1. Bad Day

5.6K 913 46
                                    

Mau tahu, apa yang lebih buruk dibanding kehabisan stok sepatu stiletto on sale 50% yang sudah kamu taksir satu tahun ternyata sold out saat kamu sudah siap mau beli dengan kartu kredit yang baru kamu charge? Atau kamu sudah merasa paling sial sedunia karena merasa jam kerja dan gaji kamu tidak sesuai?

"Guys, gue barusan dapet SP. Dari si nenek lampir."

Sooyoung stress. Kepalanya pusing. Lima belas menit yang lalu, dia baru saja dipanggil oleh Sang Mahadewi—sebutan Jung Krystal, Project Manager yang lebih mirip model ketimbang pekerja kantoran, tapi Sooyoung dan teman se-geng-nya lebih memilih memanggil beliau nenek lampir—dan setelah omongan panjang lebar mengenai tuduhan kurangnya produktivitas dan tak berdedikasi Sooyoung dalam beberapa proyek tim-nya, dia dijatuhi Surat Peringatan yang bahkan sampai detik ini tidak bisa Sooyoung pahami.

Hyeri dan Seolhyun—yang notabenya teman satu geng Sooyoung di kantor—langsung masuk ke kubikel Sooyoung yang berada di tengah-tengah kubikel mereka, setelah memastikan tidak ada tanda-tanda Pak Minseok—Leader Team Project—keluar ruangan.

"Kok bisa? Emang kali ini lo disalahin apa lagi sama si nenek lampir?" tanya Hyeri, bokongnya sudah nangkring cantik di meja kerja Sooyoung sedangkan Seolhyun memutuskan untuk berdiri, berjaga-jaga jika bosnya sewaktu-waktu dapat keluar ruangan.

"Gara-gara gue cuti minggu kemarin."

Beberapa hari yang lalu, Sooyoung memang sempat ambil cuti untuk liburan bersama keluarga besar di Puncak—liburan yang sudah direncanakan sejak lebaran kemarin walau pun saat ini tim-nya memang sedang sibuk-sibuknya menangani proyek dari salah satu developer besar. 

Sialnya, Sooyoung kepergok wanita itu di sana yang kebetulan sedang rapat dengan beberapa pengembang proyek. Krystal bahkan menyempatkan diri menghampiri Sooyoung dan memberikan petuah maut, "Enak ya, liburan di sini sedangkan tim kamu jungkir balik selesaikan deadline."

"Tapi kan Pak Minseok waktu itu nggak masalahin sama sekali soal cuti lo. Kenapa si nenek lampir yang malah ambil pusing?" Seolhyun berbisik seraya menyipitkan mata.

"Waktu itu tugas lo juga udah kelar, kan?" tanya Hyeri.

"Udah! Udah gue cetak blue print-nya sekalian malah. Kurang rajin apa gue coba?" Sooyoung melotot dan hampir menggebrak meja dengan emosi jika saat ini dia tidak ingat masih berada dalam jam kantor, "Nenek lampir ada dendam kesumat apa ya sama gue?"

Sebenarnya, sejak pertama kali bergabung dengan perusahaan ini, Sooyoung sudah merasa Jung Krystal tidak pernah menyukainya. Tatapannya selalu sinis. Bahkan hanya sapaan Sooyoung yang tidak pernah dibalas. Selain itu, beberapa kali Sooyoung mengikuti rapat bersama Pak Minseok mewakili bagian interior design, si nenek lampir selalu saja mencari-cari masalah.

Sooyoung saat ini bekerja di bagian interior design di salah satu kantor konsultan arsitektur di Jakarta. Sebenarnya dia cukup enjoy bekerja di bagian ini. Kim Minseok selaku atasannya langsung yang bertugas memimpin tim proyek, orangnya selalu take it slow, yang penting deadline terpenuhi.

Di atasnya Pak Minseok, ada Jung Krystal selaku Project Manager yang tugasnya mengawasi para tim-tim proyek dan memastikan jalannya dan sesuainya proyek. Tapi, kenapa wanita itu yang notabenya bukan atasannya langsung seperti suka mencari-cari masalah padanya?!

Mereka bahkan satu almamater dan waktu itu pernah satu panitia kemahasiswaan. Tapi lagaknya sok tidak kenal sejak itu. Sooyoung bahkan sering bertanya dalam hati, memang dia pernah ada salah dengan wanita itu?

Hyeri tiba-tiba mendekatkan kepalanya ke arah mereka, "Tapi gue ngerasa kayaknya sikap nenek lampir makin parah ke lo semenjak ada gosip keponakannya Pak Namjung yang bakal gantiin jadi Chief di sini. Iya nggak, sih? Apa cuma perasaan gue aja?"

Kepala Seolhyun ikut menunduk, "Malahan gue denger ini perusahaan aslinya punya keluarga ponakannya." bisiknya.

"Serius?!" mata Hyeri sontak melotot, "Tapi beneran bakal join minggu depan nggak, sih?"

"Denger-denger juga begitu," Seolhyun mengangguk, "Gue denger langsung dari anak HRD. Cowok. Belum ada tiga puluh tahun. Baru balik setelah lanjutin S2 dan kerja sebentar di Belanda. Pokoknya orangnya oke! Gila, kan?"

"WOW! Lo udah lihat tampangnya?" Hyeri melotot. Jelas sekali dari mukanya kelihatan penasaran setengah mati.

"Belum. Belum pernah ada yang lihat," bibir Hyeri dan Seolhyun sontak mengerucut, "Tapi yang gue denger, ini orang one of best buddies-nya nenek lampir. Relasinya ternyata oke juga, nggak sih?"

Sooyoung mendengus, merasa tidak peduli. Kepalanya lebih pusing memikirkan nasibnya bekerja di sini ketimbang memikirkan the new Chief Architect yang bahkan mungkin tidak akan pernah Sooyoung temui.

SWEET ENEMY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang