Begitu Sooyoung membuka kedua matanya, yang dirasakannya adalah pening di kepalanya yang luar biasa. Butuh beberapa menit untuk membuatnya sadar bahwa sekarang dia sedang tidak berada di kamarnya.
Dan yang lebih parahnya, ternyata dia sedang berada di sebuah kamar hotel, dengan tanpa mengenakan apa pun di balik selimut putih tebal yang melilit tubuhnya, dimana Kim Namjoon tengah berada di sampingnya, terbaring menghadap ke arahnya dengan mata terpejam.
Sooyoung syok bukan kepalang. Pasalnya, mereka berdua sama-sama tidak mengenakan sehelai benang pun untuk menutupi badan mereka. Dia rasanya sudah hampir terkena serangan jantung mendadak, karena parahnya Sooyoung bahkan tidak ingat apa pun yang terjadi pada mereka semalam.
Banyak pertanyaan yang menghujani isi kepala Sooyoung saat ini.
Did they... have sex last night?
Ya, ampun...
Sooyoung kalut memikirkan kemungkinan besar yang sudah pasti terjadi di antara mereka. Apalagi melihat semua pakaian mereka berdua yang terkapar di mana-mana. Bodycon dress-nya yang semalam dia pakai untuk resepsi teronggok mengenaskan di dekat pintu, bra-nya yang tersampir di atas lampu nakas sebelah ranjang, dia bahkan tidak dapat menemukan di mana celana dalamnya!
Gila.... Gila!
Walau pun kepalanya masih agak nyut-nyutan, Sooyoung segera beranjak dari ranjang, berjalan sepelan mungkin dan memungut pakaiannya sebelum memakainya. Masa bodoh dengan celana dalamnya yang entah berada di mana itu! Yang paling utama saat ini adalah segera pergi dari sini sebelum lelaki itu bangun! Tangannya yang gemetaran sudah mengambil tas dan sepatu di depan pintu ketika sebuah suara menghentikannya.
"Kamu udah bangun?" suara yang berat, sedikit serak, dan maskulin terdengar dari arah belakangnya, "Kenapa buru-buru? Belum sarapan, kan?"
Sooyoung tersentak dan menoleh kaku ke arah belakang. Namjoon masih berada di atas ranjang, menatapnya dengan wajah setengah mengantuk dengan tangan menumpu di pipinya. Selimutnya merosot hingga mencapai pinggul pria itu, menampakkan dada bidang berotot yang sangat membuat Sooyoung merasa tidak nyaman.
Mati... mati gue...
"Uhm—enggak usah. Soalnya sa-saya... musti pergi sekarang."
Sooyoung yang sudah panik setengah mati langsung berbalik dan hampir keluar pergi dari sana sebelum lagi-lagi kalimat lelaki itu menghentikannya.
"Tapi kamu lupa ini," seraya menyeringai, tiba-tiba Namjoon dengan raut tanpa rasa bersalah mengangkat celana dalam hitam milik Sooyoung dari tangannya, "Memangnya kamu mau pergi nggak pakai ini?"
Sooyoung membelalak. Tidak ada yang bisa mendeskripsikan perasaan Sooyoung sekarang. Kalut, malu, kesal, semuanya campur aduk. Wah, kurang ajar! Bagaimana bisa celana dalamnya ada di lelaki itu?
Sooyoung sudah berjalan siap untuk mengambil celana dalamnya yang tertinggal sebelum tiba-tiba, Namjoon beranjak dari ranjang, berdiri dengan percaya diri, tanpa mengenakan apa pun di tubuhnya. Sooyoung yang kaget bukan kepalang langsung membali badan.
"Kenapa harus malu?" Namjoon menyeringai lagi, "Lagian kamu sudah lihat semuanya semalam."
Ingin sekali rasanya Sooyoung menangis. Dia bahkan tidak ingat apa pun yang terjadi pada mereka semalam! Yang terakhir diingatnya, dia sedang melonjak-lonjak kegirangan bersama teman-teman kuliahnya sebelum tanpa sadar meminum beberapa minuman yang sepertinya mengandung kadar alkohol tinggi. Dia bahkan tidak ingat bagaimana dia dan Namjoon bisa berakhir di tempat tidur semalam.
"Semalam?' Sooyoung bertanya, bingung dan panik, seraya mengalihkan matanya dari pemandangan tubuh telanjang Namjoon yang entah kenapa membuatnya merinding setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY✔
FanfictionSpin off Touch It. Tujuh tahun yang lalu, Kim Namjoon di mata Park Sooyoung hanyalah seorang cowok playboy kelas kakap pembawa masalah yang terpaksa harus terikat pertunangan dengannya. Sekarang, setelah tujuh tahun berlalu dan hubungan mereka resmi...