Epilog : What A Surprise

3.1K 544 53
                                    

"Gue masih menyayangkan keputusan lo buat resign, beb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue masih menyayangkan keputusan lo buat resign, beb. Huhu, masa lo tega sih ninggal kita berdua?"

Hyeri merengut setelah meneguk botol minum yang sudah habis setengah. Saat ini, Sooyoung bersama kedua sobat rekan kerjanya—Hyeri dan Seolhyun—tengah berada di sofa entrance Celebrity Fitness Plaza Indonesia setelah menghabiskan waktu work out—hal yang selalu mereka lakukan tiap Sabtu pagi.

"Gue juga nggak rela! Emang segitu pengennya lo sekolah lagi? Mana jauh lagi." keluh Seolhyun.

"Kenapa musti sampai Belanda, beb? Lo mau ikut-ikut bos ganteng ambil S2 apa ke sana jangan-jangan?" pertanyaan Hyeri dengan nada jenaka membuat Sooyoung menahan tawanya.

"Nah, iya ya. Baru inget kalau bos besar juga ambil S2 di Belanda. Ceritanya lo terinspirasi atau gimana?" tanya Seolhyun.

"Emang ada tujuan lain sekolah selain makin pinter? Kalo kata bokap, sekolah itu investasi, beb. Bangun karir, bangun relasi, yang jelas gue juga pengen mendalami bidang yang kita ambil ini."

Sebenarnya, sudah dari tahun lalu Sooyoung memikirkan keputusannya untuk mengambil gelar Master dalam waktu dekat. Terima kasih kepada Bapak Kim Namjoon yang sejak tahun lalu sudah memberikannya banyak nasihat pada dirinya untuk melanjutkan program pascasarjana.

"Kamu masih muda, kesempatan masih terbuka lebar buat lanjut sekolah lagi. Mumpung sekarang masih lowong, kenapa nggak ambil kesempatan sekarang saja? Kapan lagi, kan?"

Saat itu tiba-tiba tercetus dari mulut Namjoon saat mereka berdua yang tengah makan malam di salah satu restoran sushi Pondok Indah Mall.

"Gaya ngobrol kamu lama-lama mirip Papa, ya."

"Berbobot dan berintelektual maksudnya?"

"Mirip bapak-bapak," Sooyoung mendengus seraya memicing, "Coba jelasin kenapa aku musti lanjut sekolah lagi kayak kamu?"

Namjoon tersenyum simpul, teringat akan sosok dirinya tujuh tahun yang lalu, yang saat itu baru saja tamat kuliah—ditambah pembatalan pertunangan dirinya dengan Sooyoung—menanyakan hal yang serupa kepada orang tuanya yang memberikan saran.

"Banyak alasan. Kamu bisa lebih mendalami bidang kita sekarang, improve skill dan kemampuan kamu. Banyak teori arsitektur yang bisa kamu pahami jadi bisa kamu terapkan. Kamu juga bisa makin kenal banyak orang, jalin relasi. A lot of good points. Aku mau kamu nggak cuma fokus di satu bidang saja."

Sebenarnya, perkataan Namjoon ada benarnya. Benar sekali banyaknya malah. Sooyoung mengaduk-aduk minumannya, diam-diam memikirkan baik-baik perkataan Namjoon. Memang tidak ada salahnya untuk melanjutkan sekolah. Dari kuliah dulu, salah satu mata kuliah yang dia ambil dan jadi favoritenya adalah Desain Interior—dia sampai ambil dua tahapan mata kuliah.

Saat kuliah dulu—karena Sooyoung mengambil jurusan Teknik Arsitektur—sayangnya cakupan mata kuliah desain interior memang tidak sebanyak jurusan Desain Interior yang berdiri sendiri, di kampus lain. Sekarang, setelah bekerja sebagai tim interior, kadang Sooyoung merasa ingin mencoba hal yang baru.

SWEET ENEMY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang