kecewa kamu menyembunyikan fakta ini selama bertahun-tahun. Membiarkan orang lain menderita begitu lama karena ulah sahabat tercintamu itu. Saya tidak habis pikir. Mengapa kalian begitu jahat dan egois pada Yerin?"amarah Taehyung membuncah hingga melemparkan gelas yang ada di hadapannya ke tembok sisi Sojung berdiri membuat Sojung ketakutan.

Sebenarnya mereka bertiga janjian bertemu di apartemen Seokjin atas desakan Seokjin. Sudah lama sekali mereka tidak bertemu, itulah kenapa Taehyung akhirnya setuju untuk datang. Taehyung memberitahu tadinya akan datang terlambat karena harus bertemu kliennya dulu. Ternyata pertemuan dengan kliennya batal sehingga bisa datang tepat waktu dan mengetahui fakta yang selama ini sahabatnya sembunyikan sejak lama.

"Saya berharap ini pertemuan terakhir kita. Persahabatan ini ternyata tidak berarti apa-apa bagi kalian jadi akan lebih baik jika kita mengakhirinya sekarang."
"Bukan begitu, Taehyung. Ini tidak seperti yang kamu pikir. Saya rasa...."

Taehyung langsung  pergi sama sekali tak berniat mendengarkan penjelasan Seokjin.

Sementara itu,

6 bulan sejak lamaran Wonwoo pada Yerin, akhirnya memiliki ujung. Yerin menerima lamaran Wonwoo, dan bersiap membuka hatinya untuk wakil direkturnya itu. Bukan tanpa alasan mengapa Yerin menunggu selama itu hanya untuk memberi jawaban, pasalnya selama 6 bulan ini, ia membuat hatinya nyaman tanpa tekanan sebelum memberi jawaban.

Daniel yang kembali gencar mendekatinya bahkan mengatakan bahwa orang tuanya sudah mau menerima Yerin, tak membuat Yerin ingin kembali. Yerin menyadari ternyata selama ini rasa nyaman yang diberikan Daniel padanya serta rasa kagumnya pada pria itu tak lebih dari seorang sahabat.

Taehyung juga tak pernah lagi menguntit dirinya, sudah sejak lama ia tak mendengar kabar pria tersebut. Dan bersyukur untuk itu.

✳️✳️✳️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry! I Never Knew You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang