C. 19

158 20 5
                                    

"Kamu maunya kita berpisah kapan hari ini, besok atau.....?"

Belum selesai Taehyung menuntaskan kalimatnya, Jennie sudah pergi meninggalkannya.

Jennie benar-benar merasa tersakiti oleh sikap Taehyung yang tak pernah benar-benar menghargainya sebagai istri.

✴✴✴

"Lunch yuk!"
"Kebetulan kerjaan aku udah kelar. Lunch dimana?"
"Ntar aku chat nama cafe nya."
"Oke. See you, beb."
"See you."

Yerin memasukkan ponselnya ke sling bag miliknya setelah Hayoung memutuskan panggilan dari seberang sana. Ia segera bersiap-siap menuju alamat cafe yang dikirim sahabatnya itu barusan.

Cafe 413 Project

Yerin melangkahkan kakinya ke sebuah cafe yang terletak di Yeoksam-dong.

Ternyata Hayoung sudah tiba lebih dulu.

"Hei."

Yerin langsung menghampiri sang sahabat, dan memeluknya.

"Udah lama."
"Ngga kok, baru aja."
"Btw ini kayanya kita ngga bakal berdua doang nih."
"Iyalah. Bentar lagi Hwan datang."
"Duh, siap-siap jadi nyamuk deh aku."
"Ngga bakal, orang Daniel juga bakal datang bareng Hwan."
"Serius?"
"Ngga usah sok kaget gitu."
"Dih."

Hwan dan Daniel mendekat.

"Hi girls."
"Baru juga diomongin udah dateng aja, panjang umur lo."
"Ngga usah senyum-senyum gitu liat Daniel."
"Apaan sih lo."
"Udah ya, kita mau lunch bukan mau berantem di sini."

Jika Hayoung sudah bertitah, maka Hwan akan kicep menit berikutnya. Hwan duduk di samping Hayoung, sedang Daniel memilih menarik kursinya lebih dekat ke kursi Yerin.

"Udah aku pesenin semua, tinggal nunggu dateng aja."
"Calon istri terbaik emang. I love you."
"Alay banget sih."
"Ciee iri. Mau digituin juga sama Daniel?"
"Lo ngomong sekali lagi, gue sumpel ya mulut lo."
"Dih galak banget, kasian Daniel punya calon istri galaknya minta ampun."

Mendengar pernyataan Hwan, seketika membuat Daniel dan Yerin kikuk sendiri.

"Niel, ngga usah dengerin omongan manusia ngga jelas itu."

Daniel hanya tersenyum manis ke arah Yerin.

Makanan mereka datang, seperti biasa mereka menikmatinya tanpa bersuara.

Saat semua makanan sudah tandas di piring masing-masing, Hayoung mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Bagus ngga?"

Yerin melihat undangan pertunangan dengan nama tertulis Lee Taehwan dan Oh Hayoung.

"Wah asli bagus ini, kamu banget beb."
"Iya, soalnya aku emang maunya desain kaya gini."
"Iya sampai-sampai semua ideku ngga ada yang di-acc."celetuk Hwan.
"Oh jadi kamu ngga suka?"
"Hah? Ngga, suka kok suka banget malah."

Yerin dan Daniel hanya tertawa melihat Hwan.

"Ini buat aku?"
"Bukan. Ngapain ngundang lo yang ada catering acara pertunangan kami udah habis duluan sebelum acara dimulai."
"Astaga mulutnya, Niel belain."rengek Yerin tanpa sadar ke Daniel.

Sorry! I Never Knew You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang