Empat

24 1 0
                                    

Kiara membuka pintu rumahnya.Dia melangkah masuk,melewati ruang tamu,terus melangkah hingga kakinya berhenti di ruang tengah.

"Siang kakak cantik"
Matanya melotot tajam ke sosok yang menyapanya itu.

"Ini udah sore nying"

Kiara tersenyum.Dia duduk disamping kedua cowok itu.

"Kok kalian cuma berdua,Gio mana?"
Tanya Kiara kepada Fandi dan Killi yang tengah memakan snack.

"Gio pergi sama tante Lista,kita berdua disuruh nunggu rumah."
Respon Fandi cepat.
Killi keduluan,padahal bibirnya sudah terbuka untuk menjawab pertanyaan Kiara.
Cowok itu mengatupkan bibirnya.

"Kakak kelas berapa sih?"
Fandi balik bertanya.Dia memberikan bungkusan snack kepada Killi.
Killi menerima dengan senang hati.

"11 IPS 4,kenapa?"

"Kenapa kakak cantik ngambil jurusan IPS,kenapa gak IPA,nanti bisa jadi dokter."
Killi berhasil mengeluarkan kalimat dari bibirnya sebelum Fandi sempat merespon.

"Itu bukan cita cita gue"
Jawab Kiara.

"Oh iya,cita cita kakak kan,nemenin aku sampai akhir hayat?"
Killi tertawa.

"Mimpi lo"
Fandi menjitak kepala Killi.

Kiara hanya tersenyum melihat kelakuan dua bocah itu.
Gio dan Mama nya pergi kemana?
Apa mereka pergi untuk sebuah kejutan lagi?
Kiara sudah cukup dengan kejutan yang berhasil menumpahkan air matanya tadi malam.
Tidak habis fikir,bagaimana Lista,Gio dan Sandi bisa merencanakan kejutan itu untuknya.Bahkan sampai melibatkan dua cowok di sampingnya itu.

"Sintia kok gak ikut?"
Kiara teringat dengan cewek tadi malam.

"Pacarnya Gio emang anak rumahan kak,jarang banget keluar"

"Sintia bukan pacar gue!"
Teriakan keras itu tiba tiba terdengar.
Si pelaku muncul,dihadapan mereka,diikuti Lista di belakangnya.

"Siapa yang nyuruh lo kesini?"
Gio melotot tajam ke arah Fandi dan Killi.
Sedangkan Lista mengabaikan kelakuan anaknya itu.Dia melangkah menuju dapur,menata belanjaannya.

Kiara tidak ingin ikut campur,dia meraih remote televisi dan menyalakannya.
Biarlah dia mencari kesibukan sendiri.

"Kita udah baik jagain rumah lo.Kalo gak ada kita,tv lo mungkin udah hilang"
Killi menjawab dengan santai,kontras dengan Gio yang berusaha meredam amarahnya agar tidak membuncah.

Gio memang sedikit kesal dengan kelakuan dua temannya yang tengil itu.
Dia tidak menyukai Sintia,tapi digosipkan pacaran dengan cewek itu.
Sudah keterlaluan bukan?

Ditambah dengan kehadiran cewek itu tadi malam.Dia tidak menyuruh cewek itu datang ke rumahnya.
Tapi dengan tiba tiba cewek itu datang bersama Killi dan Fandi.
Gio sudah yakin,jika itu kerjaannya Si f
Fandi dan Killi.

Gio sebenarnya juga sebal dengan kedatangan Fandi dan Killi malam tadi.
Dia juga tidak mengundang mereka,walaupun Lista menyuruhnya untuk tetap mengundang teman tengil nya itu.
Siapa coba yang mengundang mereka.
Pelakunya cuma satu,yaitu Lista.
Dan nyatanya,memang Lista yang menyuruh Fandi dan Killi datang.
Bahkan Lista menyuruh Fandi untuk mengajak Sintia.Lista tidak yakin,jika Gio akan menuruti perintahnya untuk menyuruh Fandi dan Killi datang ke rumahnya.
Jadi intinya,dalang dari itu semua adalah Lista.

Gio sudah menebak itu.

Kiara teringat,jaket Leo masih tersampir di pinggangnya.Jaket itu sekarang menjadi alas duduknya.
Seketika dia bangkit,berlari menuju kamarnya.

Kei El (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang