15. Curhat Colongan

6K 746 123
                                    

"Six, seven, eight, mulai dari awal lagi!"

Sooyoung menggerakkan badannya sesuai dengan instruksi instruktur yang tengah memeragakan gerakan di atas panggung. Minggu pagi—seperti biasa—Sooyoung dan teman-teman satu rekan kerjanya—Seolhyun, Hyeri, dan beberapa staff satu timnya, Yura dan Sana—tengah berada di Celebrity Fitness mengikuti kelas zumba.

Sooyoung menyeka keringatnya, matanya memicing saat instruktur menggerakkan kaki kiri dan kanan ke depan bergantian, setelah itu melompat kecil ke kanan dan ke kiri. Sooyoung menghela napas. Pikirannya tak fokus.

Setelah satu jam selesai mengikuti kelas, Sooyoung mengambil handuk di belakang dan mengisi minum dekat dispenser, seraya menyeka keringatnya.

"Lo lagi nggak fokus ya, beb?" Hyeri bertanya setelah selesai mengisi tempat minumnya.

"Iya, perasaan lo kalau zumba pasti paling semangat, sampai lo sering lompat-lompat sendiri. Tumben lo salah mulu," kata Seolhyun.

Sooyoung tersenyum, "Nggak ada apa-apa sih, mikirin project baru aja. Lelangnya kapan?"

Baru-baru ini, Sooyoung bersama rekan-rekan satu timnya mendapatkan proyek baru yang akan diajukan untuk lelang oleh salah satu pengusaha besar di Indonesia. Proyek mall kali ini berlokasi di Jogja. Permintaan khusus dari developer, ingin menjadikan desain mall menjadi salah satu landmark besar di Jogja.

"Masih dua bulan lagi," Yura menyahut dari belakang, perempuan itu tengah duduk di sebelah dispenser, "Gue diminta Pak Minseok bantu bikin konsep, nih. Deg-degan. Biasanya kan gue yang bagian eksterior."

Biasanya, konsep desain akan langsung dibuat oleh Pak Minseok sendiri. Namun baru-baru ini, beliau menetapkan akan menggilir anggota timnya membantu dalam pengembangan konsep.

"Eh, tapi hasil lo yang terakhir emang bagus banget, lagi. Sampai Mahadewi sama bos ganteng yang ninjau aja bilang bikinan lo oke." Sana bercelutuk, jempol tangannya terangkat.

Yura meringis, "Iya, sih. Waktu itu gue grogi banget. Kirain bakal disuruh revisi ulang sama si Mahadewi. Eh tapi sama si Pak Namjoon langsung acc. Pak Minseok bilang gue bisa bantu beliau bikin konsep project baru kita."

Yang lain mengangguk-angguk, kecuali Sooyoung yang diam-diam berusaha menahan batuknya saat nama pria itu disebut.

"Lawan kita siapa aja?" tanya Sana.

"PDI, PTI, sama Anggara. Gila, kan?"

Keempat lainnya langsung menganga dan berdecak. Kim Namjoon dan Jung Krystal memang sempat memberitahu bahwa proyek kali ini tidak main-main. Tim Sooyoung memang bisa dibilang mendapatkan kesempatan besar dalam penanganan proyek kali ini. Hasil mereka akan dilelang bersama dengan perusahaan-perusahaan arsitek yang memang sudah punya nama besar di Indonesia.

"Tenang aja. Bakal ditinjau terus sama bos ganteng katanya. Biar kita menang lelang. Lo tahu nggak sih, gue malah denger katanya bos ganteng udah banyak ikut andil proyek gedhe di Belanda? Saking pinter sama kreatifnya, bos ganteng makanya bisa langsung jadi bos besar di kantor."

Yang lain menganga, kecuali Sooyoung yang tiba-tiba salah tingkah, diam-diam memperhatikan ekspresi teman-temannya. Hmm, memang sehebat itu kah? Sooyoung yang notabenya—mungkin—paling tahu mengenai Namjoon—mengingat apa yang terjadi di antara mereka akhir-akhir ini—bahkan sampai tidak mengetahui apa-apa saja yang sudah dilakukan Namjoon selama ini sebagai bosnya.

"Hebat banget," Seolhyun bertepuk tangan, "Menang dong kali ini?"

"Amiiin," seru yang lain.

Mereka berlima melanjutkan olahraga di cardio area. Sooyoung memilih untuk menggunakan treadmill selama dua puluh menit ditemani Hyeri. Baru lima menit berlari, Sooyoung berdeham.

SWEET ENEMY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang