12. Unaware

5K 764 141
                                    

Di lantai paling atas gedung hotel, ternyata bukan hanya bar, ada juga diskotik. Tempatnya mirip dengan Cloud dengan dekorasi dan cakupan luas lebih besar. Ada kolam renang di ujung lantai gedung. Karena ini rooftop bar, pemandangan malam terpancar jelas dari atas gedung, memperlihatkan jalan-jalan gedung-gedung pencakar langit Jakarta.

"Pada mau ngebar atau klabing, nih?"

Johnny menanyakan begitu mereka duduk di lounge yang berdekatan dengan pintu masuk bar. Sooyoung sudah berkumpul bersama teman-teman alumni kuliahnya. Ada Johnny, Doyoung, Yuta, Nayeon, Seulgi, dan Joohyun.

"Gue ngikut kalian aja." Kata Nayeon.

"Gue juga," Yuta mengangguk-angguk.

"Pesen dulu aja," Doyoung mengangkat tangan memanggil pelayan untuk memesan minum, "Pada mau minum apa, nih?"

Sooyoung mengernyit, memperhatikan buku menu, memperhatikan satu-satu jenis minuman beralkohol seraya mengingat-ingat. Ini bukan pertama kali Sooyoung masuk ke dalam bar, dan juga bukan pertama kalinya mengkonsumsi minuman manis beralkohol. Tapi Sooyoung baru ingat, dia tidak terlalu bisa mengkonsumsi minuman dengan kadar alkohol tinggi. Terakhir kali, Sooyoung pernah terkapar tak sadar hanya karena meminum empat gelas vodka.

Saat yang lain menyebutkan minuman dan makanan ringan yang dipesan, ponsel Sooyoung berdering panjang. Namjoon meneleponnya. Beberapa deringan tidak dijawab, lelaki itu mengirim pesan.

SPAM [blocked soon] : kamu dimana?

SPAM [blocked soon] : knp telpon saya nggak diangkat?

Park Sooyoung : saya pulang sendiri saja ya.. lagi kumpul dng teman2

SPAM [blocked soon] : teman2 siapa?

Sekali lagi, Namjoon menghubunginya. Sooyoung tidak peduli. Dia malah mematikan ponselnya dan ikut bercengkerama dengan teman-temannya kembali, memesan minuman dan berbincang kembali. Entah kenapa melihat Namjoon dengan nenek lampir tertawa bersama membuatnya cukup sebal.

Sudah cukup satu orang itu membuatnya kesal, sekarang mereka berdua harus berkumpul bersama?

"Gue baru ke tempat ini. Ternyata tempatnya oke juga nggak, sih?" Nayeon berkata begitu minuman mereka datang satu per satu.

"Harganya juga oke, sampai bisa bikin dompet ludes," perkataan Yuta membuat mereka tertawa, "Lo cuma pesen lemon ice?"

Seulgi memang satu-satunya orang yang tidak memesan minuman beralkohol, "Iya, gue nyetir soalnya. Takut ngantuk tengah jalan."

Sooyoung menyesap cocktail strawberry pesanannya. Manis dan berkadar alkohol rendah. Paling tidak dia akan tetap sadar saat pulang nanti. Lima belas menit mereka berbincang, para pria sudah masuk ke kelab. Mereka berempat ikut masuk sepuluh menit kemudian. Lantai dansa sudah dipenuhi orang-orang. Katanya, malam ini DJ diimpor langsung dari Aussie. Dentuman musik trap langsung memenuhi ruangan, diikuti para pengunjung yang melonjak-lonjak. Termasuk Sooyoung dan ketiga temannya.

"Guys, gue ke toilet dulu, ya!" Sooyoung berteriak di antara musik memekakan telinga.

Joohyun hanya mengangguk dan kembali menggoyangkan badan mengikuti dentaman musik yang begitu keras. Begitu masuk ke dalam toilet, Sooyoung mencuci tangan dan menepuk-nepukkan tangan ke wajah. Aneh sekali. Padahal dia hanya meneguk satu gelas minumannya, tapi kepalanya entah kenapa mulai agak pening. Apa sekarang toleransinya akan alkohol sudah mulai berkurang, ya?

Sooyoung memutuskan untuk mencuci tangan kembali untuk mengembalikan kesadarannya saat dua wanita masuk ke dalam toilet dan ikut mencuci tangan di wastafel sebelahnya.

SWEET ENEMY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang