Wayo tengah membersihkan kamarnya dan mengganti seprai tempat tidurnya itu dengan yang baru. Ia kibas dan rentangkan seprainya dan kemudian menyelipkan ujung selimutnya dibawah kasurnya agar terlihat rapi.
Suara pintu kamarnya terbuka, Wayo mengetahui siapa yang datang itu karena tidak ada orang lagi selain ploy.
Dan langsung saja Ploy memeluk tubuh Bas dari belakang dengan nyamannya, dan membuat Wayo cukup terkejut.
"Biarkan aku memelukmu, ya?" Ucap Ploy yang sedikit meminta.
"Ploy, kau seperti anak kecil saja." Ujar Bas yang tertawa lucu.
"Aku benar-benar merindukanmu, Yo."
"Apa kau pikir bahwa aku juga tidak merindukanmu, huh?" Wayo balik tanya.
Lalu Bas melepaskan tangan Ploy, menariknya dan menjatuhkan gadis itu diatas tempat tidurnya sebelum ia menindihinya. Dengan perlahan Bas menindihinya dengan bertengger menggunakan sikunya dan membuat bibirnya hampir menempel di bibirnya Ploy.
Ploy yang terus menatap mata Wayo itu mulai terhasut oleh mata indahnya Wayo yang menatapnya itu.
Ploy sudah bersiap menutup matanya karena ia fikir bahwa Wayo akan melakukannya malam ini, tetapi nyatanya tidak. Wayo sedikit sunggingkan senyum liciknya karena melihat gelagat Ploy yang begitu mengharapkannya.
"Mengapa kau menutup matamu?" Tanyanya Wayo.
"Tidak apa. Aku hanya ingin bersiap saja sebelum nanti kau meluluhkan hatiku." Jawah Ploy dengan begitu tenang.
Wayo tertawa kecil mendengar hal itu dan setelah itu berkata lagi,, "Aku tidak akan melakukannya Ploy."
Selepas itu Wayo bangkit dari sana dan menuju ketempatnya tidur yang yaitu berada di sisi kanan tempat tidurnya.
Ploy membuka mata saat Wayo mengatakan hal itu, dan setelah itu ia duduk dan menghadap kepada Wayo yang hendak ingin membaringkan tubuhnya.
"Kenapa?" Tanyanya Ploy.
"Tidak, Ploy." Jawab Wayo.
"Hoooaaamm ..." Wayo menguap.
"Aku tidur dulu ya? Selamat malam." Imbuhnya.Lalu Ploy mematikan lampu tidurnya dan setelah itu berbaring tidur. Ploy sudaj pejamkan matanya, tetapi ia tidak bisa tidur karena memikirkan tentang apa yang di lakukan Wayo baru saja kepada.
Dan dengan senangnya ia miring menghadap kepada Wayo, dan langsung memeluknya dari belakang dan pergi tidur.
Wayo yang kembali di buat kaget itu membuka matanya dan menggenggam tangam Ploy pula, selepas itu ia memejamkan matanya lagi dan membiarkan Ploy melakukan hal yang ia inginkan.
*************
[Kit]
"Ai'Kit, apa kau tahu siapa nama anak itu?" Tanyanya si cungkring.Lalu kami berhenti dari pencarian kami sejenak karena kami tidak tahu siapa nama seseorang yang kami tolong itu.
"Benar juga. Kita kan tidak tahu namanya." Imbuhnya temanku yang satunya.
"Oh, iya. Aku belum menanyakan namanya. Lalu bagaimana kita mencarinya?" Tanyaku pula yang bingung.
"Ini semua karenamu juga. Kau mengusirnya, jadi kita yang repot." Ucap si cungkring.
"Errr ... aku tahu. Sudahlah, jangan membahas hal itu." Aku kembali sebal karena mereka masih mempersalahkanku.
"Begini saja, kalian berdua ke kiri dan aku ke kanan. Jangan lupa, buat tanda disetiap pohon supaya kita bisa kembali disini lagi." Lanjutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words
General Fiction⏫#157 General Fiction (13 Agustus 2018) #177 General Fiction (3 Agustus 2018) #183 General Fiction (28 Juli 2018) #201 General Fiction (23 Juli 2018) #229 General Fiction (20 Juli 2018) #55 Historical Fiction (???)😂