Dua Puluh Tujuh

8 0 0
                                    

"Kiara,ada berita buat lo"
Tara tidak sabar untuk segera memberitahukan kepada Kiara.

Kiara menaikkan alis,dia segera melangkah menghampiri Tara.Cewek itu baru saja kembali dari kantin,karena merasa jam istirahat kedua sebentar lagi akan berakhir.

"Ini lihat"
Tara menyodorkan majalah kepada Kiara.Dimana pada salah satu halaman majalah itu terdapat sebuah foto yang seketika membuat Kiara terlonjak.

Dengan mata berbinar,Tara bangga.
Kiara mengamati foto yang terpampang dihalaman majalah.
Bibir mungilnya bergerak membaca sebuah tulisan.

'Dunia fashion'
'Tampil memukau dengan casual style'

Kiara ternganga.Bagaimana bisa foto dirinya saat fashion waktu lalu bisa termuat di salah satu halaman majalah sekolah.
Kiara ingat,saat dirinya pose seperti yang ada pada majalah.
Tapi Kiara tidak tahu jika ada kamera yang membidiknya saat melakukan pose tersebut.

"Keren,gue bangga sama lo ra"
Tara tak henti hentinya memuji Kiara.
Tapi perlu diingat,bahwa Tara juga ikut andil dalam masalah fashion itu.
Tara benar benar bangga.Itu adalah sebuah gebrakan,dimana nama kelasnya bisa masuk ke dalam majalah dengan status membanggakan.

'Kiara Adara,salah satu siswi kelas II IPS 4,memberi kesan luar biasa saat tampil di acara fashion show,Kartini Days pada 23 April lalu.Kakak cantik berlesung pipi ini,tidak minder sedikitpun tatkala bersanding dengan para model lain,walaupun ia tampil beda.
Namun ternyata,casual style yang dikenakannya pada acara fashion itu menuai banyak pujian dari kalangan guru,alasannya yang tak lain adalah bisa tampil beda tapi memukau dengan gaya santai dan kekinian.
Walaupun mendapat banyak pujian,namun sayang Kiara,begitu panggilannya tidak bisa meraih juara pertama di acara fashion tahun ini.

'Tetap semangat ya kakak,semoga di fashion tahun depan,kakak bisa menggondol piala juara pertama.Never give up'

Kiara mengembalikan majalah itu kepada Tara.Dia kemudian duduk di kursinya.

"Ini sebuah keajaiban,nama kelas kita bisa masuk majalah ra"

Kiara tidak merespon.Bukan karena Kiara tidak suka,melainkan Kiara tidak mau menanggapi terlalu lebih tentang berita itu.
Itu tidak bisa dibilang sebuah prestasi.Cermati saja apa yang tertulis di majalah,cukup menyinggung.
Kiara bahkan sudah melupakan saat itu.

"Anjay,Kiara bisa masuk majalah"

Udin mengangkat tinggi tinggi majalah yang terbuka.Cowok itu girang bukan main.
Perbuatannya hingga jadi perhatian siswa sekelas.

Kiara hanya berdecak lalu acuh melihat tingkah Udin yang bisa dibilang norak.

"Yang kaya gini perlu dipajang"

'Srett...'

Sontak semua siswa ternganga,melihat Udin dengan begitu ringan menyobek halaman dimana foto Kiara terpampang.
Cowok itu kemudian bangkit,berjalan menuju belakang kelas dengan membawa sobekan majalah.

"Mau ngapain lo din"

"Iya mau ngapa lo"

Udin mengabaikan pertanyaan dari teman temannya.Dia lalu menempelkan double tip pada sobekan majalah sebelum akhirnya cowok yang akhir akhir ini tidak masuk akal itu,menaiki meja kecil dan menempelkan sobekan majalah itu pada dinding.
Dan foto Kiara sekarang terpampang disana.

"Wihhh hebat lo din.Yang kaya gitu emang perlu,buat cuci mata"
Rizal tergelak.

Kiara tidak menyadari jika fotonya tertempel di dinding kelas.Cewek itu begitu malas untuk mengangkat kepala yang menelungkup di meja.
Tara juga tidak tahu dengan apa yang Udin buat di belakang.
Dia lebih sibuk mendengarkan musik dari headset sembari berselancar di media sosial.

Kei El (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang