"Hoih, Kit. Jangan gemetar yaa?!!" Ucap seru seorang pemuda yang adalah temannya bernama Kit.
"Errr ... siapa yang akan mendarat terlebih dahulu, dia yang menang." Balas Kit.
"Errrr ... Baiklah."
"Siapkan uangmu!!"
Dan setelah di beri aba-aba, Kit dan dan temannya itu berlari sekencang mungkin hingga di ujung batas, dan selepas itu ia terjunkan diri sembari berpegangan pada tali parasut raksasanya itu sembari berseru kegirangan.
Woooooooohhhhh ....
Kedua sahabat itu berteriak seru menikmatinya tanpa terselut ketakutan akan ketinggian, mereka sudah biasa seperti ini dan mereka justru lebih tertantang untuk melakukan hal yang lebih.
Berjarak 1 jam dan penerjunan Kit dan temannya itu di susul seorang paralayang lagi.
Beberapa jam kemudian Kit dan temannya itu mendarat ditempat yang dipintakan, sebuah padang luas nan hijau.
Satu persatu dilepaskan pengaman yang terpasang di tubuh Kit dan temannya itu sembari mengungkit pertaruhan mereka.
"Jangan lupa, traktir aku selama seminggu." Ucap Kit mengingatkan temannya itu.
"Errr .. kau curang. Kau menariknya turun." Sahut temannya itu yang mengetahui kecurangan Kit.
"Biarin. Yeeekk ..." Ledek Kit.
"HOOOIIHH ... HOOOIIHH ... TOLONG ... AKU TIDAK BISA MENGHENTIKAN INI!! BAGAIMANA CARANYAAA!!"
Kit menengok keatas karena ia melihat seorang paralayang mendarat ketakutan yang padahal saat itu jarak ketinggian masih 500 meter.
Kit lebih dahulu terlepaskan dari pengaman yang di kenakannya itu, tapi ia pergi membuntutin orang yang kesasar itu terlebih dahulu meski para pegawai rental ditempat tersebut melihat hal itu.
Kit memasuki hutan belantara semari mencari keberadaan survivor penakut itu, tapi belum juga ketemu. Hingga terdapat suara jerit kesakitan tertahan yang mulai didengarnya
"Ouch, "masa depanku" ..."
Hal itu semakin membuat Kit penasaran dan menghampirinya, sekitar 1 km dari tempatnya berdiri ia pun akhirnya menemukan survivor itu sedang tersangkut di pohon bersam dengan parasutnya.
"Ouch ... Sakit."
"Heh." Panggilnya Kit untuk pria tersebut.
Pria itu bernama Ming, ia menengok kebawah karen mendengar seseorang memanggilnya. Akhirnya ia senang karena ada juga seseorang yang menemukannya.
"Ah, phi. Terima kasih sudah menemukanku. Cepat, bantu aku turun dari sini." Pinta Ming yang keresahan.
"Kalau kau tidak tahu cara mengendarainya, mengapa kau menaikinya?" Tanyanya Kit yang merasa ada keganjalan dari pria tersebut.
"Uuhh ..." Ming berdengung bingung menjawabnya. "Hoih, cepat. Turunkan aku lebih dulu!!" Desak Ming.
Kit menggeleng dan sedikit menahan tawa kecilnya melihat kekonyolan itu. Lalu ia sejenak berkeliling mencari kayu panjang untuk membantu Ming.
"Heh, mau kemana kau?" Tanyanya Ming.
Setelah menemuka kayu bambu yang cukup panjang, ia menjulurkan keatas dan meminta kepada Ming untuk meraihnya.
"Ambil ini." Pinta Kit.
"Aku tidak sampai, dengakan kakipun masih kurang." Ujar Ming sembari meraih-raih kayu yang diumpan oleh Kit.
Lalu Kit berusaha melompat-lompat agar Ming meraihnya
"Heh, maju sedikit ..." Pinta Ming karena melihat Kit sedikit bergerak mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words
General Fiction⏫#157 General Fiction (13 Agustus 2018) #177 General Fiction (3 Agustus 2018) #183 General Fiction (28 Juli 2018) #201 General Fiction (23 Juli 2018) #229 General Fiction (20 Juli 2018) #55 Historical Fiction (???)😂