"Tak akan ada kisah indah selain kisah dimana kita berkorban untuk cinta.Hati ini akan diterjang rasa dilema,saat ia tak berhasil menumbuhkan rasa cinta yang akan membuat segalanya menjadi berarti.
Kamu tahu,aku tanpa ada kamu bagaikan pena tanpa tinta,bagaikan sepatu tanpa tali dan bagaikan bunga tanpa kupu kupu,tidak akan berarti.
Kamu adalah malaikat hati yang Tuhan kirim untuk mengobati segala kedilemaan yang melanda hati.Kamu adalah penawar racun yang merasuk dalam jiwa,kamu adalah seseorang yang akan membuatku berarti,aku menginginkanmu.Memilikimu seutuhnya,dan berjanji akan menjagamu hingga aku tak lagi berpijak pada dunia.Aku mencintaimu"Cup.Kiara menegang.Jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya.
Bibir Leo menempel di keningnya.
Membuat Kiara merasakan panas menjalar di sekujur tubuhnya.Bibir basah itu terdiam cukup lama disana.
Kiara memejamkan mata.Mencoba menetralisir degup jantungnya yang mungkin Leo mendengar.
Kiara membuka mata tatkala Leo melepaskan kecupan.Di sisi lain,Leo berusaha menahan detakan jantung yang seolah ingin keluar dari tempatnya.Mencium Kiara menyisakan gelenyar aneh yang membuncah di dalam jiwa Leo.
Leo menarik nafas panjang,menstabilkan detakan jantungnya.
Ditatapnya Kiara yang juga menatapnya.
Masih ada yang harus Leo selesaikan.
Tapi mengapa bibirnya seolah terkunci rapat,enggan untuk sekedar mengucap satu huruf saja.
Dialog yang Leo hafal luar kepala,kini buyar entah kemana perginya.
Seharusnya saat ini Leo mengatakan dialog itu,sebelum akhirnya Kiara merespon.
Tapi nyatanya,dia tidak mampu mengucap.
Leo diam,menggigit bibir bawah.
Dia benar benar lupa."Cut cut"
Raja yang bak sutradara menghentikan adegan diam mendiam itu.
Dia menghampiri Kiara dan Leo yang keduanya masih berdiri dan merutuki kesalahan yang mereka buat."Aduh,Leo lo tuh harus fokus.Tau gak,kalo adegan tadi itu sudah membawa perasaan penonoton kalut,tapi lo malah diam bisu kaya gitu.Kenapa lo?Lupa sama dialog lo?"
Leo berdecak.Ok,itu karena kegugupannya.Wajar saja jika Leo nervous hingga tak mampu bicara,karena dia baru melakukan adegan cium kening masih pertama kali ini,apalagi korbannya adalah Kiara.
Bukan karena Leo memang sengaja diam,hanya karena ingin mengulang lagi adegan cium kening itu.Leo bukan cowok yang suka mencari kesempatan dalam kesempitan."Sori sori,gue lupa.Gagal fokus,soalnya perut gue keroncongan minta makan"
"Iya ja,gue juga.Break dulu kenapa,cari makan"
"Iya,habis makan kita lanjut"
Ok.Suasana siang yang semakin panas,apalagi ditambah celoteh anak buah Raja yang minta makan.
Raja melirik jam di pergelangan tangannya.
Memang sudah menjelang sore.
Bahkan parkiran lumayan sudah sepi.Untuk hari ini,Raja mengalah untuk membawa anak buahnya berlatih di sanggar.
Karena kelas mereka digunakan berlatih kelompok lain.
Tidak enak juga jika harus menggunakan kelas lain tanpa mendapat izin.
Takutnya ada sesuatu yang tak diinginkan terjadi."Yaudah,beli makan sana"
Raja mengiyakan.Dia tidak bisa memaksa anak buahnya untuk melanjutkan latihan jika dalam keadaan perut kosong.
Apalagi dirinya juga sama."Emang kantin jam segini masih buka ya?"
"Udah tutup"
Tata datang dengan nafas tersengal.Membuat teman temannya menatap heran.
"Darimana lo?"
"Gue habis dari kantin.Kantin udah tutup"
"Terus gimana dong?"
Raja berfikir.
"Gini aja,kita lanjutin latihannya terus kita pulang.Makan di rumah masing masing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kei El (Completed)
Genç KurguUPDATE DUA KALI SEMINGGU Ini bukan kisah cinta seromantis romeo dan juliet.Ini juga bukan kisah cinta yang penuh pengorbanan layaknya adam dan hawa. Ini hanya kisah,dimana orang orang akan mengerti tentang cinta yang sesungguhnya. Kiara benci disuka...