First Impression of Kim Namjoon

8K 1K 72
                                    

Tujuh tahun yang lalu.

Sooyoung masih berumur delapan belas tahun dan baru lulus SMA ketika kedua orang tuanya mencetuskan perjanjian paling gila antara dirinya dengan Kim Namjoon, mendeklarasikan bahwa tahun itu dia dan Namjoon harus bertunangan. Sooyoung jelas saja menolak mentah-mentah perjodohan gila yang rupanya sudah diatur dari kedua belah pihak, bahkan sebelum dia lahir!

Masih teringat jelas first impression-nya saat bertemu pertama kali dengan lelaki itu. Berandal, tukang cari masalah, dan playboy kelas kakap. Siapa pun akan berpikir demikian begitu melihat sosok Namjoon saat SMA dulu. Rambut dicat warna-warni, memakai tindik telinga, seragam urakan, bahkan sering tertangkap basah membawa rokok bersama dengan sobat cowok itu, Min Yoongi.

Saat itu dia masih duduk di kelas 1 SMA ketika pertama kali bertemu dan memergoki Namjoon yang duduk di kelas 3 SMA tengah merokok di gudang bersama sobat-sobatnya, Min Yoongi dan Wang Jackson yang terkenal sebagai trouble maker walaupun mereka bertiga juga dikenal sebagai ACE tim basket dan menjadi kebanggaan sekolah.

Setahunya, ketua mereka, Min Yoongi, adalah salah satu pewaris perusahaan kontraktor di Sulawesi. Orang tuanya adalah arsitek terkenal yang namanya sudah dikenal di Indonesia. Sedangkan Wang Jackson, salah satu anggota geng mereka berketurunan Tionghoa, kabarnya memiliki pabrik pembuat material bahan bangunan yang sudah tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa.

Dan yang terakhir, Kim Namjoon, Papanya adalah arsitek dan Mamanya seorang dokter bedah jantung yang pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta. Keluarganya punya kantor konsultan arsitek yang menangani proyek-proyek besar seperti bandara, stasiun kereta api, dan bangunan-bangunan komersil lainnya.

Walapun Sooyoung sudah jelas tahu mengenai latar belakang keluarga mereka, dia masih tidak bisa menghilangkan kesan buruk setiap kali bertemu mereka.

Pada pertemuan kedua adalah saat Sooyoung bersama sahabatnya, Yerin sedang berada di ruang BK untuk mengumpulkan tugas ketika melihat tiga serangkai itu lagi, duduk bersamaan dengan sekotak rokok Marlboro dan puntung di atas meja guru BK, dengan muka penuh babak belur.

Saat itu, ketiganya—entah sudah keberapa kalinya—kepergok membawa rokok di tas sekolah mereka. Sooyoung dengar sehari sebelumnya mereka bertiga ikut tawuran dengan geng sekolah sebelah.

Dan pada puncaknya, pertemuan ketiganya adalah bersama dengan keluarga lelaki itu di acara jamuan makan malam keluarga dari kedua belah pihak, sekaligus mengumumkan bahwa dalam kurung waktu satu tahun mereka harus melangsungkan pertunangan.

"Maksud tante dan om apa, ya? Saya kurang paham." adalah kalimat pertama penuh tanda tanya yang diutarakan Sooyoung begitu Mama dan Papa Namjoon mengutarakan rencana perjodohan mereka berdua.

"Kami dan orang tua kamu sudah sepakat supaya kamu dengan Namjoon bisa bertunangan akhir bulan ini. Kamu setuju, kan?"

Sooyoung yang saat itu masih mendapatkan goncangan akibat shock hanya bisa terdiam. Pikirannya blank. Lalu Mama dan Papanya ganti bertanya dengan lelaki itu.

"Nak Namjoon sendiri bagaimana? Setuju kan dengan keputusan kami?"

Namjoon bahkan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa cowok itu menentang perjodohan ini. Yang ada, dia tersenyum penuh arti ketika mendapati raut pucat penuh shock Sooyoung yang menatap balik ke arahnya.

"Kalau bisa bikin Mama, Papa, Om, dan Tante bahagia," Dia tersenyum seperti iblis, "Saya dengan senang hati setuju dengan perjodohan ini."

Oh, crap.

Detik itu juga, dia tahu hidupnya yang tenang tidak akan sama lagi. Setelah acara jamuan makan selesai, Sooyoung memutuskan untuk menunggu lelaki itu di depan toilet pria sebelum lelaki itu keluar.

"Oh, lo dari tadi nunggu gue di sini? Ada apa?"

Lelaki itu tersenyum manis, tapi rasanya Sooyoung ingin sekali menonjok mukanya yang entah kenapa terlihat begitu menyebalkan dan penuh tipu muslihat di matanya.

"Kenapa Kak Namjoon setuju sama perjodohan ini? Saya yakin sebenernya Kak Namjoon juga nggak mau tunangan, atau bahkan akhirnya nikah sama orang yang sama sekali nggak kakak kenal, kan?"

"I don't mind. Kita berdua bisa saling kenal. Lo sendiri tadi juga nggak nolak, kan?"

Namjoon tidak tahu saja bahwa setelah dia tersadar dari rasa keterkejutannya, Sooyoung dalam hati berusaha sekuat tenaga menahan dirinya untuk tidak menggebrak meja dan berteriak bahwa dia menolak keras rencana gila kedua orang tua mereka.

"Saya diam bukan berarti bilang ya," jawab Sooyoung mencoba sabar, "Pokoknya, saya nggak mau temen-temen saya tahu tentang perjodohan ini."

Sebelah alis Namjoon terangkat, kedua tangannya terlipat di depan dada, "Kenapa? Lo malu kalau gue yang jadi tunangan lo? Iya?" Namjoon melangkah maju, mendekat ke arah Sooyoung yang sontak langsung memundurkan langkahnya.

"Dari awal, saya udah nggak setuju sama perjodohan ini. Saya cuma nggak mau semua orang tahu."

Sooyoung panik ketika Namjoon maju selangkah lagi, membuatnya harus mundur, hingga akhirnya punggung perempuan berambut pendek itu menubruk dinding di belakang. Tanpa diduga, Namjoon mengulurkan tangannya, mengurung tubuh Sooyoung yang jauh lebih pendek itu di antara kedua tangannnya.

"Oh, gitu? Kalau gue nggak mau, lo mau apa?"

Tubuh Sooyoung langsung meremang begitu senyum miring Namjoon tersungging, begitu pula dengan wajahnya yang tercondong hingga Sooyoung bahkan dapat merasakan hela napas panas lelaki itu yang mengenai mukanya. Sooyoung yang terlalu kaget dengan posisi mereka hanya bisa diam.

Lama dalam keheningan, Namjoon akhirnya melepas kedua tangannya dan menjauh, "Gue nggak peduli lo mau ngomong apa. Yang jelas, mulai hari ini lo udah jadi tunangan gue. Ngerti?" Lalu dengan seenaknya, Namjoon berbalik dan melangkah pergi.

Sooyoung tersadar.

"Pokoknya saya nggak peduli! Asal Kak Namjoon tahu, setelah saya lulus kuliah, saya bakal batalin perjodohan ini!"

Teriakan Sooyoung membuat Namjoon terhenti. Dia menoleh ke belakang tanpa berbalik, "Sebelum itu, lo masih punya gue." katanya sebelum berlalu dari sana, meninggalkan Sooyoung yang jengkel setengah mati.

SWEET ENEMY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang