Diki pov
Setelah berdebat dengan hati yang ntak henti nya aku mendumel sambil berjalan menuju kantin, sampai di kantin aku tak melihat nya, karna memang kantin yang sekarang tambah besar dan murid yang lebih dari 5x lipat banyak Nya, tiba-tiba ide yang begitu bagus terlintas di otak ku tampan ini.
"jasmin milerina smith apa yang telah kau lakukan pada dua guru yang mengajar di kelas mu "
Lalu aku melangkah pada anak nakal itu yang sekarang berada di depan ku , dia masih menunduk ntah itu takut pada ku ntah apalah dan perlahan aku mengangkat wajah nya dan saat ini ekspresi ku tak dapat lagi ku sembunyi kan.
"oh astaga kenapa dengan wajah mu ini, oh tuhan pasti aku kena marah oleh kak jemes "kata ku kesal dan pasti orang tua satu itu akan mengomel pada ku sepanjang hari.
Aku terus menatap wajah ponakan ku yang satu ini tanpa meringis sedikit pun , bisa ku lihat ada sedikit darah di bibir nya.
"kalian kenapa diam saja aduh"kata ku panik.
sedang kan mereka tak membatu ku sama sekali, hanya melihat kepanikan saja otomatis membuat ku mendengus.
"kalian ini kenapa tak bisa jaga kakak kalian dan kamu kan juara taikondo waktu di newyord kenapa bisa muka kayak gini "kata ku memegang wajah nya yang memerah ini.
"jeksen cepat ambil batu es "kata mu agak keras dikit
Jeksen bergegas dan tak lama datang.
"aduh kenapa dengan kalian, aku punya ponakan tak pernah beres "kata ku mendumel tanpa henti
"sakit "kata ku
Yang sedang mengompres pipi nya dengan batu es yang di ambil jeksen tadi.
Jasmin menggeleng tanda menjawab pertanyaan ku , aku menatap nya dalam-dalam."mengerikan yang berusan dengan mu ndok "kata ku membatin
"jangan kan segini batu bata saja yang keras akan aku pecah kan dengan kepala ku om "kata nya tersenyum penuh arti aku yang mendengar saja sudah bergedik ngeri apalagi kalau merasakan apa yang akan dia lakukan.
"cari mati "kata ku membatin
."kamu apa kan dua guru yang masuk ke kelas kamu "kata ku setelah mengobati luka nya.
"cuma nempelin permen karet "kata nya santai kayak di pantai
Lalu sakin kesal nya aku menjewer telinga nya,dan menatap nya tajam..
"emang dasar bapak ngak anak sama aja "kata ku membatin.
"dasar ponakan satu ini kamu tuh cwo apa cwe sih bandel banget "kata ku
Sedang kan yang ku marahi hanya mengusap telinga dan sesekali mendengus yang masih bisa ku dengar.
"ayok ikut om mereka sudah menunggu kamu disana dan jangan lupa minta maaf "kata ku menekat kan kata maaf , langsung saja ku langkah kan kaki ku.
Ia hanya mangguk dengan malas dan cuek, aku melewati siswi yang dadanan menor disini dan aku melihat juga jasmin sengaja menyenggol bahu salah satu dari mereka hingga bisa ku dengar mereka meringis.
"kalian salah cari lawan nona dan tunggulah seperti apa permainan sebenar nya "kata jasmin yang bisa ku dengan datar karna aku tak terlalu jauh.
"ok adik ku sayang dan teman ku besok kita akan mengasih hadia buat tante2 itu "
Kata jasmin dan aku kesal dari tadi menunggu tak datang aku berteriak lagi
"jasmin "kata ku melotot
Setelah lama berjalan akhir nya sampai juga di depan ruangan ku.
Cklek
Pintu terbuka dan menampak kan mereka berdu asik mengobrol, entah lah aku pun tak terlalu memperdulikan nya,Sekarang jasmin berada di tengah sebagai tersangkah.
"kenapa kamu menaruh permen karet di kursi pak dika "kata ku menatap jasmin
"kata temen sekelas bakalan ada guru pengganti dan jasmin pikir perkataan temen beneran "kata nya menatap ku
"perkaat yang mana jes "katu kesal
"itu loh om eh pak kan yang lain pada bilang guru penggati nya itu galak abis kiler nya beneran udah kepala botak, ada kumis nya, perut nya buncit, dan mata nya yang gedek "kata jasmin polos
Setelah itu hening tak ada suara
Buahahahhhahahahah
Aku benar ngakak mendengar omongan ponakan ku yang satu ini jarang kan bisa kocak kayak gini.
"terussa "kata ku menahan tawa
"ya e salah pas mau cegah udah keburu duduk,ya gitu lah jadi nya "kata nya santai
Aku terbahak kembali dan geleng kepala..
"lalu sama buk dini "kata ku
"mmmm, itu sih ngak sengaja "kata nya lagi
"ngak sengaja gimana?? "kata ku
"iya kan tadi mau buang permen karet eh malah kena rabut ibu dini deh "kata nya
Lagi polosLalu hening hingga sebuah ponsel berdering.
"ya
"hmmmm
"aku mengerti
"kerjakan saja
"aku akan ke sana
Dan telepon di putus, lalu jasmin menatap ku.
"om jemi pergi dulu ya "kata nya
Cup
Setelah itu menatap dini dan dika
"maaf ya pak ,buk ngak sengaja soal Nya "kata nya pada mereka berdua
Belum sempat bicara dia sudah keluar, mungkin ada sedikit masalah.
"sumpah ki kalau ngak ponakan lo gw jitak kepala Nya""kata dika kesal
"ya udah pak saya permisi dulu "kata dini dan keluar
"coba aja kalo bisa, dan mungkin lo udah ada di rumah sakit "kata ku
Dan dia hanya mendengus mendengar kan ucapan ku.
Jasmin pov
Tadi ada kaki tangan ku yang mengatakan jika salah satu dari klaen ku berhianat dan akan mengambil uang perusahaan ku tapi keburu ke tangkap dan sekarang dia ada di penjara bawah tanah letak di markas ku untuk menyiksa penghianat itu.
Ku pacu kan mobil ku dengan kecepatan tinggi tak ku pedulikan teriakan orang-orang yang menyumpahi ku, yang aku mau menghabisi orang itu,sesampai nya di depan gerbang terbuka secara otomatis karna yang asli geng dari ku akan mengenali identitas nya.
Aku turun dan mereka menunduk pas aku melewati mereka,
"dimana dia "kata ku
"di bawah bos"kata ringga kaki tangan ku selama ini
Lalu aku berjalan dengan yang lainnya menuju ruang bawah tanah, bisa ku lihat se orang pria terduduk di tanah yang lembab..
"berani sekali kau "kata ku menatap tajam orang itu
"cih, jadi hanya bocah ingusan yang mempunyai berusahaan besar itu "kata nya menatap ku sinis
Aku hanya diam menatap nya dengan datar dan aura yang mematikan, yang di rasakan oleh anak buah gadis itu.
"ck, sudah hampir mati masih saja belagu "kata ku santai
"hhahahhaha, "dia tertawa seperti orang gila
"jelaskan kenapa kau menyelinap masuk dan membuat kantor ku bangkrut "kata ku sinis
"hahahaha, kau benar gadis kecil aku ingin membuat kantor mu bangkrut dan akhir Nya aku kaya"kata nya
"dasar sampah mau kaya tapi ngak usaha "kata ku mendengus malas.
"beres dia "kat ku
Mereka mangguk dan menjalan kan tugas Nya.